UJIAN KEIMANAN
02-07-2014
IMAN ITU YANG BAGAIMANA…???
MENURUT AL QUR’AN YANG DISEBUT KAFIR ITU
APA DAN SIAPA…???
APAKAH DILIHAT DARI AGAMANYA APA…???
ISLAM ITU YANG BAGAIMANA…???
MENURUT ROSULULLAH SAW : Iman adalah membenarkan dengan hati,
mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Iman adalah cahaya yang dikirim Allah ke
dalam hati siapapun yang dikehendaki-NYA. Keimanan seseorang akan teguh manakala
hatinya teguh, hatinya teguh manakala lidahnya teguh…
KATA AL GHAZALI : JAGALAH LIDAHMU…!!!
Yang pertama-tama Aku berikan kepada
mereka ( yang beriman ) adalah Nur-Ku yang Aku taruh di hati mereka ( HADITS
QUDSI ).
Barang siapa yang hatinya dibuka oleh
Allah kepada Islam, maka dia itu mendapat Nur dari Tuhan-nya ( AZ-ZUMAR 39 : 22
)
Sesungguhnya bagi orang-orang yang
beriman dan beramal soleh, kelak Allah Yang Maha Rahman akan menanamkan ke
dalam ( hati ) mereka rasa kasih sayang
( MARYAM 19 : 96 )
Allah menjadikan kamu cinta kepada
keimanan dan menjadikan iman itu indah
dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan
kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang
yang mengikuti jalan yang lurus
( AL HUJURAT 49 : 7 )
Dan
mereka yg beriman kpd yg diturunkan kpdmu dan yg telah diturunkan sebelum kamu
dan mereka yakin akan adanya akhirat..(
AL BAQARAH 2: 4 )
Hai orang yg beriman.. Berimanlah kpd Allah dn
Rosulnya serta kitab yg diturunkan-NYA, kpd Rosul serta kitab yg diturunkan
sebelumnya ( AN NISA 4:136 )
Katakanlah
( Muhammad ) kami beriman kpd Allah dn kpd apa yg diturunkn kpd kami dn yg
diturunkn kpd Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dn anak cucunya dan apa yg
diberikan kpd Musa, Isa dn para nabi dari Tuhan mereka. Kami tdk
membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dn hanya kpd NYA kami berserah diri
( ALI IMRAN 3: 84 )
Sesungguhnya
orang-orang mukmin ( beriman ) dan mereka penganut agama Yahudi, Nasrani,
Shabiin serta siapa saja yang beriman kepada Allah, hari kemudian serta berbuat
kebajikan, mereka akan mendapat pahala dari Tuhan-nya, dan mereka tidak merasa
ketakutan dan duka cita
( AL BAQARAH 2 : 62 & AL MAIDAH 5:69
)
AL QUR’AN ITU
PETUNJUK UTK SEMUA UMAT, BERDASARKAN
SURAT-SURAT AL QUR’AN TERSEBUT DI ATAS : KITA HARUS MENGIMANI SEMUA ROSUL SERTA
KITAB-KITAB YANG DITURUNKAN SEBELUMNYA TANPA MEMBEDA-BEDAKAN AGAMA MEREKA YAHUDI, NASRANI, SHABIIN, HINDU, BUDHA, SUNDA
WIWITAN DSB…
Allah tidak menilai umatnya dari tata
caranya beribadah dengan menghadapkan wajah ke Timur atau ke Barat, namun yang
dinilai adalah KEIMANAN DAN KETAQWAANNYA serta BERBUAT KEBAJIKAN apapun nama
agamanya…
Timur dan
Barat milik Allah. Kemanapun engkau menghadap disanalah Wajah Allah,
sesungguhnya Allah meliputi segala sesuatu dan mengetahui segala sesuatu ( AL
BAQARAH 2 : 115 ).
Dan bagi
setiap umat ada kiblatnya ( sendiri ) yang ia menghadap kepada-Nya. Maka berlomba-lombalah kamu ( dalam berbuat )
kebaikan.. ( AL BAQARAH 2 : 148).
Bukanlah
suatu kesolehan bahwa kamu sekalian memalingkan mukamu ke arah timur dan barat,
tetapi adalah kesolehan bahwa kamu
sekalian beriman kepada Allah dan hari akhirat, kepada para malaikat, kepada
kitab-kitab Allah dan para nabi DST..
(AL BAQARAH 2 : 177)
Mereka
yang paling mulia di sisi Allah adalah dia yang paling taqwa diantara kalian (
AL HUJURAT 49:13 )
Sesungguhnya sebelum Allah
menciptakan mahluknya, Dia sudah memiliki rancangannya di dalam pengetahuan
ilmu-Nya. Ketika setiap mahluk masih berada di dalam “Kandungan”
Allah Ar Rahim. Allah menciptakan
manusia sebagai mahluk yang paling sempurna, karena Allah hendak mengujinya,
namun disertai dengan petunjuk-petunjuk-Nya agar manusia hidup di dunia tidak
tersesat jalan.
Bukanlah telah datang atas manusia
satu waktu dari masa, sedang ketika itu dia belum merupakan sesuatu yang bisa
disebut.
Sesungguhnya telah Kami ciptakan
manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami
hendak mengujinya,
karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
Sesungguhnya Kami
telah menunjukinya jalan yang lurus,
ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir ( AL INSAN 76 : 1 - 3 )
…Kami tetapkan dalam rahim apa yang
Kami kehendaki sampai waktu yang ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu
sebagai bayi … sampai dewasa … kemudian ada yang diwafatkan … dan ada yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun… ( AL HAJJ 22 : 5 )
Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan agar mereka menyembah-KU
( ADZ-DZARIYAT 51 : 56 ).
Dari sel mani yang bercampur dengan
sel telur kemudian berkembang dan hidup di dalam kandungan ibu dalam kurun waktu tertentu,
kemudian diberinya pendengaran, penglihatan dan hati agar manusia itu bersyukur
kepada Allah, namun sedikit sekali yang mensyukuri nikmat Allah. Setelah sempurna bentuk dan rupanya kemudian
Allah hembuskan RUH-NYA. Sebelum Ruh
dihembuskan Ruh sudah bersyahadat, sudah bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan
mereka. Ruh masuk ke dalam jasmani
manusia sambil mengemban amanah , karena Allah Maha Mengetahui bahwa manusia
bersifat dzolim dan bodoh. Setelah cukup
waktunya, manusia dilahirkan ke dunia sebagai bayi dalam keadaan fitrah,
dalam keadaan suci bersih bagaikan kertas putih yang belum dicoret-coret. Faktor pendidikan dan lingkungan lah yang
akan mewarnai kehidupannya di dunia.
Di
alam dunia ada yang
dipanjangkan umurnya dan ada yang diwafatkan sebelum dewasa. Sebelum aqkil balig apa yang dilakukannya
belum ada dosa. Setelah dewasa mulai di
uji, apa yang dilakukannya kelak Allah akan menghisabnya, akan
memperhitungkannya.
Al Qur’an dan Sunah Rosul merupakan
petunjuk yang lurus menuju Allah bagi mereka yang beriman. Jalan lurus menuju
kepada Allah tidak seperti jalan tol, akan tetapi banyak tantangan dan
rintangan, banyak bahaya mengancam dari segala arah.
Di jalan lurus tersebut, Allah-pun
telah mempersiapkan tempat-tempat istirahat yang sangat mempesonakan, sebagai
batu ujian, sehingga kita terpesona, terlena dan menjadi lupa akan tujuan
semula yaitu Allah semata. Misalnya setelah
kita memiliki ketajaman indera ke enam serta diberi kekuatan spiritual yang
bisa untuk menyembuhkan orang lain, kita merasa telah mendapatkan
segala-galanya, kemudian kita terlena dan lupa kepada tujuan semula. Padahal yang kita peroleh hanya sekedar sarana
untuk menambah keyakinan kita kepada Allah.
Masalah keimanan dan ketakwaan
kepada Allah, tidak cukup hanya sekedar diucapkan dimulut saja, akan tetapi
harus siap lahir dan bathin untuk menerima dan menghadapi ujian dalam
perjalanan menuju kepada Allah.
Apakah manusia mengira cukup dengan
berkata : kami telah beriman, dan mereka tiada di uji …??? ( AL ANKABUT 29 : 2
)
Kami pasti akan menguji kamu
sekalian dengan sesuatu berupa ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta benda,
jiwa dan buah-buahan, tapi sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang
sabar, yang bila bencana menimpa dirinya dia berkata : sesungguhnya kita adalah
milik Allah dan kepada Allah kita akan kembali ( AL BAQARAH 2 : 155-156 )
Allah menciptakan dunia serta segala
apa yang terjadi di dunia ini sebagai batu ujian bagi seluruh umat manusia. Kesenangan, kesusahan, yang baik maupun yang
buruk, harta, tahta, wanita dan anak-anak, semuanya itu merupakan ujian
keimanan bagi umat manusia agar bisa dinilai siapa yang tetap istiqomah, yang
tetap sabar dan tawakal serta ikhlas berserah diri kepada Allah.
Apa yang ada di atas bumi Kami
jadikan perhiasan baginya supaya dapat Kami menguji mereka, siapa diantara
mereka yang paling baik amalnya
(AL KAHFI 18 : 7).
Kami mengujimu dengan yang baik dan yang
buruk sebagai cobaan
(AL ANBIYA 21 : 35).
Allah yang menciptakan kematian dan
kehidupan untuk menguji kalian siapa diantara kalian yang paling baik amalnya (
AL MULK 67 : 2 )
Dialah yang menjadikan kamu
penguasa-penguasa di atas bumi dan meninggikan sebagian kamu beberapa derajat
diatas yang lainnya untuk menguji kamu tentang karunianya kepadamu ( AL AN’AM 6
: 165 )
Bahwa kekayaan-mu dan anak-anakmu
hanyalah ujian bagimu dan bahwa Allah pada-NYA-lah pahala yang besar ( AL ANFAL
8 : 28 )
Allah dalam ke-esa-annya mempunyai
dua sifat yang saling berlawanan, yaitu sifat Jamal dan sifat Jalal.
Manusia di dunia di uji dengan kedua sifat tersebut. Ketika manusia diuji dengan sifat Jamal maka
dia akan mendapat barokah Allah. Dia
akan mendapat kesenangan hidup di dunia, apakah dia bersyukur atau tidak. Namun tatkala diuji dengan sifat Jalal,
manusia diuji kesabaran dan keikhlasannya melalui musibah. Bila kita tetap sabar dan tawakal dan
berserah diri kepada Allah dalam setiap usaha untuk menghadapi dan mengatasi
ujian, niscaya Allah pun akan memberikan kelapangan setelah dalam kesempitan,
tiada lagi duka cita dan ketakutan.
Bila kita beriman kepada Allah, maka kitapun harus mengimani kedua sifat tersebut secara seimbang
disertai hati yang bersih, tulus dan ikhlas…
Perjalanan hidup manusia, dari Allah
akan kembali kepada Allah. Bagaikan air
yang mengalir dari mata air yang jernih, dalam perjalanannya berkelok-kelok
menjadi sungai yang keruh, kotor dan berbau busuk. Walaupun demikian laut akan
menerimanya, dibersihkan, diangkat lagi jadi awan, bening lagi jadi air hujan
dan bermanfaat lagi. Demikianlah Allah
Lautan Ampunan, siapapun yang kembali kepada-Nya pasti akan diraih kembali dalam
naungan Kasih-Sayang-Nya, dibersihkan dan diangkat kembali derajatnya dari
keterpurukan dan hidupnya akan dimuliakan Allah.
Kasih-sayang KU meliputi segala
sesuatu ( AL A’RAF 7 ; 156 )
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
bagi orang yang bertobat ( THO-HA 20 : 82 )
Wahai hamba-hambaku yang telah
melampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kamu berputus asa atas Rahmat
Allah yang akan mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang
( AZ-ZUMAR 39 : 53 )
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni
dosa syirik, tetapi dia mengampuni dosa-dosa selain itu terhadap orang-orang
yang diridhoinya ( AN-NISAA 4 : 48 )
Barang siapa yang mengharapkan
perjumpaan dengan Tuhan-nya, hendaklah ia berbuat kebaikan dan jangan
mempersekutukan Tuhan-nya dengan apapun
( AL KAHFI 18 : 110 ).
Hai orang-orang yang beriman
mintalah pertolongan dengan sabar dan Sholat, sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang sabar ( AL BAQARAH 2 : 153 )
Cahaya di atas Cahaya, Allah akan
membimbing dengan Cahaya-NYA kepada Cahayanya bagi yang Dia kehendaki ( AN NUUR 24 : 35 ).
Sebagaimana Nabi Adam yang memohon
ampunan kepada Allah, maka siapapun, seburuk apapun, sejahat apapun manusia
yang ingin kembali ke jalan Allah, dan dia betul-betul bertobat dengan taubatan
nasuha maka kasih sayang Allah meliputi segalanya. Allah akan mengampuni segala dosa-dosanya,
kecuali dosa mempersekutukan Allah.
Akhirnya dia akan merasakan betapa indahnya iman itu.
Robbana zolamna anfusana wa ilam
tagfirlana wa tarhamna lanakunana minal khosirin ( AL A’RAF 7 : 23 )
Hasbunallah wa ni mal wakil ( ALI
IMRAN 3 : 173 )
Ni’mal maula wa ni’mannasir ( AL
ANFAL 8 : 40 )
Ya Tuhan
kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni
kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.
Cukup Allah
menjadi pelindung
Dia-lah
sebaik-baiknya pelindung dan penolong.
Allah menjadikan kamu cinta kepada
keimanan dan menjadikan iman itu indah
dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan
kedurhakaan, mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus
( AL HUJURAT 49 : 7 ).
Ingatlah kepada-KU niscaya AKU-pun
akan ingat kepada-mu, bersyukurlah kepada-KU dan jangan mengingkari ( AL
BAQARAH 2 : 152 ).
Carilah karunia Allah, berdikirlah
sebanyak-banyaknya agar Kamu sukses
( AL JUMU’AH 62 : 10 )
Bila kita tetap bertawakal dan
bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan selalu menepati janjinya. Setiap ada kesulitan Dia pasti akan
memberikan jalan keluarnya, serta memberinya rizki dari arah yang tidak diduga-duga,
diberi kecukupan,diberi kemudahan, dihapus segala kesalahannya dan
dilipatgandakan pahalanya. Dia akan
mengeluarkan kita dari kegelapan ketempat yang terang serta diberi-Nya
kedudukan yang mulia.
Barang siapa yang bertakwa kepada
Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar dan memberi rizki dari arah
yang tidak diduga … Allah akan memberikan kecukupan … akan dimudahkan segala
urusannya … dihapus segala kesalahannya …serta dilipat gandakan pahalanya ( AT THOLAQ 65 : 2-3-4-5 ).
Ingatlah Allah sebanyak-banyaknya
dan bertasbihlah kepada-NYA di waktu pagi dan petang, Dia akan mengeluarkan
kamu dari kegelapan kepada Cahaya yang terang
( AL AHZAB 33 : 41-43 )
Hai orang-orang yang beriman, jika
kamu menolong ( agama ) Allah, niscaya Dia akan menolong dan
meneguhkan kedudukanmu
(
MUHAMMAD 47 : 7 ).
Semoga kita semua bisa lulus dari
segala jenis ujian dan bisa kembali kepada Allah.
Bila kita lulus
ujian, maka Allah akan memberi kita undangan khusus :
Wahai jiwa yang tenang datanglah
kepada Tuhan-mu dengan rasa suka cita dan diridhoi-NYA, masuklah ke dalam golongan
hamba-hamba-KU dan masuklah ke dalam surga-KU ( AL FAJR 89 : 27 - 30 )
Serta Allah pun akan memberikan ucapan
selamat : Salamun
qaulam mirobbirahiim
( YASIN 36 : 58 ).
Mereka itulah orang-orang yang
dibalasi dengan martabat yang tinggi karena kesabarannya dan mereka disambut
dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baiknya tempat menetap dan
tempat kediaman ( AL FURQON 25 : 75 – 76 )
Ayat tersebut di atas merupakan
bonus yang luar biasa bagi seluruh umat di dunia yang beriman kepada Allah,
kepada malaikat Allah, kepada kitab-kitab Allah dan
kepada Rosul-Rosul Allah, hari
akhirat dan berbuat kebaikan. Mereka itulah yang berpedoman kepada ajaran agama
fitrah dan sunah Rosulnya … yang akan mendapat ucapan selamat dan keridhoan
Allah, dimana keridhoan Allah tersebut berada di atas segala-galanya … Demikian
menurut Al Ghazali.
Keridhoan Allah jauh lebih besar ( AT TAUBAH 9 : 72 ).
Dengan demikian yang dimaksud dengan
Jalan
Yang Lurus adalah perjalanan cahaya, adalah jalan yang harus ditempuh
oleh orang-orang yang beriman sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan Sunah
Rosullulloh SAW, sedangkan makna hakikinya adalah lintasan perjalanan hidup
menuju kematian…
Innaa lillaahi wa inna ilaihi
raajiuun. ( AL BAQARAH 2 : 156 )…
Dari Allah kembali kepada Allah.
Dari Sang Pencipta kembali kepada Sang
Pencipta…Dari Cahaya kembali kepada Cahaya-Nya…
Allah
akan membimbing dengan Cahaya-Nya kepada Cahaya-Nya…
(
An Nuur 24 : 35 )
Untuk bisa berjumpa dengan Allah,
dituntut keikhlasan dan kebersihan hati. Jangan mengharap apapun, kecuali
Cinta dan KeridoanNYA. Masalah Surga dan Neraka adalah urusan
Allah, serahkan saja kepada Allah. Dasarnya keikhlasan.
Dia-lah Sang Pencipta. Semua ciptaan Allah disebutnya mahluk. Surga adalah ciptaan Allah. Surga adalah mahluk… Dari Allah kembali
kepada Allah, bukan kembali ke surga mahluk ciptan
Allah…
Allah-lah seindah-indahnya tempat
untuk kembali ( ALI IMRAN 3 : 14 ).
Kembali
kepada Sang Pencipta … Bukan ke surga mahluk ciptaan-Nya…!!!
Janganlah kamu mengira orang yang
meninggal di jalan Allah itu mati.. Tidak !!! Mereka tetap hidup di sisi
Tuhan-nya dan mendapat rizki ( ALI IMRAN 3 : 169 )
Di
sisi Sang Pencipta … Bukan di surga, mahluk ciptaan-Nya…!!!
Dialah yang menghidupkan dan
mematikan dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan ( YUNUS 10 : 56 ). Bukan ke surga … !!!
Setiap yang berjiwa akan merasakan
mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu
dikembalikan ( AL-ANKABUT 29 : 57 ). Kepada Allah, bukan ke surga … !!!
…dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kamu kembali … ( LUQMAN 31 : 15
). Bukan ke surga …!!!
Barang siapa yang menyerahkan
seluruh dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul yang kokoh. Dan hanya kepada
Allahlah kesudahan segala urusan ( LUQMAN 31 : 22 )
Bukan
ke surga …!!!
Pada hari itu wajah mereka
berseri-seri karena mereka melihat wajah Tuhan-nya
( AL QIYAMAH 75 : 22 – 23 ). Bukan melihat surga !!!
Dan janganlah engkau mati kecuali
dalam keadaan berserah diri
( ALI IMRON 3 : 102 ).
Ikhlas berserah diri kepada Allah
semata untuk mendapatkan Cinta dan keridhoan-Nya, bukan kepada tahta dan harta
dunia, bukan karena takut masuk neraka ataupun demi kesenangan fisik di surga
yaitu : sungai yang mengalir, buah-buahan, makanan dan minuman, kasur yang
empuk, serta bidadari… Bila kita mati, ruh akan kembali kepada Allah tanpa
jasmani, tanpa kelamin, tanpa nafsu.
Jadi untuk apa surga serta bidadari …??? Kenapa hanya bidadari ??? Bidadaranya mana …??? Sesungguhnya Allah lah
seindah-indahnya tempat untuk kembali, bukan surga…!!!
Tapi walaupun demikian terserah lu
aja, mau pilih kembali kepada Allah apa ke surga… Sekali lagi EGP, emangnya gua
pikirin… Gitu aja kok sewot… Rambut
sama-sama hitam, akan tetapi pikirannya berbeda-beda. Bebas aja lagi…
Menurut
Al Qur’an ada apa di Surga…???
…Surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya…mereka diberi buah-buahan… mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci ( AL BAQARAH 2 : 25 )
Dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk ( AL WAQIAH
56 : 34 )
Dan gadis-gadis montok yang usianya sebaya ( AN NABA 78 :
33 )
Di
dalam surga itu ada bidadari-bidadari
yang sopan menundukkan pandangan, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum
mereka dan tidak pula oleh jin.
Maka
nikmat ( sex ) Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
( AR-RAHMAN 55 : 56-57 )
Minuman dari gelas yang campurannya
adalah air
kafur …
( AL INSAN 76 : 5 )
Wedang
jahe dari mata air salsabila ( AL INSAN 76 : 17-18 )
Campuran khamr murni dari Tasnim ( AL
MUTAFFIFIN 83 : 27 )
Air
kafur dan wedang jahe…??? Kurang gizi…??? Di surga gitu loh…
Surga
dan neraka emangnya gua pikirin…!!! Enjoy aja lagi…!!!
Surga bukan tujuan para pencari sejati… Tujuan mereka hanya Allah,
karena menurut mereka, di surga tidak ada apa-apa, kecuali kesenangan fisik
semata… Yang menjadi pertanyaan adalah : Apakah mungkin istilah neraka dan
surga itu hanya bahasa kiasan, bahasa metapora, bahasa perumpamaan…???
Apakah mungkin neraka itu adalah kehidupan yang sempit di dunia dan
surga adalah kehidupan yang menyenangkan namun juga memperdayakan manusia
karena ada nafsu (nafs)...
!!!??? Lu pikirin aje sendiri… cape deh…
Perhatikan Firman Allah di bawah ini :
Setiap
yang memiliki nafs (nafsin) akan merasakan kematian dan pada
hari kebangkitan akan dibayarkan kepada kamu ganjaranmu, dan barang siapa dipindahkan dari
api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sesungguhnya
ia memperoleh kemenangan dan kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang
memperdayakan ( ALI
IMRAN 3 : 185 ).
Wahai hamba-hambaku yang telah
melampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kamu berputus asa atas Rahmat
Allah yang akan mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang
( AZ-ZUMAR 39 : 53 )
Mereka yang berjuang di jalan Allah
tentu akan Kami bimbing mereka ke jalan-jalan Kami ( AL ANKABUT 29 : 69 ).
Sesungguhnya orang yang paling mulia
di sisi Allah adalah dia yang paling takwa diantara kalian ( AL HUJURAAT 49 :
13 )
Al kisah seorang teman dari jawa tengah
datang dan menginap di rumah penulis cukup lama. Dia buron dari kampung halamannya karena kasus
penipuan, menggadaikan kurang lebih 25 buah motor yang dipinjamnya. Dia menangis setelah membaca tulisan ini
serta menyesali perbuatannya. Penulis
menyarankan agar dia menyerahkan diri kepada yang berwajib dengan catatan masuk
penjara sekitar 7 bulan sebagai tebusan, setelah itu dia bisa hidup tenang
tidak jadi buronan. Setelah beberapa
lama tinggal dirumah penulis dia pamit untuk meneruskan perjalanan ke
Banten. Di daerah Banten dia bertemu
dengan salah seorang sesepuh. Dari
sesepuh ini dia mendapatkan beberapa pelajaran namun dia pun disarankan
agar menyerahkan diri kepada yang
berwajib. Akhirnya dia menyerahkan diri
dan masuk penjara selama 7 bulan. Namun
di penjara dia mendapat perlakuan khusus.
Dia diangkat sebagai ustad, mengajar ngaji bagi para nara pidana lainnya
, menjadi imam, sebagai petugas kebersihan dan bertugas membagi-bagikan makanan
serta diberi kamar tersendiri. Dia tidak
dikurung di kamar namun diberi kebebasan
bergerak di lingkungan itu. Luar biasa …
!!! Teman saya diberi kedudukan, dia dimuliakan Allah... Subhanallah … Maha
Benar Allah dengan segala Firman-Nya…
Sewaktu penulis bertugas di Kalimantan
pernah ada seorang teman yang dianggap preman.
Dia pernah tinggal bersama penulis cukup lama. Usianya jauh lebih tua dari penulis namun
dia selalu memanggil akang kepada penulis.
Pada saat penulis pamit kepadanya karena tugas di Kalimantan sudah
selesai, dia memeluk penulis sangat erat sambil menangis dan terucap kata-kata
dari bibirnya :
“Kang di rumah inilah saya
merasa menjadi manusia”. Kemudian diapun menceriterakan
riwayat hidupnya … Subhanallaah …
Memang kita harus menjaga sabar agar tetap terbakar dalam jiwa kita sehingga kita bisa kalem, adem, ayem.
BalasHapushttp://www.quantumfiqih.com/2014/06/mensyukuri-nikmat-karunia-hidayah.html