PENUTUP :
Awal mula beragama adalah mengenal
Allah terlebih dahulu. Semulia-mulianya Ilmu adalah Ilmu Mengenal Allah,
mengenal akan Asma-Nya, Sifat-sifat Nya dan AF’AL-Nya. Setelah itu carilah jalan yang terdekat untuk
mendekatkan diri kepada Dzat-Nya. Yaitu
melalui proses pembersihan lahir-bathin dengan cara dzikrullah dengan sepenuh
hati. Kita harus mengikuti cara
Rosulullah ketika di
guha Hiro.
Tiada Tuhan selain Allah dan Allah
itu satu adalah merupakan suatu pernyataan yang mempunyai nilai persatuan dan
kesatuan bagi seluruh umat manusia di dunia dalam hal kemanunggalan arah dan
tujuan dari pemujaan dan penghambaan.
Berarti benar bahwa sesungguhnya di dunia ini hanya ada satu agama saja, yaitu : agama yang diridhoi
Allah, yang membawa keselamatan dan kedamaian di dunia dan akhirat, tiada lain
adalah Islam sebagai fitrah manusia, yang berarti : suci, selamat, damai, sabar, ikhlas,
kasih-sayang dan berserah diri kepada Allah.
Al Qur’an (Adz-Dzikir) dan Sunah
Rosul adalah landasan “Way Of Life” bagi kita umat Islam yang harus kita
pelajari dan kita hayati secara seksama.
Untuk bisa mengenal Allah maka
hendaknya kita melakukan perjalanan dari bentuk-bentuk lahiriyah ke arah makna
yang hakiki dan tersembunyi, karena Allah adalah Al Bathin yang tak terjangkau oleh akal dan
pikiran. Tutuplah semua ilmu dan teori
yang kita miliki. Tutup
semua kitab
termasuk kitab diri, yaitu panca indera kita. Bukalah mata hati agar bisa menerima pancaran Nur Illahi.
Perjalanan tersebut adalah proses
pensucian lahir dan bathin. Sebagai
realisasinya dalam kehidupan sehari-hari dimulai dengan pengenalan atas diri sendiri,
intro speksi, jauhkan perbuatan keji dan munkar, perbanyak amal kebaikan terhadap sesama umat
dengan kasih sayang yang tulus dan murni, kesabaran dan keikhlasan, serta jangan mempersekutukan Allah dengan
sesuatu apapun.
Hancurkan segala macam berhala yang
ada di dalam hatimu, yaitu keakuan dan hawa nafsumu, yang harus dikendalikan
dengan cara mengingat Allah (dzikrullah) serta bersyukur kepada Nya. Karena menurut Rosulullah, pembersih hati
adalah dzikirullah, jalan yang terdekat menuju kepada Allah adalah dzikrullah
serta dzikrullah lebih utama dalam kehidupan (Al Ankabut 29 : 45), dengan
berdzikir hatipun akan menjadi tenang dan tenteram (Ar Rad 13 : 28). Maka bacalah dan pelajarilah Adz Dzikr. Kemudian
ingat kata-kata Rosulullah : Bacalah kitab yang kekal yang berada di
dalam dirimu sendiri. Agar
tidak tersesat, untuk mencari dan mengenal Allah :
mulailah dengan mengenali diri kita sendiri…
Ingatlah kepada-Ku, niscaya Akupun
akan ingat kepada mu, bersyukurlah kepada ku dan jangan mengingkari ( AL
BAQARAH 2 : 152 )
Barang siapa yang mengharapkan
perjumpaan dengan Tuhan-nya hendaklah ia berbuat kebaikan dan jangan
memperskutukan Tuhan-nya dengan apapun ( AL KAHFI 18 : 110 )
Untuk kesempurnaan keberagamaan dan
untuk meningkatkan keimanan kita agar bisa mencapai derajat ikhsan dan insan
kamil, maka menurut Al Ghazali tiada cara lain kecuali mempelajari tasawuf kemudian sebagaimana seorang salik yang
melakukan pendakian ruhani tahap demi tahap, yaitu bersihkan hati, istirahatkan
pikiran melalui dzikrullaah sehingga mencapai
proses fana dan kasyaf. Guru sejati ada
di dalam diri. Didalam dirimu apakah
engkau tidak memperhatikan. Dia ada
didalam hati seorang yang beriman. Kita
harus belajar meditasi Cahaya dan Shabda.
Mengenal Dzat harus melalui Dzat. Mengenal Cahaya harus melalui Cahaya. Tuhan akan membimbing dengan Cahaya-Nya
kepada Cahaya-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki. Yaitu mereka yang senantiasa memohon ampunan
dan petunjuk kepada Nya, berbekal istiqomah, rasa kasih sayang, sabar, tawakal,
senantiasa bersyukur, ikhlas dan rido.
Mereka yang rendah hati dan tidak ada kemusyrikan tersembunyi di dalam hatinya.
Oleh
karena itu menurut Rumi
: Sia-sialah kita mencari Kebenaran Sejati dengan nafsu tak terjinakan. Untuk sampai kepada-NYA hanya bisa melalui
jalan cinta, air mata do’a dan nyala rindu, maka akan terbuka hijab, terungkap
pengetahuan yang tidak pernah kita dapatkan di sekolah.
Jadi jelas bahwa tujuan akhir dari
perjalanan hidup kita ini adalah mencari ridho Allah, kita kembali kepada Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang tidak berada di Mekah ataupun di Cina. Kita kembali
kepada Cahaya Semula yang disebut swarga, sesuai teori energi Quanta Einstain, dan
penelitian Newton, kembali kepada Cahaya Yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Kita kembali kepada-NYA dengan penuh
keridho’an disertai ucapan “Selamat” dari Allah.
Sebagai akhirul kalam, marilah kita
hayati bersama beberapa firman Allah :
Semua milik Allah akan kembali
kepada Allah ( AL BAQARAH 2 : 156 )
Tuhan menjadikan manusia
berkeinginan, cinta terhadap wanita, putera-puteri, emas-perak, kuda pilihan,
ternak, sawah-ladang, semuanya itu hanya secuil kesenangan hidup di dunia saja,
namun Allah-lah seindah-indahnya tempat untuk kembali ( ALI IMRAN 2 : 14 )
Allah yang meninggikan langit tanpa
tiang yang tampak olehmu kemudian Dia bersemayam di atas Arasy dan menundukkan
matahari dan bulan, masing-masing beredar sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan. Tuhan mengatur segala urusan
dan menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya agar kamu meyakini pertemuan dengan
Tuhan-nya ( AR-RA’D 13 : 2 )
Pada hari itu wajah mereka
berseri-seri karena mereka melihat wajah Tuhan-nya
( AL QIYAMAH 75 : 22-23 )
Inilah jalan-Ku yang lurus,
hendaknya kamu mengikutinya, jangan ikuti jalan-jalan lain, sehingga kamu
tercerai berai dari jalannya… ( AL AN’AM 6 : 153 )
Katakanlah : Inilah jalanku, aku
mengajak kamu kepada Allah dengan penglihatan yang nyata ( YUSUF 12 : 108 )
Pada hari ini telah Aku sempurnakan
untukmu agamamu dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu dan telah Aku ridhoi
Islam ( Fitrah ) jadi agama bagimu
( AL MAIDAH 5 : 3 )
Sekali lagi dan ingat baik-baik bahwa Allah adalah Al Bathin. Perjalanan menuju kepada Allah adalah
perjalanan dari alam lahiriyah ke alam bathiniah. Perjalanan yang transenden, perjalanan yang
tidak terjangkau akal pikiran manusia dan juga bukan kajian ilmiah, Oleh karena itu tutup semua teori, tutup semua
kitab kemudian bukalah mata hati … Insya Allah Dia akan menampakkan Cahayanya …
Walaupun demikian melalui perkembangan
IPTEK kebenaran Al Qur’an mulai terbukti dengan penglihatan yang nyata. Al Qur’an bukan tahayul dan bukan pula omong
kosong. Puji syukur karena kita telah memilih Islam
ajaran Muhammad
serta tidak meragukan kebenaran Al Qur’an dan senantiasa berserah diri kepada-NYA,
sehingga kita tidak menjadi umat yang tercerai berai …
Bila
Bahan Renungan ini berkenan di hati, silahkan disebar-luaskan kepada para
kerabat dekat, handai tolan serta siapa saja yang berminat, sebagai amal jariah
kita …
Semoga
kita semua mendapat ampunan, taufik dan hidayah Allah … Amin … Amin … Ya Robbal Alamin …
Maha benar Tuhan dengan segala
firman-Nya …
REALITAS
Ya Allah … Ya Robbi
Di kaki-Mu aku bersimpuh
Ya Allah … Ya Robbi
Sesungguhnya
Aku tidak pernah merasa bahwa diriku
bersih
Aku tidak pernah merasa bahwa diriku
suci
Aku tidak ingin menjadi orang yang
munafik
Aku tidak ingin menjadi orang yang
sok moralis
Di usia yang tersisa ini
aku ingin jujur terhadap diriku
sendiri
Aku sadar bahwa selama darah ini
masih merah
omong kosong bila diri ini tidak
pernah berbuat salah
Aku tidak tahu lagi
Berapa banyak kebodohan, kebatilan
dan kedholiman
yang aku lakukan
Betapa tebalnya … noda dan dosa
yang meliputi … dinding hati ini
Yang aku tahu
baju keimananku ini compang-camping
baju taqwaku porak poranda
Namun tidak henti-hentinya aku
berharap
kepada MU … Ya Allah
Engkaulah lautan ampunan
Engkaulah lautan kasih sayang
Di pantai Mu … aku hanya sebutir
pasir yang tersingkir
Dalam laut MU … aku hanya sekedar
buih yang tersisih
Ku rentangkan juga sayapku menuju
kepada MU
dengan hati merunduk dan sujud
Ya Allah .. Ya Robbi … Maha Suci
engkau
Sesungguhnya aku orang yang dholim
Ampunilah hamba-Mu ini
Dengan izin dan keridoan MU
masukkanlah aku kedalam golongan
orang-orang yang bersyukur dan
berserah diri
Cabutlah nyawaku … kala aku sedang
menyebut Nama Mu
Terimalah aku … dalam naungan kasih
sayang MU
sebagaimana dan sebagai apa adanya
Amin … amin … Ya Robbal Alamin
Wa billahi taufik wal hidayah Ass.
Wr. Wb.
SARI PUSTAKA
- ABU
BAKAR ACEH : Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf. Cet. IX. Solo, 1996.
- ABU
BAKAR ACEH : Pengantar Ilmu Tarekat. Cet.XII. Ramadhan Solo, 1996.
- AL
BAHI A.A : Mukatashar Ihya Ulumuddin. Karya Al Ghazali. Penerjemah
Fudhailurrahman dan Aida Hamairi. Cet. I. Penerbit Sahara Publishers
Jakarta, 2007
- AL
BANJARI I.M. N : Ad Durrunnafis. Alih bahasa : Haderanie H.N : Ilmu
Ketuhanan Permata Yang Indah. CV Amin. Surabaya.
- ABTHAHIY
H : Alam-e Ajib-e Arwah. RAKHMAT m. : Rahasia Alam Arwah. Cet. III. PT
Lentera Basritama. Jakarta, November 1997.
- AL
GHAZALI : Ihya’Ulumiddin. ZUHRI M dkk. Cet I. CV.Asy Syifa. Semarang,
1994.
- AL
GHAZALI : Jawahirul Qur’an. HAKIEM M.L : Permata Ayat-Ayat Suci. Cet. I.
Risalah Gusti. Surabaya, 1995.
- ANSHARII
A.H : Rindu dan Cinta kepada Allah. Dari Al Ghazali : Al Mahabah wa
Asy-Syauq. Cet. I. Pustaka Panji Mas. Jakarta, Mei 1995.
- AN-NADWI
A H. : Jalaluddin Rumi Sufi Penyair Terbesar. Terjemahan : M. Adib Bisri.
Cet. II. Pustaka Firdaus. Jakarta, Agustus 1993.
- AMSTRONG
K. : MUHAMMAD SANG NABI. Sebuah Biografi Kritis. Cet. I. Penerbit Risalah
Gusti. Surabaya, maret 2001.
- AMSTRONG
K. : Sejarah Tuhan. Cet. I. Penerbit Mizan Bandung, November 2001
- BISRI
M.A : Meniti jalan ke Surga. Dari Al Ghazali : Minhajul Abidin. Pustaka
Amami Jakarta.
- BAGIR
M. Misykat Cahaya Cahaya. Dari Al Ghazali : Misykat Al Anwar. Cet. VI,
Penerbit Mizan. Bandung, September, 1995.
- CHING
HAY : Kunci Pencerahan Seketika. Penerjemah dan Penerbit : Yayasan Supreme
Master Ching Hai Indonesia.
Surabaya Center, 2001.
- CHITTICK
W C. : Tasawuf Dimata Kaum Sufi. Penerjemah : Zainul Am. Cet. I. Penerbit
Mizan. Bandung, Mei 2002.
- CHODJIM
A. : SYEKH SITI JENAR. Makna “Kematian”Cet. I. PT Serambi Ilmu Semesta.
Jakarta, Februari 2004
- COVEY
S R. : The 7 Habits Of Highly Effective People. BUDIYANTO : 7 Kebiasaan
Manusia Yang Sangat Efektif. Ed. Revisi, Cet I. Binarupa Aksara. Jakarta
1997.
- DEP.AG.
R.I : Al Qur’an Dan Terjemahannya. Ed. Refisi. Penerbit Mahkota.
Surabaya,1989.
- DJAELANI
A Q. : Koreksi Terhadap Ajaran Tasawuf. Cet. I . Gema Insani Press.
Jakarta, 1996.
- DJAMBEK
M.Z : O, Anak. Dari Al Ghazali. Cet XV. PT.Tinta Mas Indonesia. Jakarta,
1994.
- EMOTO
M. : The True Power of Water.
Penerjemah : Azam Translator.
Cet. V. MQ Publishing. Bandung, Agustus 2006.
- EFFENDI
I. : Kesadaran Jiwa. Teknik Efektif
untuk Mencapai Kesadaran yang Lebih Tinggi. Cet II. PT Gramedia. Jakarta,
Juli 1999.
- FANANI
M. : Agama Sebagai Salah Satu Modalitas Terapi Dalam Psikiatri . Pidato
Pengukuhan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Medika No 11 Tahun XXXIV, November 2008.
- FATUHURAHMAN
O. : Tanbih Al-Masyi. Menyoal Wahdatul Wujud. Kasus Abdurrauf Singkel Di
Aceh Abad 17. Cet II. Penerbit Mizan, Agustus, 1999.
- GUS
AA, ZIYAD AT TUBANY : Membaca dan Memahami Konstruksi Al Quran. Cet.I.
Indomedia Group. Jakarta, Oktober 2006.
- HAERI
F. : Belajar Mudah Tasawuf. The Elements of Sufism. Penerjemah: m. Hasyim
Assagaf. Cet. IV. PT Lentera Basritama. Jakarta, Mei 2001.
- HAMKA
: Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniaannya. Cet IX. Yayasan Nurul Islam.
Jakarta, 1981.
- HARAHAP
B., AJOEB J. : Mengungkapkan Misteri Sufi Besar Mansur Al Hallaj : Ana’l
Haqq. Dari : Syaik IBRAHIM GAZUR-I-ILLAHI : The Secret Of Ana’l Haqq.
Ed.I, Cet.I. P.T Raja Gravindo Persada. Jakarta, Des. 1995.
- KAPUR
D L.: Panggilan Maha Guru. Terjemahan Angka C. Ed. III. Yayasan Radha
Soami Satsang Beas. Jakarta, 1972.
- KHAN
K S K : Studies in Tasawuf. BUDIMAN A N : Tasawuf. Apa dan Bagaimana. Ed.
I Cet. II. P.T Grafindo Persada. Jakarta, 1996.
- KRISHNAMURTI
J. : Meditasi. Cet. II. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, Nov.1999
- LAPAIRE
S., MILLAR P. : Aku Datang Untuk
Membawamu Pulang. Hak Terjemahan : Yayasan Supreme Master Ching Hay
Indonesia. Jakarta, Juni 2001
- LING
M. (SIRAJUDIN A) : What Is Sufisme. AKHMAD : Membedah Tassawuf. Cet.II.
CV. Pedoman Ilmu Jaya. Jakarta, 1991.
- MACKENZIE
V. : Reinkarnation : The Spanish Boy Whose Destiny Was To Be A Tibetan Lama. KISTONO L. :
Reinkarnasi. Misteri Bocah Spanyol
Bernama Osel.Cet. II. PT Utama
Grafiti. Jakarta, Juli 1990.
- MADJID
N. : Perjalanan Religius UMRAH & HAJI. Cet. I. Penerbit Paramadina.
Jakarta, 1997.
- MADJID
N, DKK. : Islam Universal. Cet. I. Pustaka Pelajar. Yogyakarta, November
2007
- MURAKAMI
K. : The Divine Message Of The DNA.
Tuhan Dalam Gen Kita. Penerjemah
: Winny Prasetyowati. Cet. II. Penerbit Mizan. Bandung, Juni 2007.
- MURYANTO
S. : Ajaran Manunggaling Kawula Gusti. Cet. I. Penerbit Kreasi Wacana.
Yogyakarta, April 2004
- MUSTOFA
A. : Dzikir Tauhid. Cet. II.
Penerbit Padma Press Padang Makhsyar. Surabaya, April 2006.
- MUTHAHHARI
M., THABATHABA’I S.M.H. : Menapak Jalan Spiritual. Penterjemah : Nasrullah
M.S. Cet. II. Pustaka Hidayah. Bandung 1997.
- NICHOLSON
R.A : Rumi Poet And Mistic. SUTEJO : Jalaluddin Rumi. Ajaran dan
Pengalaman Sufi. Cet I. Pustaka Firdaus. Jakarta, 1993.
- NICHOLSON
R.A : Aspek Rohaniah Peribadatan Islam. Di
Dalam Mencari Keridhaan Allah. Penterjemah : Budiman A.N. Ed. I, Cet. I. PT Grafindo Persada. Jakarta 1995.
- NEWTON
M. : Journey Of Soul. Koleksi Studi Kasus Mengenai Kehidupan Selama Jeda
Antarkehidupan. PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Jakarta, 2006.
- OPPENHEIMER
S. : EDEN IN THE EAST. Benua Yang Tenggelam di Asia Tenggara. Penerjemah :
Iryani Syahrir dkk. Cet. I. Ufuk Press, Oktober 2010
- PUSPOKUSUMO
R.M.T dan HAJAR E : Silaturahim Nasional dan Tafakur 2009.
- Pengajian
Tawakal. Kaliurang, Yogyakarta 28-29 Nov 2009.
- ROFII
: Kedudukan Bahasa Arab Dalam Studi Qur’an. Dalam : Beberapa Aspek Ilmiah
Tentang Qur’an. Ed : GANI B.A, UMAM Ch. Cet. II P.T Pustaka Litera Antar Nusa.
Jakarta, 1994.
- RUMI
J. : FIHI MA FIHI. Ed. Inggris, terjemahan ARBERRY A.J. : DISCOURSES OF
RUMI. Inilah Apa Yang Sesungguhnya. Penerjemah : Ribut Wahyudi. Cet. I. Penerbit
Risalah Gusti. Surabaya, Februari 2002.
- SANGKAN
A. : Berguru Kepada Allah. Cet. I. Penerbit Yayasan Shalat Khusu. Jakarta,
Nopember 2002.
- SANTOS
A. : ATLANTIS The Lost Continent Finally Found. Penerjemah : Hikmah
Ubaidillah. Cet. VI, Ufuk Press, Agustus 2010
- SCHIMMEL
A. : Rahasia Wajah Suci Ilahi. Memahami Islam secara Fenomenologis.
Penterjemah : Astuti R. Cet. I. Penerbit Mizan Bandung 1996.
- SEMEDI
E. : Sebuah Ijtihad. Percetakan Saptohadi, Jakarta 1984.
- SIMUH
: Tasawuf dan perkembangan Dalam Islam. Cet.I P.T Raja Gravindo Persada.
Jakarta, Mei 1996.
- SINGH
C J.: Die To Live. Terjemahan Angka C.: Mati Selagi Hidup. Ed. I. Yayasan
Radha Soami Satsang Beas Indonesia. Jakarta, Juli 1998.
- SUHRAWARDI
S.U. : Aw’arif al-Ma’arif. Sebuah
Buku Daras Klasik Tasawuf.
Penterjemah : Ismail I.N. Cet.I. Pustaka Hidayah. Bandung, 1998.
- UMAM
CH : Kemukjizatan Al Qur’an Dari Segi Uslub Dan Isi. Dalam : Beberapa
Aspek Ilmiah Tentang Qur’an. Editor : GANI B.A., Umam CH. Cet II PT.
Pustaka Litera Antar Nusa. Jakarta, 1994.
- VALIUDDIN
M. : Tasawuf dalam Qur’an. Team Penerjemah Pustaka Virdaus. Cet.II.
Pustaka Virdaus Jakarta, 1993.
- VALIUDDIN
M. : Contemplative Disciplines in Sufism. NASRULLAH M.S : Zikir &
Kontemplasi dalam Tasawuf. Cet.II Pustaka Hidayah Bandung, Juni 1997.
- YASSIN
HB. : Bacaan Mulia. PT. Jembatan Jakarta, 1987.
- YUSRI
H. : Rahasia Dari Sudut Tasawuf (Jalan Bagi Hamba Allah). Cet.I PT. Bina
Ilmu. Surabaya, 1986.
- ZAHRI
M. : Kunci Memahami Ilmu Tasawuf. PT.Bina Ilmu. Surabaya, 1995.
asalamu'allaikum wr wb abah maman,sugeng enjing abah...
BalasHapusabah dwi mohon ijin mencatat untuk mempelajari nya
dan mohon doa restunya abah...
mohon maaf sebelumnya dwi abah kalau dalam bertutur kata kurang bekenan di hati abah.
wasallamu'allaikum wr wb
BalasHapusWebsite paling ternama dan paling terpercaya di Asia
Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.net
arena-domino.org
100% Memuaskan ^-^