Translate

tema 1

tema 1
tema

Rabu, 26 Desember 2012

SEKILAS TENTANG PENULIS

SEKILAS TENTANG PENULIS



Dr. H. Maman SW. SpOG, dilahirkan di Bekasi 21 Januari 1948 dari pasangan suami-istri Mulhari Wiriaatmadja dan Siti Khotimah.  Putera ke 10 dari 14 bersaudara.  Lulusan FKUI, 1974. Bekerja sebagai dokter umum Wajib Militer TNI AU di LANU SYAMSUDDIN NOOR Banjarmasin, Kalimantan Selatan.  Kemudian mengikuti pendidikan Spesialisasi Obstetri dan Ginekologi di FKUI-RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, selesai 1985. Sampai sekarang masih bekerja di Rumah Sakit Tentara CIREMAI kota Cirebon.  Alumni Asrama Daksinapati, komplek IKIP Rawamangun, Jakarta yang diresmikan Sukarno Presiden Pertama R.I.  Penghuni kamar 71 lantai II Antar Planet.   Asrama tersebut sekarang sudah direnovasi menjadi bagian dari Universitas Negeri Jakarta … Sangat mengagumi Sukarno, karena pidato-pidatonya menggugah semangat, ONWARD NEVER RETREAT … MAJU TERUS PANTANG MUNDUR … VIVERE VERI COLOSO … BERANI NYEREMPET BAHAYA … Hal ini sesuai dengan sapaan akrab antar sesama penghuni Asrama Daksinapati : BISA dan SAP-SAP … Sapaan ini merupakan ciri khas Asrama Daksinapati sampai saat ini, sampai kapanpun.  Daksinapati sendiri bermakna “Calon Suami Yang Baik”.  Tidak pernah mengikuti pendidikan pesantren secara khusus, namun dia berada dalam lingkungan keluarga yang agamis.   Dasar-dasar tasawuf diperoleh dari ayahnya dan kakeknya.  Ayahnya dari desa Lengkong Kabupaten Kuningan ada kaitannya dengan Eyang Maulani yang di buang Belanda ke Menado, sehingga disebutnya Eyang Menado.  Dari pihak ibu ada kaitannya dengan Eyang Kosasih dari Desa Pesantren Kadugede Kuningan, sebagai tokoh Naksyabandiyah yang di keramatkan.  Merasa tertantang, ketika selesai wisuda ayahnya berkata : “ Man walaupun kamu sudah menjadi dokter belum tentu menjadi anak ayah bila kamu tidak mengenal Allah”.  Dia berjanji dalam hatinya untuk tidak seperti anak Nabi Nuh.   Amanat ketika ayahnya sakit berat karena kanker usus : “ Man kamu harus berangkat ke Cirebon, cari pelajaran ini disana, insya Allah akan terbuka … Ayah sudah tidak bisa mengajari kamu lagi ….”
Buku ini disusun sebagai usaha untuk mencari pengakuan dari seorang ayah serta untuk melestarikan ajaran tasawuf para sufi … Semoga bermanfaat … amin         


Mata hati setiap orang berkecenderungan untuk selalu dalam kebenaran.   Untuk setiap orang dalam perjalanannya menuju kepada Tuhan tidak selalu melewati pintu yang sama,  karena jalan menuju Tuhan dapat dilalui dengan berbagai cara. Walaupun demikian untuk mencapai puncak spiritual hanya ada satu cara, yaitu dzikir-meditassi. 

Buku ini memberikan pemahaman tentang kebenaran agama secara syariat (formal), sufistik ( substantif ) sekaligus sainstifiks ( fakta ilmiah ).   Kombinasi ketiga jalur tersebut dijadikan pembuka rahasia ma’rifatullah ( mengenal Allah ), musyahadah ( terbukanya tabir alam ghoib ), sehingga mukasyafah ( penghayatan alam ghoib ).

Buku ini berbeda dengan yang lain, karena ditulis oleh seorang dokter yang sehari-hari bergelut dengan dunia medis, sekaligus seorang pembelajar untuk menemukan kebenaran Allah melalui Al Qur’an dan Hadits.  Di dalamnya pembaca disuguhi pengalaman dan penghayatan dunia kedokteran yang mampu membuka tabir tentang Ke-Tuhan-an.

Keajaiban-keajaiban dunia medis dapat menjadi rujukan faktual dalam membuka rahasia kedahsyatan kebenaran Al Qur’an.   Cara beragama seperti yang dijalani dan dihayati dokter penulis buku ini, menjadikan agama tidak akan pernah kehilangan aktualitas kekiniannya tanpa tercerabut dari akar dasar Al Qur’an.

Walaupun Allah tidak membeda-bedakan agama, namun penulis buku ini memilih Islam ajaran Muhammad dengan alasan tersendiri … Bagaimana dengan anda, kenapa anda pilih Islam …???  Bacalah buku ini agar anda memahaminya …!!!

 ( Johandi dkk. )    

PENUTUP :


PENUTUP :

Awal mula beragama adalah mengenal Allah terlebih dahulu. Semulia-mulianya Ilmu adalah Ilmu Mengenal Allah, mengenal akan Asma-Nya, Sifat-sifat Nya dan AF’AL-Nya.  Setelah itu carilah jalan yang terdekat untuk mendekatkan diri kepada Dzat-Nya.  Yaitu melalui proses pembersihan lahir-bathin dengan cara dzikrullah dengan sepenuh hati.  Kita harus mengikuti cara Rosulullah ketika di guha Hiro.
Tiada Tuhan selain Allah dan Allah itu satu adalah merupakan suatu pernyataan yang mempunyai nilai persatuan dan kesatuan bagi seluruh umat manusia di dunia dalam hal kemanunggalan arah dan tujuan dari pemujaan dan penghambaan.  Berarti benar bahwa sesungguhnya di dunia ini  hanya ada satu agama saja, yaitu : agama yang diridhoi Allah, yang membawa keselamatan dan kedamaian di dunia dan akhirat, tiada lain adalah Islam sebagai fitrah manusia, yang berarti : suci, selamat, damai, sabar, ikhlas, kasih-sayang dan berserah diri kepada Allah.
Al Qur’an (Adz-Dzikir) dan Sunah Rosul adalah landasan “Way Of Life” bagi kita umat Islam yang harus kita pelajari dan kita hayati secara seksama.
Untuk bisa mengenal Allah maka hendaknya kita melakukan perjalanan dari bentuk-bentuk lahiriyah ke arah makna yang hakiki dan tersembunyi, karena Allah adalah Al Bathin yang tak terjangkau oleh akal dan pikiran.  Tutuplah semua ilmu dan teori yang kita miliki.  Tutup semua kitab termasuk kitab diri, yaitu panca indera kita.  Bukalah mata hati agar bisa menerima pancaran Nur Illahi.  
Perjalanan tersebut adalah proses pensucian lahir dan bathin.  Sebagai realisasinya dalam kehidupan sehari-hari  dimulai dengan pengenalan atas diri sendiri, intro speksi, jauhkan perbuatan keji dan munkar,  perbanyak amal kebaikan terhadap sesama umat dengan kasih sayang yang tulus dan murni, kesabaran dan keikhlasan,  serta jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun.
Hancurkan segala macam berhala yang ada di dalam hatimu, yaitu keakuan dan hawa nafsumu, yang harus dikendalikan dengan cara mengingat Allah (dzikrullah) serta bersyukur kepada Nya.  Karena menurut Rosulullah, pembersih hati adalah dzikirullah, jalan yang terdekat menuju kepada Allah adalah dzikrullah serta dzikrullah lebih utama dalam kehidupan (Al Ankabut 29 : 45), dengan berdzikir hatipun akan menjadi tenang dan tenteram (Ar Rad 13 : 28).  Maka bacalah dan pelajarilah Adz Dzikr.   Kemudian ingat kata-kata Rosulullah : Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam dirimu sendiri.  Agar tidak tersesat, untuk mencari dan mengenal Allah : mulailah dengan mengenali diri kita sendiri…

Ingatlah kepada-Ku, niscaya Akupun akan ingat kepada mu, bersyukurlah kepada ku dan jangan mengingkari ( AL BAQARAH 2 : 152 )

Barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhan-nya hendaklah ia berbuat kebaikan dan jangan memperskutukan Tuhan-nya dengan apapun ( AL KAHFI 18 : 110 )

Untuk kesempurnaan keberagamaan dan untuk meningkatkan keimanan kita agar bisa mencapai derajat ikhsan dan insan kamil, maka menurut Al Ghazali tiada cara lain kecuali mempelajari tasawuf kemudian sebagaimana seorang salik yang melakukan pendakian ruhani tahap demi tahap, yaitu bersihkan hati, istirahatkan pikiran melalui dzikrullaah  sehingga mencapai proses fana dan kasyaf.  Guru sejati ada di dalam diri.  Didalam dirimu apakah engkau tidak memperhatikan.  Dia ada didalam hati seorang yang beriman.  Kita harus belajar meditasi Cahaya dan Shabda.
Mengenal Dzat harus melalui Dzat.  Mengenal Cahaya harus melalui Cahaya.  Tuhan akan membimbing dengan Cahaya-Nya kepada Cahaya-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki.  Yaitu mereka yang senantiasa memohon ampunan dan petunjuk kepada Nya, berbekal istiqomah, rasa kasih sayang, sabar, tawakal, senantiasa bersyukur, ikhlas dan rido.  Mereka yang rendah hati dan tidak ada kemusyrikan tersembunyi di dalam hatinya.  Oleh karena itu menurut Rumi : Sia-sialah kita mencari Kebenaran Sejati dengan nafsu tak terjinakan.  Untuk sampai kepada-NYA hanya bisa melalui jalan cinta, air mata do’a dan nyala rindu, maka akan terbuka hijab, terungkap pengetahuan yang tidak pernah kita dapatkan di sekolah.  
Jadi jelas bahwa tujuan akhir dari perjalanan hidup kita ini adalah mencari ridho Allah, kita kembali kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang tidak berada di Mekah ataupun di Cina.   Kita kembali kepada Cahaya Semula yang disebut swarga, sesuai teori energi Quanta Einstain, dan penelitian Newton, kembali kepada Cahaya Yang Maha Rahman dan Maha Rahim.  Kita kembali kepada-NYA dengan penuh keridho’an disertai ucapan “Selamat” dari Allah.
Sebagai akhirul kalam, marilah kita hayati bersama beberapa firman Allah :

Semua milik Allah akan kembali kepada Allah ( AL BAQARAH 2 : 156 )

Tuhan menjadikan manusia berkeinginan, cinta terhadap wanita, putera-puteri, emas-perak, kuda pilihan, ternak, sawah-ladang, semuanya itu hanya secuil kesenangan hidup di dunia saja, namun Allah-lah seindah-indahnya tempat untuk kembali ( ALI IMRAN 2 : 14 )

Allah yang meninggikan langit tanpa tiang yang tampak olehmu kemudian Dia bersemayam di atas Arasy dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.  Tuhan mengatur segala urusan dan menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya agar kamu meyakini pertemuan dengan Tuhan-nya ( AR-RA’D 13 : 2 )

Pada hari itu wajah mereka berseri-seri karena mereka melihat wajah Tuhan-nya
( AL QIYAMAH 75 : 22-23 )

Inilah jalan-Ku yang lurus, hendaknya kamu mengikutinya, jangan ikuti jalan-jalan lain, sehingga kamu tercerai berai dari jalannya… ( AL AN’AM 6 : 153 )

Katakanlah : Inilah jalanku, aku mengajak kamu kepada Allah dengan penglihatan yang nyata ( YUSUF 12 : 108 )

Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu dan telah Aku ridhoi Islam ( Fitrah ) jadi agama bagimu
( AL MAIDAH 5 : 3 )


Sekali lagi dan ingat baik-baik bahwa Allah adalah Al Bathin.  Perjalanan menuju kepada Allah adalah perjalanan dari alam lahiriyah ke alam bathiniah.   Perjalanan yang transenden, perjalanan yang tidak terjangkau akal pikiran manusia dan juga bukan kajian ilmiah,  Oleh karena itu tutup semua teori, tutup semua kitab kemudian bukalah mata hati … Insya Allah Dia akan menampakkan Cahayanya …

Walaupun demikian melalui perkembangan IPTEK kebenaran Al Qur’an mulai terbukti dengan penglihatan yang nyata.  Al Qur’an bukan tahayul dan bukan pula omong kosong.  Puji syukur karena kita telah memilih Islam ajaran Muhammad serta tidak meragukan kebenaran Al Qur’an  dan senantiasa berserah diri kepada-NYA, sehingga kita tidak menjadi umat yang tercerai berai … 

Bila Bahan Renungan ini berkenan di hati, silahkan disebar-luaskan kepada para kerabat dekat, handai tolan serta siapa saja yang berminat, sebagai amal jariah kita …
Semoga kita semua mendapat ampunan, taufik dan hidayah Allah  … Amin … Amin … Ya Robbal Alamin

Maha benar Tuhan dengan segala firman-Nya …




REALITAS

Ya Allah … Ya Robbi
Di kaki-Mu aku bersimpuh
Ya Allah … Ya Robbi
Sesungguhnya
Aku tidak pernah merasa bahwa diriku bersih
Aku tidak pernah merasa bahwa diriku suci
Aku tidak ingin menjadi orang yang munafik
Aku tidak ingin menjadi orang yang sok moralis
Di usia yang tersisa ini
aku ingin jujur terhadap diriku sendiri
Aku sadar bahwa selama darah ini masih merah
omong kosong bila diri ini tidak pernah berbuat salah
Aku tidak tahu lagi
Berapa banyak kebodohan, kebatilan dan kedholiman
yang aku lakukan
Betapa tebalnya … noda dan dosa
yang meliputi … dinding hati ini
Yang aku tahu
baju keimananku ini compang-camping
baju taqwaku porak poranda
Namun tidak henti-hentinya aku berharap
kepada MU … Ya Allah
Engkaulah lautan ampunan
Engkaulah lautan kasih sayang
Di pantai Mu … aku hanya sebutir pasir yang tersingkir
Dalam laut MU … aku hanya sekedar buih yang tersisih
Ku rentangkan juga sayapku menuju kepada MU
dengan hati merunduk dan sujud
Ya Allah .. Ya Robbi … Maha Suci engkau
Sesungguhnya aku orang yang dholim
Ampunilah hamba-Mu ini
Dengan izin dan keridoan MU
masukkanlah aku kedalam golongan
orang-orang yang bersyukur dan berserah diri
Cabutlah nyawaku … kala aku sedang menyebut Nama Mu
Terimalah aku … dalam naungan kasih sayang MU
sebagaimana dan sebagai apa adanya
Amin … amin … Ya Robbal Alamin


Cirebon Medio 1997

Wa billahi taufik wal hidayah Ass. Wr. Wb.

SARI PUSTAKA

  1. ABU BAKAR ACEH : Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf. Cet. IX.  Solo, 1996.
  2. ABU BAKAR ACEH : Pengantar Ilmu Tarekat. Cet.XII. Ramadhan Solo, 1996.
  3. AL BAHI A.A : Mukatashar Ihya Ulumuddin. Karya Al Ghazali. Penerjemah Fudhailurrahman dan Aida Hamairi. Cet. I. Penerbit Sahara Publishers Jakarta, 2007
  4. AL BANJARI I.M. N : Ad Durrunnafis. Alih bahasa : Haderanie H.N : Ilmu Ketuhanan Permata Yang Indah. CV Amin. Surabaya.
  5. ABTHAHIY H : Alam-e Ajib-e Arwah. RAKHMAT m. : Rahasia Alam Arwah. Cet. III. PT Lentera Basritama. Jakarta, November 1997.
  6. AL GHAZALI : Ihya’Ulumiddin. ZUHRI M dkk. Cet I. CV.Asy Syifa. Semarang, 1994.
  7. AL GHAZALI : Jawahirul Qur’an. HAKIEM M.L : Permata Ayat-Ayat Suci. Cet. I. Risalah Gusti. Surabaya, 1995.
  8. ANSHARII A.H : Rindu dan Cinta kepada Allah. Dari Al Ghazali : Al Mahabah wa Asy-Syauq. Cet. I. Pustaka Panji Mas. Jakarta, Mei 1995.
  9. AN-NADWI A H. : Jalaluddin Rumi Sufi Penyair Terbesar. Terjemahan : M. Adib Bisri. Cet. II. Pustaka Firdaus. Jakarta, Agustus 1993.
  10. AMSTRONG K. : MUHAMMAD SANG NABI. Sebuah Biografi Kritis. Cet. I. Penerbit Risalah Gusti. Surabaya, maret 2001.
  11. AMSTRONG K. : Sejarah Tuhan. Cet. I. Penerbit Mizan Bandung, November 2001
  12. BISRI M.A : Meniti jalan ke Surga. Dari Al Ghazali : Minhajul Abidin. Pustaka Amami Jakarta.
  13. BAGIR M. Misykat Cahaya Cahaya. Dari Al Ghazali : Misykat Al Anwar. Cet. VI, Penerbit Mizan. Bandung, September, 1995.
  14. CHING HAY : Kunci Pencerahan Seketika. Penerjemah dan Penerbit : Yayasan Supreme Master Ching Hai Indonesia.  Surabaya Center, 2001.
  15. CHITTICK W C. : Tasawuf Dimata Kaum Sufi. Penerjemah : Zainul Am. Cet. I. Penerbit Mizan. Bandung, Mei 2002.
  16. CHODJIM A. : SYEKH SITI JENAR. Makna “Kematian”Cet. I. PT Serambi Ilmu Semesta. Jakarta, Februari 2004
  17. COVEY S R. : The 7 Habits Of Highly Effective People. BUDIYANTO : 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif. Ed. Revisi, Cet I. Binarupa Aksara. Jakarta 1997.
  18. DEP.AG. R.I : Al Qur’an Dan Terjemahannya. Ed. Refisi. Penerbit Mahkota. Surabaya,1989.
  19. DJAELANI A Q. : Koreksi Terhadap Ajaran Tasawuf. Cet. I . Gema Insani Press. Jakarta, 1996.
  20. DJAMBEK M.Z : O, Anak. Dari Al Ghazali. Cet XV. PT.Tinta Mas Indonesia. Jakarta, 1994.
  21. EMOTO M. : The True Power of Water.  Penerjemah : Azam Translator.  Cet. V. MQ Publishing. Bandung, Agustus 2006.
  22. EFFENDI I.  : Kesadaran Jiwa. Teknik Efektif untuk Mencapai Kesadaran yang Lebih Tinggi. Cet II. PT Gramedia. Jakarta, Juli 1999.
  23. FANANI M. : Agama Sebagai Salah Satu Modalitas Terapi Dalam Psikiatri . Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.  Medika No 11 Tahun XXXIV, November 2008.           
  24. FATUHURAHMAN O. : Tanbih Al-Masyi. Menyoal Wahdatul Wujud. Kasus Abdurrauf Singkel Di Aceh Abad 17. Cet II. Penerbit Mizan, Agustus, 1999.
  25. GUS AA, ZIYAD AT TUBANY : Membaca dan Memahami Konstruksi Al Quran. Cet.I. Indomedia Group. Jakarta, Oktober 2006.
  26. HAERI F. : Belajar Mudah Tasawuf. The Elements of Sufism. Penerjemah: m. Hasyim Assagaf. Cet. IV. PT Lentera Basritama. Jakarta, Mei 2001.
  27. HAMKA : Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniaannya. Cet IX. Yayasan Nurul Islam. Jakarta, 1981.
  28. HARAHAP B., AJOEB J. : Mengungkapkan Misteri Sufi Besar Mansur Al Hallaj : Ana’l Haqq. Dari : Syaik IBRAHIM GAZUR-I-ILLAHI : The Secret Of Ana’l Haqq. Ed.I, Cet.I. P.T Raja Gravindo Persada. Jakarta, Des. 1995.
  29. KAPUR D L.: Panggilan Maha Guru. Terjemahan Angka C. Ed. III. Yayasan Radha Soami Satsang Beas. Jakarta, 1972.
  30. KHAN K S K : Studies in Tasawuf. BUDIMAN A N : Tasawuf. Apa dan Bagaimana. Ed. I Cet. II. P.T Grafindo Persada. Jakarta, 1996.
  31. KRISHNAMURTI J. : Meditasi. Cet. II. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, Nov.1999
  32. LAPAIRE S., MILLAR P. :  Aku Datang Untuk Membawamu Pulang. Hak Terjemahan : Yayasan Supreme Master Ching Hay Indonesia. Jakarta, Juni 2001
  33. LING M. (SIRAJUDIN A) : What Is Sufisme. AKHMAD : Membedah Tassawuf. Cet.II. CV. Pedoman Ilmu Jaya. Jakarta, 1991.
  34. MACKENZIE V. : Reinkarnation : The Spanish Boy Whose Destiny Was To Be  A Tibetan Lama. KISTONO L. : Reinkarnasi.  Misteri Bocah Spanyol Bernama Osel.Cet. II.  PT Utama Grafiti. Jakarta, Juli 1990.
  35. MADJID N. : Perjalanan Religius UMRAH & HAJI. Cet. I. Penerbit Paramadina. Jakarta, 1997.
  36. MADJID N, DKK. : Islam Universal. Cet. I. Pustaka Pelajar. Yogyakarta, November 2007
  37. MURAKAMI K. : The Divine Message Of The DNA.  Tuhan Dalam Gen Kita.  Penerjemah : Winny Prasetyowati. Cet. II. Penerbit Mizan. Bandung, Juni 2007.
  38. MURYANTO S. : Ajaran Manunggaling Kawula Gusti. Cet. I. Penerbit Kreasi Wacana. Yogyakarta, April 2004
  39. MUSTOFA A. :  Dzikir Tauhid. Cet. II. Penerbit Padma Press Padang Makhsyar. Surabaya, April 2006.  
  40. MUTHAHHARI M., THABATHABA’I S.M.H. : Menapak Jalan Spiritual. Penterjemah : Nasrullah M.S. Cet. II. Pustaka Hidayah. Bandung 1997.  
  41. NICHOLSON R.A : Rumi Poet And Mistic. SUTEJO : Jalaluddin Rumi. Ajaran dan Pengalaman Sufi. Cet I. Pustaka Firdaus. Jakarta, 1993.
  42. NICHOLSON R.A  :  Aspek Rohaniah Peribadatan Islam. Di Dalam Mencari Keridhaan Allah. Penterjemah : Budiman A.N. Ed. I, Cet. I.  PT Grafindo Persada.  Jakarta 1995.
  43. NEWTON M. : Journey Of Soul. Koleksi Studi Kasus Mengenai Kehidupan Selama Jeda Antarkehidupan. PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Jakarta, 2006.
  44. OPPENHEIMER S. : EDEN IN THE EAST. Benua Yang Tenggelam di Asia Tenggara. Penerjemah : Iryani Syahrir dkk. Cet. I. Ufuk Press, Oktober 2010
  45. PUSPOKUSUMO R.M.T dan HAJAR E : Silaturahim Nasional dan Tafakur 2009.
  46. Pengajian Tawakal. Kaliurang, Yogyakarta 28-29 Nov 2009.
  47. ROFII : Kedudukan Bahasa Arab Dalam Studi Qur’an. Dalam : Beberapa Aspek Ilmiah Tentang Qur’an. Ed : GANI B.A, UMAM Ch. Cet. II P.T Pustaka Litera Antar Nusa. Jakarta, 1994.
  48. RUMI J. : FIHI MA FIHI. Ed. Inggris, terjemahan ARBERRY A.J. : DISCOURSES OF RUMI. Inilah Apa Yang Sesungguhnya. Penerjemah : Ribut Wahyudi. Cet. I. Penerbit Risalah Gusti. Surabaya, Februari 2002.
  49. SANGKAN A. : Berguru Kepada Allah. Cet. I. Penerbit Yayasan Shalat Khusu. Jakarta, Nopember 2002.
  50. SANTOS A. : ATLANTIS The Lost Continent Finally Found. Penerjemah : Hikmah Ubaidillah. Cet. VI, Ufuk Press, Agustus 2010
  51. SCHIMMEL A. : Rahasia Wajah Suci Ilahi. Memahami Islam secara Fenomenologis. Penterjemah : Astuti R. Cet. I. Penerbit Mizan Bandung 1996.
  52. SEMEDI E. : Sebuah Ijtihad. Percetakan Saptohadi, Jakarta 1984.
  53. SIMUH : Tasawuf dan perkembangan Dalam Islam. Cet.I P.T Raja Gravindo Persada. Jakarta, Mei 1996.
  54. SINGH C J.: Die To Live. Terjemahan Angka C.: Mati Selagi Hidup. Ed. I. Yayasan Radha Soami Satsang Beas Indonesia. Jakarta, Juli 1998.
  55. SUHRAWARDI S.U. :  Aw’arif al-Ma’arif. Sebuah Buku Daras Klasik Tasawuf.  Penterjemah : Ismail I.N. Cet.I. Pustaka Hidayah. Bandung, 1998.
  56. UMAM CH : Kemukjizatan Al Qur’an Dari Segi Uslub Dan Isi. Dalam : Beberapa Aspek Ilmiah Tentang Qur’an. Editor : GANI B.A., Umam CH. Cet II PT. Pustaka Litera Antar Nusa. Jakarta, 1994.
  57. VALIUDDIN M. : Tasawuf dalam Qur’an. Team Penerjemah Pustaka Virdaus. Cet.II. Pustaka Virdaus Jakarta, 1993.
  58. VALIUDDIN M. : Contemplative Disciplines in Sufism. NASRULLAH M.S : Zikir & Kontemplasi dalam Tasawuf. Cet.II Pustaka Hidayah Bandung, Juni 1997.
  59. YASSIN HB. : Bacaan Mulia. PT. Jembatan Jakarta, 1987.
  60. YUSRI H. : Rahasia Dari Sudut Tasawuf (Jalan Bagi Hamba Allah). Cet.I PT. Bina Ilmu.  Surabaya, 1986.
  61. ZAHRI M. : Kunci Memahami Ilmu Tasawuf. PT.Bina Ilmu.  Surabaya, 1995.

PERJALANAN HIDUP MANUSIA Versi Al Qur’an ( Pengajian Tawakal )

PERJALANAN HIDUP MANUSIA
Versi Al Qur’an
( Pengajian Tawakal )

Menurut Al Qur’an : Dari Allah kembali kepada Allah ( Al Baqarah  2: 156 ).
Sesungguhnya tujuan hidup kita di dunia adalah untuk mendapatkan keridhoan Allah, melalui ujian kesabaran dan keikhlasan, bukan sekedar mengharapkan surga.
Surga bukan tujuan para sufi.  Surga bukan tujuan para pencari sejati.  Karena di surga tidak ada Allah.  Di surga tidak ada apa-apa, kecuali kesenangan fisik.

Demi Masa : Manusia senantiasa merugi (Al Asr 103:1-3).  Merugi bila kita tidak memiliki dan tidak mengerti tujuan hidup.  Karena kita semua akan  mengalami proses penuaan dan akhirnya mati, kembali kepada Allah.

Beberapa periode kehidupan manusia
  1. DI ALAM KETUHANAN
  2. DI ALAM RUH
  3. DI DALAM RAHIM IBU
  4. DI ALAM DUNIA
  5. KEMBALI KEHADIRAT ALLAH



DI ALAM KETUHANAN
Tuhan ada, DIA berdiri dengan sendirinya, tidak ada apa – apa di sisi-Nya, tidak serupa apapun, Kemudian Dia ciptakan makhluk : “ Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, oleh sebab cinta maka Aku ciptakan makhluk ( Nur Muhammad ) agar dia mengenal akan Aku “. (Hadist Qudsi)

Bahan dasarnya dari Dzat Ilahiah sendiri, melalui kuasa dan kehendak-Nya Dia berkata : “ Kun Fayakun – Jadilah maka jadi”
Dari Nur Muhammad  inilah jagad raya dengan segala isinya berasal, disebutnya :  Teori Pancaran Tuhan ( Emanasi ), Teori Big Bang, Teori Panteisme atauTeori Neo Platonisme.  Semua teori ini dianggap berasal dari teori Monisme Hindu.
Beberapa Firman Allah :
1.      Al Insan : 76 : 1
“ Bukankah telah datang atas manusia suatu waktu dari masa, sedang Dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang bisa disebut”.
  1. Al Maryam 19 : 9
“ Aku menciptakan engkau sebelumnya ketika engkau belum apa – apa”.

Hadist Rosululloh
  1. Aku berasal dari cahaya Allah, seluruh alam semesta berasal dari cahaya- Ku
  2. Aku adalah bapak dari segala ruh dan Adam bapak dari segala jasad.
Dengan demikian berarti: ruh diciptakan sebelum jasad diciptakan.

DI ALAM RUH
Ketika masih di alam ruh, Tuhan memberikan pengetahuan melalui Firmannya sebagai berikut : Tidak Aku Ciptakan Jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah- KU ( Dzariyat Adz 51 : 56 )
kemudian Tuhan berfirman;
“ Bukankah aku Tuhanmu”
Para Ruh menjawab
“ Benar kami bersaksi”. ( Al a’raff 7 : 172 )
Ayat ini sebagai penjelasan bahwa;
§  Ruh bisa berkomunikasi dengan Allah
§  Syahadat awal.

DI DALAM RAHIM IBU
    1. Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur , Kami hendak mengujinya karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat  (Al Insan: 76 : 2).
    2. Kami menunjukinya jalan yang lurus  ( Al Insan 76 : 3 )
    3. Dia mengetahui ( keadaan ) kamu ketika Dia ciptakan kamu dari tanah dan ketika kamu masih didalam perut ibumu, karena itu janganlah kamu merasa dirimu suci.  Dia mengetahui siapa yang takwa
( An Najm 53:32 )
    1. Dia menciptakan kamu dalam perut ibumu setingkat demi setingkat dalam tiga selubung kegelapan ( Ektoderm – Mesoderm – Endoderm ). (Az Zumar 39:6).
    2. Dia beri kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur kepada – NYA ( An Nahl 16 : 78 ).
    3. Allah yang menciptakan pendengaran, penglihatan dan hati namun sedikit saja kamu bersyukur ( Al Mu’minun 23 : 78 ).
    4. Bila kamu bersyukur pasti Kami akan menambah ( Nikmat ) kepadamu, bila kamu ingkar maka adzab KU sangat pedih ( Ibrahim 14 : 17 )
    5. Pendengaran, penglihatan dan hati masing – masing akan diminta pertanggungjawaban ( Al Isra 17 : 36 ).
    6. Bukan matanya yang buta tapi hatinya yang ada didalam dada
( Al Hajj 22 : 46 )
    1. Setelah aku sempurnakan kejadiannya aku hembuskan ruh KU kepadanya ( Al Hijr 15 : 29 Ash Shad 38 : 72 )
    2. Ruh masuk kedalam jasmani sambil membawa amanah ( agama ) karena manusia Zholim dan bodoh ( Al Ahzab 33 : 72 )
Namun tidak dikatakan amanahnya ( agamanya ) apa.  Manusia diberi kebebasan memilih walaupun Tuhan telah memberi petunjuk.
Setelah di dunia amanah tersebut dilalaikan, oleh karena itu manusia   disebut insan yang artinya lalai.

                       
DI ALAM DUNIA
Manusia dilahirkan ke dunia, dalam keadaan fitrah, suci bersih seperti kertas, putih yang belum di coret – coret.  Setelah akil balig pendidikan dan lingkungan akan mewarnai kehidupannya.

  1. Al Hajj 22  : 5
Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan,  kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi kemudian sampai dewasa ada yang diwafatkan, ada yang dipanjangkan umurnya.
  1. Al Imran 3 : 28
Ini (Al qur’an) adalah penerangan bagi seluruh manusia, petunjuk serta pelajaran bagi mereka yang taqwa
  1. An Nahl 16 : 43
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahuinya.
  1. Al Isra 17  : 70
Sesungguhnya telah Kami muliakan anak – anak Adam………
Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Perjalanan hidup manusia di dunia bagaikan mata air jernih menjadi sungai yang berliku – liku, dicemari sampah – sampah kehidupan, kena polusi duniawi, airnya jadi kotor dan busuk, namun lautan selalu menerima air kotor – busuk yang kembali kepadanya. Air kotor itu dibersihkan diangkat derajatnya jadi awan, bening lagi jadi air hujan dan bermanfaat lagi.  Demikian juga Allah lautan ampunan, lautan kasih sayang akan menerima siapa saja yang kembali kepada – Nya.Tuhan akan mengangkat manusia dari keterpurukan bagi yang bertawakal dan bertakwa kepada-Nya.

  1. Az Zumar 39 : 53
Janganlah kamu berputus asa atas Rahmat Allah yang akan mengampuni segala dosa, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

  1. An Nisaa 4 : 48
Allah tidak mengampuni dosa syirik, tetapi Dia mengampuni dosa-dosa selain itu

Kemudian manusia yang kembali ke jalan Allah berdoa sebagaimana Adam memohon ampunan Allah

  1. Al Araf 7 : 23
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami niscaya pastilah kami termasuk orang – orang yang merugi
“ Robbana zolamna anfusana wa ilam tagfirlana wa tarhamna lanakunana minal khosirin “.
  1. Al Imran 3 : 173
Cukup Allah menjadi pelindung
“ Hasbunallah wa ni mal wakil “
  1. Al Anfal 8 : 40
Dialah sebaik – baiknya pelindung dan penolong
“ Ni mal maula wa ni mannasir “.

Setiap Ruh yang berada dialam jasmani merasa terbelenggu dan ingin kembali ke sumber asalnya oleh karena itu setiap manusia memiliki naluri untuk mencari dan mengenal Allah sekalipun dia seorang penjahat.
Mencari Allah tidak mudah, harus melalui ujian-ujian.

Allah berfirman:
  • Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur , Kami hendak mengujinya karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat  (Al Insan: 76 : 2).
  • Apakah cukup engkau menyatakan dirimu beriman sebelum aku mengujimu . ( Al Ankabut 29 : 2 )
Selanjutnya akan selalu ada masalah di dalam kehidupan manusia sebagai ujian dari Tuhan, baik kehidupan yang lapang ataupun kehidupan yang sempit.


MASALAH KEHIDUPAN
  • Tuhan memberikan ujian beraneka ragam
(Al Baqarah 2 : 155-156-157)
1.      Sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang sabar.
2.      Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan : inalillahi wa inna ilaihi rojiun.
3.      Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan,  mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
  • Ujian kebaikan atau keburukan ( Al Anbiya 21 : 35 ).
  • Semua nikmat yang kamu peroleh itu datangnya dari Allah, dan musibah yang menimpa kamu itu adalah dari diri kamu sendiri (An Nissa 4 : 79).
  • HADITS : Jangan menyalahkan orang lain, introspeksi.

PEMECAHAN MASALAH-PEMBERDAYAAN DIRI
  • Manusia memohon jalan yang lurus ( Al Fatihah 1 : 6 )
  • Inilah jalan yang lurus menuju kepada –Ku ( Al Hijr 15 : 49 )
  • Jangan ikuti jalan – jalan lain sehingga kamu bercerai- berai  ( Al An’am 6 : 153 )
  • Inilah jalanku, aku mengajak kamu kepada Allah dengan penglihatan yang nyata  (Yusuf 12 : 108).
  • Barang siapa yang berserah diri kepada Allah sedang dia berbuat kebajikkan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tidak bersedih hati ( Al Baqarah 2 : 112 )
  • Ingatlah kepada-Ku niscaya Akupun akan ingat kepadamu, besyukurlah kepada-Ku dan jangan mengingkari-Ku ( Al Baqarah 2 : 152 ) 
  • Hai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan ( kepada Allah ) dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Al Baqarah 2 : 153).
  • Dirikan sholat, tunaikan zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk
 ( Al Baqarah 2 : 43 ).
  • Dan ingatlah Ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab ( Turat ) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah agar kamu mendapati petunjuk ( Al Baqarah 2 : 53 ).
  • Hanya milik Allah Asma ul Husna maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma ul Husna itu ( Al A’raf 7 : 180 ).
  • Sebutlah ( nama ) Tuhan-mu dalam hatimu ( Al A’raf 7 : 205 ).
  • Sesungguhnya orang – orang yang beriman apabila disebut nama Allah akan bergetar hatinya dan apabila dibacakan ayat – ayat – Nya akan bertambah iman mereka dan kepada Tuhannya mereka bertawakal.
(Al Anfal 8 : 2 )
  • Merinding karenanya kulit orang – orang yang takut kepada Tuhan-nya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka diwaktu mengingat Allah (Az Zumar 39 : 23 ).
  • Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Rahman kepada mereka, maka mereka menyungkur, bersujud dan menangis ( Maryam 19 : 58 ).  
  •  
  • MASALAH PENYAKIT
Ø  As Syuara 26 : 80
Bila aku sakit Allah akan menyembuhkan aku
Ø  Al Isra 17 : 82
Dan kami turunkan dari Al qur’an suatu yang menjadi penawar ( Obat ) dan rahmat bagi orang – orang yang beriman.

Ø  ( Ingatlah ), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan–gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki-mu ( AL ANFAL 8 : 11 )

Ø  Yunus 10 : 57
Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit – penyakit didalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang – orang yang beriman.
Ø  Al Isra 17 : 80 – 82
Ya Tuhanku masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah aku dengan cara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisimu kekuasaan yang bisa menolong.
Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap sesungguhnya yang batil adalah sesuatu yang pasti lenyap.

Bila kita tetap berpegang pada tali Allah, tetap bertawakal kepada Allah serta selalu memohon ampunan dan pertolongan Allah dengan sabar dan ikhlas, sholat dan dzikir maka pasti kita akan lulus ujian dan mendapatkan bonus yang luar biasa.


HASIL AKHIRNYA
           
1.      Al Ahzab 33 : 41- 43
Berzikirlah kepada Allah sebanyak – banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang, Dia akan mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang
2.      An Nur 24 : 35
Cahaya diatas cahaya. Allah akan membimbing dengan cahaya-Nya (kepada Cahayanya) bagi siapa yang Dia kehendaki.
3.      At Tagabun 64 : 11
                 Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.
4.      Al Qaaf 50 : 20
Aku buka tabir yang menutupi matamu, maka pandangan matamu       akan menjadi tajam
5.      Al Zumuah 62 : 10
Carilah karunia Allah berzikirlah sebanyak – banyaknya agar kamu    sukses.
6.      At Tholak 65 : 2-3-4-5
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tidak diduga, dan  niscaya Allah akan memberikan kecukupan dimudahkan segala urusan … dihapus semua kesalahannya dan diberinya pahala yang berlipat ganda …
7.      Muhammad 47 : 7
Hai orang – orang yang beriman, jika kamu menolong ( Agama ) Allah niscaya Dia akan menolong dan meneguhkan kedudukanmu
8.      Ar-Rad 13 : 28
                 Dengan berdzikir hati akan menjadi tenang dan tentram


KEMBALI KEPADA ALLAH

  1. An Nur 24 : 24
lidah tangan dan kaki mereka menjadi saksi terhadap apa yang mereka kerjakan.
  1. Yaasiin 36 : 65
Berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan
  1. Al Isra 17 : 36
Pendengaran, penglihatan dan hati masing – masing akan dimintai tanggung jawabnya.
  1. Al Isra 17 : 14
Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.
  1. Al Araf 7 : 126
Ya Tuhan kami limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan muslim ( berserah diri )
  1. Yusuf 12 : 101
Wafatkan aku dalam keadaan muslim ( berserah diri ) dan gabungkanlah aku dengan orang – orang yang saleh.
  1. An Nisa  4 : 174
Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang-benderang.
  1. Al Maidah 5 : 15
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan.


SEBAGAI BONUS DARI ALLAH :

  1. Al Fajr 89 : 27-30.
Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan puas dan diridhoinya, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, masuklah kedalam surga-Ku.
  1. Yaassiin 36 : 58.
Salamun Qaulammirobirrohim

  1. AL Furqon 25 : 75
Mereka itulah orang-orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.
  1. Al Furqon 25 : 76
Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baiknya tempat menetap dan tempat kediaman.