DZIKRULLAH ( MENGINGAT ALLAH ) 2
Menurut Master CHING HAI yang beragama Budha : Walaupun pada awalnya berbeda-beda namun untuk mencapai puncak pencerahan Ruhani hanya ada satu jalan yaitu melalui kontemplasi pada Cahaya dan Shabda yaitu Getaran di dalam . Sehingga kita bisa melakukan kontak dengan Ruh, dimana Ruh ini merupakan manifestasi dari Cahaya dan Getaran Suci. Inilah yang disebut metode KUAN YIN. Metode ini adalah metode pendengaran dan penglihatan ruhani, metode transendental ( tak terjangkau akal ) yang tidak dapat diuraikan melalui bahasa manusia. Semua ditransmisikan dalam keheningan. Shabda, Firman atau Logos tersebut merupakan musik surgawi, merupakan bahasa dari Cinta Kasih Universal dan Kecerdasan Agung. Semua ajaran berasal dari Suara Hening ini, semua bahasa berasal dari bahasa Universal ini. Melodi surgawi ini dapat menyembuhkan semua luka, serta dapat memenuhi dan memuaskan semua dahaga duniawi. Suara inipun dapat membersihkan kita dari semua dosa-dosa dan membawa kita ke Sumber Asalnya.
Menurut
Maharaj CHARAN SINGH yang beragama Hindu : Tidak ada cara lain untuk
mengendalikan pikiran agar mulai menanggalkan kecintaannya dan keterikatannya
kepada duniawi kecuali menghubungkan pikiran dengan kekuatan dalam yang disebut
Nam atau Shabda.
Nam ( Nama Tuhan ) yang bisa
diucapkan dan dituliskan ada banyak sekali. Bagi Orang Hindu : Ram Nam,
Ram Dhun, Nirmal Nad, Divya Dhun dll.
Bagi orang Islam : Ism-u- Azom, Kalam-Ilahi, Sultan-ul-Azkar (
Raja segala mantra ). Menurut Guru
beliau, Nam Sejati
tidak bisa diucapkan, tidak dapat dituliskan ataupun dibaca. Dialah yang kekal dan abadi, tidak
dilahirkan dan tidak mati. Pikiran bila sudah
terikat pada Nam Sejati, ia akan memperoleh sifat-sifat Kebenaran. Segala sakit dan penderitaan akan terusir
keluar pada saat Kebenaran mulai tumbuh di dalam. Dari Shabda ( Nam Sejati ) seluruh ciptaan
dilahirkan dan kedalam Shabda ia menghilang.
Pada saat kiamat kemudian sekali lagi dari Shabda Ia
akan muncul kembali.
Untuk bertemu dengan Tuhan, kita
harus bisa mati selagi hidup, melalui meditasi, yaitu : menghampakan pikiran sambil dalam
hati mengulang-ngulang nama Tuhan. Jiwa
atau Ruh akan mengalir ke suatu titik di antara dan dibelakang mata, yang
disebut mata ke tiga, Dengan meditasi kita menyatukan Jiwa atau Ruh
dengan kekuatan Cahaya dan Suara di dalam. Hanya dengan memusatkan perhatian
kita ke mata ketiga itu sajalah kita bisa mendengar Suara di dalam. Suara di dalam itulah yang akan menarik kita
naik ke dalam Cahaya. Yang dimaksud
dengan mata ketiga adalah pusat pikiran dan Jiwa atau Ruh dalam keadaan sadar,
terletak di tengah-tengah dahi di antara kedua alis mata, lebih tepatnya lagi,
kira-kira satu setengah inci dari pusat itu ke arah dalam. Selama kita belum menarik kesadaran kita ke
pusat mata ke tiga dan menghubungkannya dengan Ruh, dengan Sumber Suara, Sumber
Firman di dalam, kita tidak dapat mati selagi hidup. Proses kematianpun seperti itu, Ruh kita akan
tertarik naik mulai dari telapak kaki ke pusat mata ke tiga. Perbedaan penting adalah pada mati selagi
hidup, hubungan Ruh dengan tubuh tidak terputus. Setelah mencapai mata ke tiga maka perjalanan
Ruh yang sesungguhnya akan dimulai. Bila
seluruh kesadaran telah meninggalkan tubuh bagian bawah dan telah melewati mata
ke tiga, maka Ruh kita akan keluar dari jasmani dan memasuki alam Astral, yang
disebut OOBE, Out Of Body Experience, mati sebelum mati, mati selagi
hidup.
Tanpa mati selagi hidup, tanpa meditasi
kita tidak bisa masuk ke dalam untuk berjumpa dengan Tuhan, Guru Sejati kita. Meditasi adalah
do’a tanpa kata-kata. Do’a dengan
kata-kata adalah sarana menuju meditasi.
Dengan meditasi kita berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan tanpa pamrih,
berserah diri secara sempurna. Meditasi
adalah do’a yang sesungguhnya, do’a terbaik yang amat sangat disenangi Tuhan
dan akan diterima Tuhan, karena Ruh kita ingin kembali bersatu dengan-NYA.
Menurut
KRISHNAMURTI, seperti
kata Al Ghazali bahwa pikiran harus diistirahatkan. Krishnamurti pun mengatakan
bahwa : Essensi meditasi adalah berakhirnya pikiran.
Otak berhenti berpikir sepenuhnya dari segala permasalahan yang
terjadi. Bathin yang meditatif adalah
hening, suasana bathin yang sangat religius.
Pada saat itu muncul letupan gelora kasih sayang yang luar biasa, kasih
sayang universal tanpa syarat, penyerahan total kepada Tuhan. Kondisi seperti itulah yang disebut
samadhi.
Menurut Al Qur’an :
Bagi mereka yang beriman dan beramal
saleh, Allah akan memasukkan rasa kasih sayang ke dalam hatinya ( MARYAM 19 :
96 )
Dan Allah menjadikan iman itu indah ( AL HUJURAT 49 : 7 )
Didalam rasa kasih sayang universal
ini tidak ada lagi pengkotakkan dan pemisahan duniawi, semua pengkotakkan dan
pemisahan duniawi berakhir, terbebas dari ruang dan waktu. Otak tidak terbelenggu lagi oleh pikiran
mesjid, gereja, kuil, pagoda, do’a-do’a maupun lagu-lagu pujian lainnya. Otak tidak lagi terbelenggu oleh perbedaan
warna kulit hitam-putih, coklat-kuning, mata belo-mata sipit.
Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
adalah penciptaan langit dan bumi, adanya aneka bahasa dan warna kulitmu (
AR-RUM 30 : 22 )
Tidak ada lagi kebencian di hati,
karena apapun yang kita benci di dalamnya ada rahasia Allah. Sekalipun itu air comberan, di dalamnya ada
kehidupan, ada rahasia Allah. Bila kita memelihara kebencian, memelihara hawa
nafsu, berarti memelihara syetan dan iblis, berarti memelihara dosa sirik
tersembunyi. Oleh karena itu ada seorang
syufi yang mengatakan : “Aku tidak menyisakan ruang kebencian di
hatiku, sekalipun terhadap iblis”. Barang siapa yang mengikuti hawa nafsunya,
dia jauh dari Tuhan, dia dekat dengan iblis. Barang siapa yang mencampakkan hawa nafsunya
maka dia dekat dengan Tuhan. Kata Musasi jago samurai dari Jepang : musuh
adalah guru yang sedang menyamar. Berarti syetan dan iblis adalah guru yang
sedang menyamar, pelajarilah jurus-jurusnya.
Jurus iblis adalah hawa nafsu. Bila kita memusuhi iblis dengan hawa nafsu
berarti kita sudah terjebak oleh jurusnya.
Nafsu adalah dosa sirik tersembunyi.
Iblis bukan untuk dimusuhi dengan hawa nafsu tapi harus
dihindari dengan kebersihan hati melalui kasih sayang, kesabaran dan
keikhlasan.
Kata Rumi : Hanya cinta yang dapat membunuh ular nafsu yang telah
membeku,
lewat air mata do’a dan nyala rindu…
Harus kita sadari pula bahwa pada
hakikatnya iblis dan malaikat merupakan manifestasi dari sifat Jalal dan sifat
Jamal Allah, oleh
karena itu kita harus mengimani kedua sifat Allah tersebut secara seimbang
disertai hati yang bersih. Allah telah
menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling bersilaturahmi,
bukan untuk saling bermusuhan. Namun
setiap umat juga diuji kadar keimanan dan ketakwaannya, kesabaran dan
keikhlasannya, kasih sayangnya serta rasa syukurnya.
…dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal ( AL HUJURAT 49 :
13 )
Mereka akan mendapat kehinaan dimanapun
mereka berada, kecuali mereka menjaga hubungan ( silaturahmi ) dengan Allah dan
hubungan dengan manusia
( ALI IMRAN 3 : 112 ).
Kasih Sayang adalah Allah. Dengan adanya kasih sayang universal ini juga
akan muncul kesadaran universal, bahwa Rumah
Tuhan tidak dibuat dari batu bata tapi dari
keimanan, ketaqwaan, kesucian, kedamaian, keselamatan serta kasih sayang yang
tulus dan murni, kesabaraan dan keikhlasan serta berserah diri kepada Allah
Tuhan Semesta Alam…
HADITS QUDSI :
- Di dalam setiap rongga anak Adam Aku ciptakan suatu mahligai yang disebut dada, dalam dada ada kolbu, dalam kolbu ada fuad, dalam fuad ada syagofa, di dalam syagofa ada Sir, di dalam Sir ada AKU ….
- Aku tidak berada di bumi, Aku tidak berada di langit, tapi Aku berada dalam hati orang-orang yang beriman…
Wajar
bila ada sesepuh yang mengatakan bahwa Qolbu
mukmin baitullah. Itulah baitullah yang hakiki, yang
harus dibersihkan, buatan Allah sendiri, bukan Ka’bah di Mekah.
Ada
sesepuh yang mengatakan : Bila Rumah Allah dibuat dari batu bata seperti Ka’bah
lalu Allah-nya seperti apa ??? Apakah
kita tidak musrik ??? Apakah kita tidak
tersesat ???
Jangan mempersekutukan-KU sucikanlah Rumah-Ku ( AL HAJJ 22 : 26 )
Di Rumah-rumah, di dalamnya Allah
berkenan untuk dihormati-dimuliakan dan disebut Namanya serta bertasbih di
waktu pagi dan petang ( AN-NUUR 24 : 36 )
Mari kita simak
Surat AT TAUBAH 9 : 107-108 :
Dan ada yang mendirikan mesjid untuk menimbulkan bencana, untuk
kekafiran dan untuk memecah belah diantara orang-orang yang beriman, serta untuk menunggu kedatangan orang-orang
yang telah memerangi Allah dan Rosulnya sejak dahulu. Mereka dengan pasti bersumpah : “Kami
hanya menghendaki kebaikan”. Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta.
Jangan engkau melaksanakan sholat
dalam mesjid itu untuk selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan sholat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang
ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih .
Sucikanlah Rumah-Ku…??? Apakah Masjidil Harom…??? Qolbu
mukmin itulah baitullah yang harus disucikan agar syaetan, iblis tidak
bersarang di dalamnya…!!! Itulah MesjidNya, itulah RumahNya yang hakiki, tidak dibangun dari batu bata, tapi dibangun melalui keimanan, ketakwaan, kesucian, kedamaian, keselamatan, serta
kasih sayang yang tulus dan murni, kesabaran dan keikhlasan serta berserah diri kepada
Allah.
Didalamnya
Allah berkenan untuk dimuliakan dan disebut NamaNya, bertasbih pagi dan petang
( AN NUR 24 : 36 )
Di dalamnya Ruh bersujud sejak dalam
kandungan ibu, di dalamnya Ruh sudah bertakwa sejak hari pertama kita
dilahirkan… Sejak
di alam arwah semua Ruh sudah bertakwa kepada Allah, semua Ruh sudah
bersyahadat, semua Ruh sudah berserah diri kepada Allah…
Bukankah Aku Tuhan-mu…??? Kemudian para Ruh menjawab :
Benar kami bersaksi ( AL A’RAF 7 : 172 )… Kemudian Allah meniupkan Ruh ke dalam jasmani... ( ASH SHAAD 38 : 72 dan AL
HIJR 15 : 29 ), sambil mengemban
amanah Allah, karena Allah Maha Mengetahui bahwa manusia itu bersifat dzolim
dan bodoh ( AL AHZAB 33 : 72 ).
Di dalam qolbu mukmin Ruh senantiasa
mengingat Allah tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Ingat ya…!!! Allah adalah Al
Bathin… Jadi RumahNya, MesjidNya berada di dalam bathin. Sholatnya adalah sholat bathin. Itulah sholat da’im, itulah sholat
yang kekal itulah
dzikrullah. Melalui dzikirullah kita belajar mati sebelum
mati, agar kesadaran Ruhnya bangkit untuk berkomunikasi dengan Allah. Karena hanya Ruh yang bisa berkomunikasi dengan
Allah melalui dzikir.
Kata Al Qur’an : dzikir lebih utama (AL
ANKABUT 29 : 45)…
Rosululloh saw pun
bersabda bahwa dzikir adalah pembersih kolbu dan dzikir adalah jalan
terdekat menuju kepada Allah…
Mungkin itulah sebabnya kenapa Siti
Jenar konon kabarnya lebih menekankan dzikir, sholat bathin serta
Siti Jenar juga tidak mengharuskan berhaji ke Mekah…
Apakah ini ada kaitannya dengan Surat
At Taubah 9 : 107–108…???
Apakah Syeikh Siti Jenar sesat…??? Menurut
lo gimana Bro…???
Bila seseorang bathinnya baik maka
perilakunya pasti baik… Perjalanan
menuju kepada Allah adalah perjalanan dari alam lahiriyah ke alam bathiniah,
bukan naik pesawat ke Mekah. Perjalanan
menuju kepada Allah adalah perjalanan yang transendental, perjalanan yang tidak
terjangkau akal dan pikiran…
Lalu apakah benar Allah melarang
sholat di Masjidil Harom…???
Wowww…!!!
Gue bingung bro…!!!??? Sama dong, gue juga bingung…!!!??? Terserah
lo aje…!!!
Kalo ngga ada yang ke Mekah maka Arab
akan kehilangan devisa dan DEPAG RI akan kehilangan dana dari Tabungan Haji
sebesar 100 milyar per bulan….
Wajar bila Arab dan DEPAG RI tidak mau
membahas Surat At Taubah ini…
Kata Rosulullah :
Mintalah fatwa pada hatimu sendiri
setelah orang lain memberimu fatwa, setelah orang lain memberimua fatwa,
setelah orang lain memberimu fatwa…
Yang
terbaik adalah yang menentramkan ruhani…
Allah
memberikan petunjukNya ke hati ( AT-TAGABUN 64 : 11 )...
bukan ke otak.
Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati ( ALI IMRAN 3 : 13 ).
Mata hati adalah hati nurani…dari
kata Nur-aini…Nur-Cahaya,
aini-melihat…
Di
dalamnya ada Cahaya Yang Maha Melihat ( AL QIYAMAH 75 :
14 )…
Kata
Junaed Al Bagdady :
Syareat tanpa hakekat fasik, hakekat
tanpa syareat zindik. Bila seseorang
melakukan keduanya, maka sempurnalah kebenaran orang itu.
Syareat jangan ditinggalin supaye ga
jadi fitnah…!!!
Semoga kita semua mendapatkan
hidayah Allah, sehingga terungkaplah pengetahuan yang tidak ada di sekolah… Begitu
kate Rumi, sufi dari Persia, bukan kate gue…gitu lo…
Allah menciptakan bermacam-macam
umat dan tata cara penyembahan justru agar kita berlomba-lomba berbuat
kebaikan ( AL MAIDAH 5 : 48 ).
Di dalam Surat AL BAQARAH 2 : 62 : Allahpun tidak
membeda-bedakan umat-Nya. Tatkala bayi
dilahirkan kedunia, Ruhnya sudah membawa amanah ( AL AHZAB 33 : 72 ). Di dalam Al Qur’an tidak dikatakan
amanah itu apa…??? Apakah tugas hidup di dunia sebagai khalifah yang memberi
rahmat bagi seluruh alam semesta, menjadi penjahat yang kemudian bertaubat,
menjadi ulama yang kemudian berbuat maksiat ataukah amanah itu agama…??? Bila
amanah itu agama, tidak dijelaskan agamanya apa, jadi manusia diberi kebebasan
untuk memilih apa agamanya. Essensi dari
amanah agama tersebut adalah agar Ruh tidak membuat kekacauan tatkala dia hidup
di dunia, agar dunia ini menjadi damai.
Dengan demikian kita tidak perlu berselisih pendapat tentang
masalah agama. Semua umat sama di mata Tuhan apapun agamanya. Yang berbeda di mata Tuhan adalah kadar
keimanan dan ketaqwaannya…
Pada zaman modern ini aktifitas otak
bisa direkam dengan memakai alat Elektro Encefalogram ( EEG ). Pada saat otak beraktifitas atau dalam
keadaan kondisi terjaga gelombang yang dipancarkan otak dan direkam oleh alat
EEG adalah gelombang Beta, frekuensi berkisar antara 14 – 30 Hz. Pada fase Beta otak yang aktif didominasi
oleh otak kiri dan hormon yang dikeluarkan adalah cortisol dan norepineprin
(adrenalin ). Pada saat memasuki fase meditasi,
yang terekam adalah gelombang Alfa, frekuensinya sekitar 8 – 13 Hz. Otak mulai mengeluarkan serotonin dan
endomorphin dan melatonin secara bertahap.
Hati dan pikiran mulai tenang, denyut jantung, frekuensi pernafasan pun
mulai stabil, cenderung melambat.
Selanjutnya masuk ke fase meditasi yang lebih dalam lagi, muncul
gelombang Theta frekuensinya sekitar 4 –
7 Hz. Hormon endomorphin dan melatonin cukup
tinggi untuk menimbulkan efek ekstase, perasaan rileks, bebas dari rasa
sakit, lega, nyaman, bahagia … Muncul kesadaran dan rasa kasih sayang universal
.. Pada fase Theta ini medan energi yang dihasilkannya paling besar. Pada saat tidur muncul gelombang Delta,
frekuensinya 0 – 3 Hz, medan
energinya rendah. Keadaan khusyuk berada pada fase antara gelombang Alfa dan Theta. Pada saat sholat sulit bahkan mungkin tidak
bisa khusyuk apalagi untuk
bisa mencapai out of body ( OOBE
), karena
ada gerakan perubahan adegan sholat, sekalipun kita ikut kursus…
Kalo mau ikut kursus silahkan…, tapi bayar meennn…!!!
Adanya pengaruh endomorphin dan melatonin
yang menimbulkan efek ektase dan relaksasi, maka ketegangan ototpun berkurang,
kendur, pembuluh darah juga melebar, dengan sendirinya sirkulasi darah ke otak
meningkat sehingga oksigenisasi dan nutrisi ke otak juga meningkat maka wajar
bila gen-gen yang tidurpun bangkit, sel-sel otak yang aktifpun meningkat dan
kemampuannya meningkat menjadi 20 persen.
Sungguh luar biasa !!! Melebihi jenius !!!
Kemampuan jenius hanya 15 persen. Melalui dzikir-meditasi terjadi keselarasan
dan keseimbangan kerja antara otak kiri dan otak kanan, sehingga tidak hanya
sekedar kecerdasan intelektualnya saja namun kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritualnya juga meningkat.
Aku buka tabir yang menutupi matamu,
maka pandangan matamu akan menjadi tajam ( AL QAAF 50 : 22 ).
Manusia itu dalam keadaan tidur,
ketika mati barulah mereka terbangun.
Kita harus bisa mati sebelum mati ( HADITS )
Dari penelitian Agus Mustofa mengenai rekaman aura orang-orang
yang sedang bermeditasi tampak adanya perubahan warna yang sangat jelas, mulai
dari merah menjadi kuning, hijau, biru kemudian ungu dan pada puncak meditasi
warna auranya menjadi cahaya putih seperti cahaya lampu neon.
Orang yang paling mulia di sisi
Allah adalah dia yang paling takwa diantara kalian ( AL HUJURAT 49 : 13 ).
Bila kita perhatikan ternyata ada persamaan
cara untuk mencapai pencerahan, untuk mencapai Cahaya
Ilahi, baik bagi yang beragama Islam
maupun bagi yang bukan Islam, yaitu melalui kontemplasi, melalui dzikrullah atau meditasi, tidak ada cara lain… Dzikir lebih utama (AL
ANKABUT 29 : 45)
Dengan adanya data-data ilmiah,
jelas bahwa dengan berdzikrullah atau bermeditasi apapun agamanya ternyata hasil
akhir dari aktifitas otak serta efek-efek yang terjadi pada tubuh fisik dan non
fisik serta perkembangan spiritualnya sama …
Kata
Rumi : Apapun agamanya, hasil akhir dari keimanan akan tetap sama.
Semua umat sama
dimata Allah, kecuali kadar keimanan dan ketaqwaannya yang berbeda. Jadi
untuk apa kita bertengkar tentang masalah agama.
MENGAPA
HASIL AKHIRNYA SAMA … ???
Karena semua agama mengajarkan
perihal yang sama, yaitu tentang keimanan, ketakwaan, kesucian, keselamatan,
kedamaian, kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan dan… berserah diri kepada
Allah… Itulah yang disebut fitrah, itulah Islam sejati yang
dianut semua umat manusia. Semua agama essensinya sama. Semua agama tujuannya sama, menuju kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Tata cara untuk
mencapai puncak spiritual juga sama, melalui proses dzikir- meditasi.
Oleh karena itu wajar bila hasil akhir dari keimanan adalah sama, apapun
agamanya. Walaupun demikian ada yang
berpendapat bahwa ajaran tasawuf para sufi Abu Yazid al Busthami, Al Hallaj termasuk Al Ghazali dan Jalaluddin
Rumi bukan ajaran Islam, bahkan sudah menyimpang dari Islam. Terutama masalah terciptanya Nur Muhammad
melalui teori Emanasi ( Pancaran Tuhan, Big Bang ) dan Wahdatul
Wujud
(
manunggaling kaula gusti )
dianggap bukan ajaran Islam tapi berasal
dari filsafat Panteisme ( wahdatul wujud ) dan filsafat Neoplatonisme
yang merupakan
perpaduan teori Emanasi dan Panteisme.
Semua teori itu berasal dari Yunani yang kemudian berkembang di
Arab. Panteisme atau Neoplatonisme ini
konon kabarnya berasal dari filsafat Monisme ajaran Hindu.
Filsafat
Monisme itu apa…???
Menurut filsafat Monisme, Tuhan Yang
Maha Esa adalah sumber dari segala yang ada dan yang tiada. Tuhan bisa menjelma menjadi bentuk apa saja
yang ada di alam semesta ini termasuk pada diri manusia. Ruh manusia merupakan bagian dari Ruh Alam
Semesta atau Tuhan sebagai Radha Swami, Ruh Yang Maha Tinggi.
Tuhan dan alam semesta adalah tunggal.
Tuhan bisa berada dimana saja, kapan saja dalam keadaan gaib maupun
tidak gaib.
Mari kita bandingkan dengan
Hadits-Hadits Rosulullah dan Hadits qudsi
- Aku berasal dari Cahaya Allah, seluruh alam semesta berasal dari cahayaku.
- Yang mula-mula dijadikan Allah adalah Nur Nabimu ya Jabir. Allah jadikan dari nur itu segala sesuatu dan engkau wahai Jabir termasuk sesuatu itu
- Barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal Tuhannya
- Barang siapa mencari Tuhan keluar dari dirinya maka dia akan tersesat semakin jauh.
- Aku Ahmad tanpa mim … Aku Ahad …
- Aku tidak berada di bumi, Aku tidak berada di langit, namun Aku berada di dalam hati orang yang beriman ( Hadits Qudsi )
Kita bandingkan dengan firman-firman
Allah
1.
Allah
adalah Cahaya langit dan bumi … Tuhan akan membimbing kepada Cahaya-Nya bagi
yang Dia kehendaki ( NA NUUR 24 : 35 )
2.
Katakanlah
bahwa aku dekat ( AL BAQARAH 2 : 186 )
3.
Lebih
dekat Aku dari pada urat leher ( AL QAF 50 : 16 )
4.
Tanda-tanda
kami di segenap penjuru dan pada diri mereka, Dzat Allah meliputi segala
sesuatu ( FUSHSHILAT 41 : 53-54 )
5.
Dia
bersamamu dimanapun kamu berada ( AL HADID 57 : 4 )
6.
Kami
telah mengutus seorang utusan di dalam dirimu
( AT TAUBAH 9 : 128 )
7.
Di
dalam dirimu apakah engkau tidak memperhatikan
( ADZ-DZAARIYAAT 51 : 21 )
8.
Tuhan
menempatkan diri antara manusia dengan kolbunya
( AL ANFAAL 8 : 24 )
9.
Setelah Aku sempurnakan kejadiannya,
Aku hembuskan Ruh-Ku kepadanya
(
AL HIJR 15 : 29 )
Wajar bila ada yang berpendapat bahwa
ajaran Tasawuf dari para sufi
termasuk Al Ghazali dan Jalaluddin Rumi bukan ajaran Islam, bahkan menyimpang
dari Islam ajaran Muhammad karena ada kemiripan dengan monismenya Hindu.
Dari firman-firman tersebut jelas
bahwa essensi Dzat Ilahiah berada di dalam setiap mahluk ciptaannya, termasuk
didalam diri setiap manusia sebagai sumber kekuatan yang tersembunyi. Mirip ajaran Monisme bahwa Tuhan dan alam
semesta adalah Tunggal. Tuhan dan alam
semesta merupakan suatu kesatuan.
Setelah anda perbandingkan filsafat
Monisme Hindu dengan hadits-hadits serta firman-firman Allah silahkan anda
pikirkan sendiri apakah ajaran para sufi menyimpang atau tidak dari Islam
ajaran Muhammad. Kata para sesepuh,
agama itu harus menggunakan akal, memakai logika. Kata Tuhan : Apakah engkau tidak berpikir …
Maha benar Tuhan dengan segala firmannya.
Matahari terbit dari timur,
kehidupan mulai dari timur. Di timur
sudah tandur di wilayah barat masih tertidur.
Di Paparan Sundaland Indonesia sudah ada peradaban, sudah ada budaya, sudah ada agama
dan sudah ada Borobudur, di wilayah Arab
masih mendengkur.
Semua mahluk adalah ciptaan Allah. Umat manusia adalah ciptaan Allah yang paling
sempurna. Umat manusia tidak bisa hidup menyendiri, soliter. Setiap manusia selalu memerlukan manusia
lainnya. Setiap kelompok manusia
memerlukan kelompok lainnya. Kemudian di
dalam perkembangannya tercipta arus perdagangan, teknologi dan komunikasi. Oleh karena itu wajar bila budaya timur diadopsi
barat. Wajar bila filsafat monisme ajaran hindu diadopsi Yunani kemudian berkembang sampai ke Arab. Wajar bila tata cara keberagamaan pun
berkembang. Wajar bila ada
persamaan-persamaan dan ada keterkaitan antara agama Hindu-Budha-Nasrani dan
Islam. Karena semua agama berasal dari
Allah.
Semua
nabi baik yang
tercatat maupun yang tidak tercatat di dalam Al Qur’an sudah
Islam, dalam
pengertian para nabi itu telah berserah diri kepada Tuhan.
Sedangkan semua hukum-hukum syariat
berasal dari hukum-hukum Allah yang diwahyukan melalui nabi sebelumnya ke nabi
berikutnya pun berkembang, berkesinambungan, saling melengkapi, ada revisi dan
koreksi serta ada penyempurnaan, sesuai
situasi dan kondisi zaman dan peradaban manusia itu sendiri. Al Qur’an merupakan himpunan pelajaran
tentang Fitrah yang telah disempurnakan dari sejak zaman Nabi Adam sampai
dengan Nabi Muhammad. Yang dimaksud disempurnakan adalah tidak dihilangkan
namun diganti dengan yang lebih baik atau yang sepadan… Jadi wajar bila ada
persamaan dan ada keterkaitan antara agama yang satu dengan agama
lainnya…karena semuanya juga berasal dari Allah… Allah Maha Mengetahui atas segalanya dan Allah
tidak pernah menyusahkan umat manusia.
Perhatikan Firman-firman Allah :
- Untuk setiap umat ada Rosul-Nya
- Tuhan mengirimkan seorang Rosul dalam bahasa kaumnya-budayanya.
- Untuk setiap masa ada Kitab…
- Kita harus percaya kepada para nabi serta Kitab-Kitab yang diturunkan sebelumnya.
- Para nabi itu ada yang kisahnya tercatat di dalam Al Qur’an dan ada yang tidak tercatat.
Para nabi yang tidak tercatat di
dalam Al Qur’an ini mungkin saja bukan golongan Arab, bukan bani Israil dan
juga tidak berbahasa Arab. Sampai saat
kini kita meyakini bahwa nabi Adam adalah manusia pertama di dunia, karena
sumbernya dari Al qur’an. Bukan suatu
hal yang mustahil bila manusia
pertama, manusia purba ada di Cina atau di Pulau Jawa !!!???
Karena menurut penelitian para ahli, pada jaman es daratan hanya ada di
daerah hatulistiwa yaitu Paparan Sundaland Indonesia, sedangkan wilayah Afrika tandus,
tidak memungkinkan untuk kehidupan manusia.
Benua lain masih tertutup es. Mungkin
hal ini ada pada kitab “Qur’an”mereka..???
Al Qur’an sungguh luar biasa !!!
Mari kita simak firman-firman Allah
ini :
Bagi
tiap-tiap masa ada kitab
( AR-RAD 13 : 38 )
Sesungguhnya Al Qur’an benar-benar
berada dalam kitab-kitab orang-orang terdahulu ( ASY-SYUARA 26 : 196 )
Dan bila Al Qur’an itu kami turunkan
kepada salah seorang dari golongan bukan Arab, lalu dibacakan kepada mereka,
niscaya mereka tidak akan percaya
( ASY-SYUARA 26 :198-199 )
Hal ini merupakan bukti kebenaran Al
Qur’an serta merupakan bukti bahwa syariat Islam ajaran Muhammad merupakan
revisi dan penyempurnaan dari ajaran-ajaran sebelumnya, terutama mengenai
akidah-akidah dari moral jahiliyah bangsa Arab dalam kehidupan sehari-hari menjadi
perilaku yang lebih bermartabat. Selanjutnya Syariat Islam ajaran Muhammad pun
berkembang ke luar dari wilayah Arab yang kulturnya berbeda.
Di abad baru ini, tantangan bagi umat Islam
adalah peradaban
IPTEK … Di dunia
kedokteran ada bayi tabung, ada transplantasi organ, ada kloning dll yang harus kita sikapi secara bijak… Bagaimana
menghadapi pornografi melalui hologram dan kejahatan lain melalui internet… Dengan
adanya internet dunia terasa sempit, tidak ada jarak lagi untuk berkomunikasi
dan bertatap muka dengan siapapun di benua manapun. Apa yang tejadi di negara lain, bisa langsung
kita akses lewat internet. Rahasia
Arab berkolaborasi dengan Israel,
sekarang sudah bocor lewat internet.
Bila saja Teknologi Informasi ini
sudah ada sejak jaman dahulu, mungkin kita bisa internetan, bisa facebookkan
dengan para nabi dan para Rosul diseluruh dunia. Mungkin kita tidak akan heboh
soal agama, karena ternyata para Rosul itu mengajarkan hal yang sama… Yang satu bilang papaya, orang Sunda
bilang gedang dan orang Jawa menyebutnya kates,
setelah dikupas isinya sama, setelah dimakan rasanya sama dan hasil
akhirnya juga sama…jadi tinja Bro…hehehe…
Ngga usah ngerasa jadi pepaya yang
paling mateng, nantinya busuk jadi ngga bisa dimakan… Ngga usahngerasa diri
paling islami Bro…
Ketika Islam berkembang keluar dari
wilayah Arab, muncul masalah dengan peradaban dan budaya setempat. Rosulullah adalah nabi yang sangat bijaksana,
suri tauladan bagi kita semua. Untuk
mengantisipasi masalah urusan dunia, maka Rosulullah pun bersabda : Masalah urusan dunia engkau lebih tahu namun masalah
tata cara beribadah ikutilah cara ku.
Islam
adalah agama fitrah. Umat Islam pasti mampu menghadapi tantangan
zaman bila bijaksana seperti Rosulullah.
Tidak kaku dan tidak takut disebut bid’ah untuk membuat hukum-hukum
sekunder disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Penyempurnaan bukan berarti dihilangkan sama sekali,
namun ada bagian yang diganti dengan yang lebih baik atau yang sepadan dengan
itu.
Firman Allah : …
Kami ganti dengan yang lebih baik
atau yang sepadan dengan itu
( AL BAQARAH 2 : 106 ).
Sesungguhnya agama kamu ini satu
agama saja (AL
ANBIYA 21:92)
Sesungguhnya agama di sisi Allah
adalah Islam-Fitrah ( ALI IMRAN 3 : 19 )
Aku Ridhoi Islam-Fitrah sebagai
agama bagimu ( AL MAIDAH 5 : 3 )
Tuhan kami dan Tuhan-mu adalah satu dan hanya
kepada-Nya kami berserah diri
( AL ANKABUT 29 : 46 )
Allah adalah Al Alim Yang Maha
Memiliki Ilmu. Semua Ilmu berasal dari
Allah. Semua Agama berasal dari Allah yang diturunkan kepada umat manusia
melalui utusannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, termasuk
budaya dan peradabannya. Allah memberikan jalan kemudahan melalui keberagamaan
bagi kehidupan kita di dunia. Allah mah ngga pernah nyusahin
manusia, yang bikin susah adalah manusianya sendiri, dengan aturan yang kaku, karena
egonya yang kelewat gede…
Madu itu manis, kita yakin setelah
mencicipinya. Demikian juga dengan
ajaran para sufi, kita yakin setelah mendapatkan pengalaman-pengalaman
spiritual. Belajar sesuatu jangan hanya
cangkangnya saja, galilah maknanya. Itu
kata Rumi.
Bila kita diberi sebutir kelapa,
kupas sabutnya, belah batoknya, ambil kelapanya, peras santannya diolah sampai
keluar minyaknya. Minyak kelapa bekas
pakai kata orang Sunda disebutnya Jalan-tah … Itulah jalan-nya …!!! Yang telah ditempuh oleh Rosulullah Muhammad
dan para sufi melalui dzikir-meditasi.
Itulah yang dilakukan Rosulullah di guha Hiro, pada awalnya sebelum
beliau menjadi nabi…
Kata
Al Ghazali, pengalaman-pengalaman spiritual itu tidak boleh dibicarakan kepada orang
lain yang bukan haq !!! Karena mungkin
bisa menimbulkan salah penafsiran , bisa menimbulkan fitnah.
Firman Allah :
Janganlah sekali-sekali menceritakan
halmu kepada seorangpun (AL KAHFI 18 : 19)
Ayat dari surat Al Kahfi ini disebut
ayat tengah, karena berada di pertengahan Al Qur’an dan biasanya diberi
warna merah.
Bersambung Dzikrullah 3
Bersambung Dzikrullah 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar