MENGHAYATI AF’AL ALLAH
update 02-07-2014
Mengenai Af’al (Ciptaan-Perbuatan)
Allah berdasarkan penjelasan Al Qur’an ada yang tampak dengan jelas, yaitu
penciptaan alam semesta atau alam nyata (Alam Syahadah) yang sudah mulai
terbukti kebenarannya melalui teknologi canggih. Penelitian ke angkasa raya
melalui satelit yang dilengkapi dengan teleskop Hubble ternyata teori
Nur Muhammad, teori big bang
benar. Tampak bahwa semua benda-benda
angkasa bergerak saling menjauh. Pada
saat terjadi ledakan terekam gambarnya persis seperti bunga mawar merah yang
mengkilap, sesuai dengan Firman Allah :
Maka apabila langit telah terbelah
dan menjadi merah mawar mengkilap seperti cat minyak ( AR-RAHMAN 55 : 37 )
Penelitian canggih lainnya adalah
penelitian otak manusia. Manusia adalah mahluk yang paling
sempurna. Otaknya juga sempurna sebagai
hasil evolusi otak selama jutaan tahun yang lalu. Otak tua adalah sistim limbik
sebagai pusat emosi, pusat segala nafsu manusia. Didalamnya ada struktur amigdala seperti
buah almon. Struktur lain yang penting adalah hippocampus yang menyimpan
data-data rasional untuk mengenali perbedaan makna yang mengandung tata nilai
universal sebagai fitrah manusia yang kemudian disimpan secara permanen di
daerah kulit otak. Bila hippocampus
memunculkan suatu fakta, maka amigdala akan mengingatkan apakah ada hubungan
emosional dengan fakta tersebut. Sedangkan thalamus, berfungsi sebagai station
relay dan juga bersama hypothalamus, hipofisis dan kelenjar pineal bekerja
mengatur siklus hormonal. Bagian otak
untuk berpikir adalah kulit otak yang disebut korteks serebri yang menerima
informasi dari panca indera. Korteks
serebri otak kiri untuk berpikir analitis, matematis, logika, bahasa dan
aksara, sedangkan otak kanan untuk berpikir secara holistik, intuisi, kreasi,
imaginasi, seni, dan spiritual. Pada bagian otak kanan ada yang disebut God Spot. Menurut penelitian para ahli, God Spot akan bercahaya
pada saat kita melakukan aktivitas spiritual, berdo’a, berdzikir atau
bermeditasi. Otak kiri untuk Kecerdasan
Intelektual ( IQ ), sistim limbik untuk
Kecerdasan Emotional ( EQ ), dan
otak kanan untuk Kecerdasan Spiritual (
SQ ). Dengan demikian manusia
memiliki Kesadaran Fisik, Kesadaran Jiwa atau Nafs dan Kesadaran Ruh.
Tiap bagian otak manusia tidak
berdiri sendiri, namun saling berhubungan satu sama lain secara terintegrasi
dan terkoordinasi melalui korteks asosiasi.
Dengan adanya korteks asosiasi maka korteks serebri berfungsi untuk
mengetahui, untuk berpikir, menerima dan mengolah data, menyimpulkan dan
mengembangkan sebagai aktivitas intelektual manusia. Melalui korteks serebri inilah peradaban,
budaya dan agama lahir. Sebagai contoh
kerja asosiasi otak : bila kita melihat seseorang yang kita benci, informasi
masuk ke korteks serebri diteruskan ke thalamus, kemudian bila langsung ke
amigdala maka memori emosi negatif bergolak merangsang sistim hormonal dan
sistim sarap motorik, ada perintah ke otot wajah menjadi tegang dan otot anggota
gerak untuk memukul. Juga ada perintah
ke sistim sarap otonom, sehingga jantung berdebar-debar, napas memburu. Reaksi tersebut terjadi karena hippocampus
sebagai pusat data-data rasional tidak bekerja dengan baik atau datanya minim, kurang
lengkap sehingga kebobolan. Bila data
dari hippokampus lengkap bahwa orang tersebut hanya mirip dengan orang yang
kita benci mungkin reaksinya akan lain. Menurut
penelitian para ahli, dengan cara dzikir-meditasi bisa mengatasi masalah tersebut,
sehingga reaksi spontan dari amigdala dan reaksi hormonal bisa terkendali. Sesuai
Firman Allah :
Dengan berdzikrillah hati menjadi
tenang dan tentram ( AR-RAD 13 : 28 ).
Bila sistim limbik otak manusia
sebagai pusat nafsu, apakah mungkin yang disebut hati atau qolbu menurut Al
Qur’an untuk merasakan atau untuk memahami sesuatu adalah sistim limbik di otak
bukan di dalam dada??? Perlu penelitian
lebih lanjut.
…. mereka mempunyai hati ( qolbu
) untuk memahami ( merasakan ) atau mempunyai
telinga yang dengan itu mereka mendengar, karena sesungguhnya bukan matanya
yang buta, tetapi hatinya yang ada di dalam dada ( AL HAJJ 22 : 46 )
Dia memberi petunjuk kepada hati (
qolbu )-nya ( AT-TAGABUN 64 :
11 )
Dialah Jibril yang menurunkan Al
Qur’an kedalam qolbumu ( AL BAQARAH 2 : 9 )
Aktivitas otak merupakan rangkaian
reaksi listrik yang bisa direkam.
Osilasi atau loncatan elektron di dalam sel otak ternyata sama dengan osilasi
elektron pada atom yaitu sebesar 40 Hz.
Kemudian di duga osilasi alam semesta pun 40 Hz. Bila kita perhatikan angka 40 ini sangat
istimewa. Menurut kisahnya Nabi Musa mendapat perintah Tuhan di bukit Sinai
setelah 40 malam, Nabi Yunus berada di
dalam perut ikan selama 40 malam, nabi Nuh di lautan selama 40 malam. Nabi Isa di gurun pasir 40 malam. Konon kabarnya wahyu pertama turun setelah
Nabi Muhammad S.A.W nyepi di guha hiro
40 malam. Latihan dasar dzikir-meditasipun minimal
dilakukan selama 40 malam. Karena Allah
Maha Ganjil kemudian muncul angka 41.
Ciptaan Allah yang lainnya adalah
yang tidak tampak dan tidak terjangkau oleh panca indera, yaitu Alam Malakut
sebagai tempat para Malaikat dan alam Ruhani, ruh dan qolbu, yang sulit
dibuktikan kebenarannya.
Sesungguhnya samudera Af’al Alah
Yang Maha Luas itu tidak banyak dikenal oleh kebanyakan manusia, seperti
misalnya yang berkaitan dengan sembuh dan sakit :
Dan apabila aku ( Ibrahim ) sakit,
maka Dia ( Allah ) yang akan menyembuhkan aku ( ASY-SYU’ARA 26 : 80 ).
Demikian menurut Al Ghazali. Masalah
penyakit dan pengobatannya merupakan salah satu dari pekerjaan Allah, dimana
hanya mereka yang berkecimpung di dunia medis saja yang mengetahuinya.
Mari kita simak juga Firman Allah :
Maka apabila telah Aku sempurnakan
kejadiannya, dan Aku tiupkan Ruh-Ku kedalamnya … ( AL HIJR 15 : 29 )
Menurut Al Ghazali dibalik ayat
tersebut terkandung ilmu-ilmu yang sangat luar biasa, yang justru banyak
dilupakan oleh kebanyakan manusia, karena memang tidak terjangkau oleh daya
pikir manusia.
Ada yang berpendapat bahwa Ruh
dihembuskan pada saat bayi dalam kandungan berusia 100 hari atau 3 bulan 10
hari. Namun pada pemeriksaan dengan alat Ultra Sono Grafi atau dikenal dengan
alat USG, sejak usia kehamilan 6 minggu pun sudah tampak denyutan jantung
janin, usia 8 minggu janin sudah mulai tampak bergerak.
Dengan demikian sampai saat ini
berdasarkan keilmuannya, para dokter belum bisa menentukan sejak kapan
sesungguhnya kehidupan itu dimulai.
Sabda
Rosulullah :
Yang
pertama kali diciptakan Allah adalah akal dan cahayaku.
Bila dilihat dari sudut Embriologi
kedokteran memang organ yang pertama kali berkembang adalah otak. Cahaya adalah
Energi. Bagi mereka yang mempelajari energi kundalini, berpendapat bahwa energi
kundalini yang berpusat di daerah perineum mulai berkembang sejak saat bayi
berusia 3 bulan dalam kandungan. Kutiupkan RUH-KU ke dalamnya
mengandung pengertian bahwa hakikat atau essensi Dzat Allah, essensi
sifat-sifat ke-Ilahian
berada di dalam diri setiap insan dan juga berada didalam seluruh
ciptaanNya. Misalnya di dalam ikan hias, di dalam semua
jenis bunga yang berwarna warni, sehingga semua yang ada di dunia ini menjadi
indah, menjadi sangat luar biasa, penuh warna-warni.
Ruh adalah Dzat Allah yang imanen
dan tidak pernah kena polusi, sehingga wajar bila Ruh tidak akan mengalami
kematian, kecuali bila Tuhan-mu menghendaki lain.
Perhatikan
Surat ALI IMRAN 3 : 169 dan HUUD 11 : 108 sbb :
Jangan engkau mengira, mereka yang
meninggal di jalan Allah itu mati, tidak.. Mereka tetap hidup di sisi Tuhan-nya
dan mendapat rizki ( ALI IMRAN 3 : 169 )
Kecuali bila Tuhan-mu menghendaki
lain ( HUD 11 : 108 )
Oleh karena di dalam diri setiap
manusia ada essensi Dzat Illahiah, maka sesungguhnya di dalam diri setiap insan
terkandung suatu potensi yang sangat luar biasa, suatu energi yang dasyat yaitu energi Ilahi
yang tersembunyi, yang bila diolah dia akan muncul sebagai cahaya keimanan,
cahaya keilmuan dan juga tenaga dalam, inner power… energi alam bawah sadar. Itu semua merupakan anugerah Allah yang
sangat luar biasa bagi umat manusia. Silahkan
gali sendiri … Bila perlu belajarlah sampai ke negeri Cina… demikianlah menurut
Rosulullah.
Firman Allah :
Aku buka tabir yang menutupi matamu,
maka pandangan matamu menjadi tajam
( AL QAAF 50 : 22 ).
Dengan pandangan matamu menjadi
tajam, berarti Allah akan memberikan ilmu pengetahuan yang luar biasa bagi
mereka yang bertakwa. Dengan ilmu
pengetahuan kita pun bisa mempelajari dan menggali kekayaan alam disekitar
kita, asalkan tidak menimbulkan kerusakan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakkan
( AL QASHASH 28 : 77 )
Dengan demikian, maka jelaslah bahwa
ilmu, iman dan ahlak sangat diperlukan dalam kehidupan.
Hubungan antara manusia dengan Allah, hubungan
antara manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan alam harus serasi
selaras dan seimbang. Itu adalah
penjabaran dari Alif Lam Mim, demikian menurut salah seorang sesepuh. Tuhan, Alam dan Manusia. Simak Surat AL BAQARAH 2 : 1-2-3
Subhanallah maha besar Allah
BalasHapusSubhanallah
BalasHapusijin shere
BalasHapusIzin save, copas. terima kasih semoga berguna/ bermanfaat ilmu dan pengetahuannya. Aamiin, aamiin, Yaa robbal 'alaamiin.
BalasHapusMASYA ALLOH,...ALLOHUMMA SHOLLI ALA MUHAMMAD WA ALA ALI MUHAMMAD
BalasHapus