Translate

tema 1

tema 1
tema

Jumat, 25 Januari 2013

TUNTUNAN PRAKTIS DZIKIR - MEDITASI Bagian 1 Revisi 02 Februari 2016


TUNTUNAN PRAKTIS
DZIKIR – MEDITASI


Revisi
01 Maret 2015



















DISUSUN OLEH

Dr. H. MAMAN S.W SpOG

http: //www.slideshare.net/drmaman
http : //www.drmamanspog.blogspot.com




KATA PENGANTAR


Dalam situasi negeri kita yang serba terpuruk ini, telah terjadi juga krisis etika dan krisis moral bangsa. Bangsa Indonesia telah kehilangan pigur kepemimipinan, baik kepemimpinan nasional maupun kepemimpinan spiritual. Memang benar bahwa kefakiran akan mendekatkan diri kita kepada kekafiran. Wajar bila dalam situasi dan kondisi seperti ini banyak orang berusaha mencari ketenangan dan kedamaian dengan caranya masing-masing.  Banyak orang yang berani membayar mahal untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian ini.  Tidak heran bila meditasi dianggap sebagai suatu yang menjanjikan. 

Walaupun telah banyak buku-buku serta kaset-kaset tentang tata cara meditasi yang beredar di pasaran, namun melalui tulisan ini kita mencoba menyusun dan membahasnya dari sudut pandangan Al Qur’an dan Sunah Rosulullah serta memperbandingkannya dengan ajaran agama lain yang bukan agama Islam kemudian hasil akhirnya bagaimana menurut fakta ilmiahnya.

Walaupun penulis bukan pakarnya, namun dengan segala keterbatasannya dan segala kekurangannya mencoba menyusun makalah ini sebagai tuntunan praktis bagi siapapun yang ingin kembali mendekatkan diri kepada Ilahi Robbi.  Tentu saja hasilnya akan lebih baik bila kita juga dibimbing oleh seorang guru yang sudah tercerahkan. Namun jangan ragu dan jangan takut untuk mencoba berlatih sendiri selama kita tetap berpegang pada Al Qur’an dan Sunah… Laa ilaaha illallaah adalah benteng-Ku, barang siapa yang memasukinya, maka dia berada dalam perlindungan-Ku (HADITS QUDSI )

Hai orang-orang yang beriman bertakwa-lah kepada Allah, carilah jalan ( wasilah ) supaya dekat kepada-Nya dan berjihadlah di jalan Allah supaya kamu berjaya ( AL MAIDAH 5 : 35 )…

Menurut para sufi wasilah-jalan sebagai sarana yang bisa mendekatkan manusia kepada Tuhan itu bukan manusia, akan tetapi keimanan dan perilakunya yang sholeh.  Tidak ada ketergantungan kepada guru mursid, karena guru mursid adalah juga manusia. Sesama hamba Allah yang tidak bisa dijadikan sarana wasilah. Saya pernah baca bahwa tidak ada kewajiban bae’at bagi seorang muslim setelah khalifah tidak ada.. Jadi jangan takut untuk belajar DZIKIR-MEDITASI..tanpa guru mursid, karena guru sejati adalah Allah yang akan membimbing umatnya dengan CahayaNYA menuju kepada CahayaNYA.

Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya ( AL KAHFI 18:110 )

Tuntunan praktis dzikir ini, diselaraskan dengan apa yang dikatakan Rosulullah saw bahwa :
1.    Berpeganglah pada AL QUR’AN dan SUNNAH agar selamat… jadi bukan berpegang pada GURU MURSID..
2.    Sesungguhnya segala sesuatu ada pembersihnya dan pembersih hati adalah dzikrullah ( HR BAIHAQI )
3.    Barang siapa yang berjalan mendekatkan diri kepada Allah maka Allah akan menjemputnya sambil berlari ( HR AHMAD & THABRANI )
4.    Sayidina Ali ra bertanya kpd Rosulullah saw : Yaa Rosulullah tunjukkan aku jalan yg sedekat-dekatnya kpd Allah dan semudah-mudahnya bagi hamba Allah dan semulia-mulianya di sisi Allah. Rosulullah saw menjawab : Yaa Ali hendaknya engkau senantiasa BERDZIKIR kpd Allah ( HR. BUKHARI )

Itu berarti bila hati kita bersih maka jalan menuju Allah pasti bebas hambatan.  Dzikir adalah jalan tol menuju kepada Allah…Dzikir bahasa gaulnya MEDITASI…

Kata Al Ghazali kita harus melalui jalan yang ditempuh oleh para sufi yaitu : Bersihkan hati serta istirahatkan pikiran melalui kontemplasi dzikir - meditasi agar bisa mencapai tahap fana dan kasyaf.  Kata Al Ghazali para sufi melakukan pendakian atau mi’raj tingkat demi tingkat melalui Cahaya demi cahaya, melalui Cahaya Sejati, yaitu Cahaya Allah.  Cahaya Allah adalah Energi Sejati..
Seperti halnya pesawat ruang angkasa yang lepas landas, maka perlu roket pendorong yang kuat.  Demikian juga bila kita ingin melakukan pendakian spiritual melalui Cahaya demi Cahaya maka diperlukan energi, Inner Power yang kuat … yang dilatih melalui dzikir-meditasi.  

Perintah dzikir di dalam Al Qur’an sangat jelas : Dzikir lebih utama, selesai sholat dzikir sebanyak-banyaknya, selesai haji dzikir lebih banyak dari itu, dzikir sebanyak-banyaknya agar kamu sukses,  agar diampuni segala kesalahahn, agar dikeluarkan dari tempat gelap ketempat terang…
Oleh karena itu menurut para sufi dzikir-meditasi hukumnya menjadi wajib…!!!

Banyak sekali tata cara dzikir-meditasi. Carilah cara yang sederhana dan mampu laksana…!!!  Seperti halnya kita belajar membaca dan menulis bisa pakai areng bila kita tidak mampu memiliki laptop. Yang penting kita bisa membaca dan menulis…!!! Setelah kita bisa membaca dan menulis silahkan membaca buka apa saja untuk menambah wawasan…

Cara berdzikir yang diajarkan Rosulullah saw kepada Sayidina Ali : Wahai Ali, pejamkan matamu dan rapatkan bibirmu, lipat lidahmu ke langit-langit mulutmu dan berdzikirlah Allah.. Allah.. Allah.. dalam hatimu  ( HR. THABRANI/BAIHAQI )

Sesuai ajaran Al Qur’an sebelum berdzikir sebaiknya kita sholat dan berdo’a terlebih dahulu.  Dimulai dengan sholat wajib, sholat sunah taubat, sholat sunat hajat dan istiharoh, kemudian berdo,a dan selanjutnya diakhiri dengan berdzikir… Sholat dan do’a sebelum dzikir-meditasi merupakan sarana agar suasana hening, suasana sakral, suasana religius terbina tahap demi tahap, sehingga aura sekitar kita bersih… Do’a sebagai pengantar dzikir untuk membersihkan hati, bisa dalam bahasa Indonesia sesuai selera diri kita sendiri…  

Kenapa dalam bahasa Indonesia ??? 
Aku mudahkan Al Qur’an dalam bahasamu. Itulah Firman Allah di dalam Surat Maryam 19 : 97 dan Surat AD-Dukhan 44 : 58
Kita persiapkan do’anya sesuai selera kita, sesungguhnya tanpa do’a pun Tuhan tidak akan marah.  Setelah kita selesai membaca do’a, kemudian kita lanjutkan dengan latihan dzikir - meditasi.  

Walaupun do’anya hanya sekedar dibaca biasa saja setiap malam setelah sholat isa atau setelah sholat subuh tanpa harus dihapal diluar kepala kemudian dilanjutkan dengan berdzikir-bermeditasi minimal selama 30 menit, namun ternyata setelah kita mengerjakannya lebih dari 2-3 malam berturut-turut akan muncul sensasi pada diri kita sebagai reaksi dari masuknya energi Illahi ke dalam tubuh kita dan membangkitkan energi di dalam diri kita.  

Sebelum berlatih dzikir-meditasi kita siapkan aqua di dalam botol tertutup yang kita letakkan di pinggir depan sajadah kita..  Air dibotol itu kita minum dulu seteguk untuk merasakan begitulah rasanya aqua… Setelah selesai berlatih bila aqua di dalam botol itu kita minum maka rasanya berubah agak pahit… Ini untuk membuktikan dan meyakinkan diri kita bahwa Energi Ilahi itu ada…

Energi Illahi ini akan membersihkan semua energi negatif yang ada diseluruh tubuh kita sehingga jasmani kita sehat dan bathin kita pun akan menjadi semakin kuat. Sensasi yang terjadi sebagai efek detoks pada umumnya adalah : Rasa hangat sampai panas dan berkeringat, kadang-kadang pusing, mual sampai muntah serta rasa haru. Kemudian akan muncul getaran-getaran pada kedua tangan sampai seluruh tubuh dan akhirnya muncul gerakan sujud yang disertai rasa haru.
Menurut salah seorang sesepuh, ITULAH YANG DISEBUT SUJUD IMAN…

Hal ini sesuai dengan ayat-ayat yang ada di dalam Al Qur’an : Seseorang yang beriman manakala mendengar atau mengucapkan Asma Allah akan bergetar hatinya ( AL ANFALl 8 : 2 ), merinding kulitnya), ( AZ-ZUMAR 39 : 23 ),  menyungkur dan menangis ( MARYAM 19 : 58 ) yang disebut sujud iman…
Dalam hal ini, hati di setiap sel, bahkan hati di setiap atom diseluruh tubuh kita akan bergetar dan memancarkan energi yang luar biasa.

Istilah dzikir adalah tidak memikirkan sesuatu apapun kecuali Tuhan. Meditasi adalah mengosongkan pikiran sambil dalam hati mengulang-ngulang nama Tuhan. 

Sesungguhnya penulis tidak bisa apa-apa, penulis tidak memiliki apa-apa, jangankan kepandaian, kebodohan pun bukan milik penulis.  Walaupun demikian, penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi sesama hamba Allah.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Tuhan semesta alam.   Penulis pun menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pembimbing ruhani, semua teman serta semua handai tolan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu penyusunan dan penulisan makalah Tuntunan Praktis Dzikir-Meditasi ini..
Kebenaran yang hakiki senantiasa datang dari Allah. Sebagai insan penulis mohon maaf bila ada kesalahan dalam penyampaian.

Cirebon, Ramadhan 1423 H….
Direvisi 04 Juni 2020..


Dr. H. MAMAN SW. SpOG









KAHLIL
GIBRAN

Tuhan telah memasang pelita dalam hati-hati kita yang menyinarkan pengetahuan dan keindahan
dosalah yang mematikan pelita itu dan menguburkannya dalam abu.

Tuhan telah menciptakan jiwa-jiwa kamu dengan sayap-sayap
untuk terbang di langit Cinta dan Kebebasan
yang luas.
Alangkah sayangnya kalau kamu tebas sayapmu dengan tanganmu sendiri dan memaksa jiwamu merangkak-rangkak bagaikan kutu di atas tanah.

Renungan-Renungan Spiritual
Penerbit – Percetakan Bentang









PRELUDE
Jalaludin Rumi

Jauh di dalam kalbu ada Cahaya Surga marak menerangi
Paras lautan tanpa suara yang tiada batas
Oh, bahagialah mereka yang menemukanNya dalam tawakal
Rupa segala yang dipuja setiap insan
Orang buta, gandrung pada bayangan benda indah
Hanya akhirnya mengutuk pesona yang menimbulkan bencana,
Bagaikan Harut dan Marut, malaikat sepasang
Yang menganggap diri paling suci dari yang suci
Kebodohan, keinginan dan kebanggaan diri yang jahat
Kan merusak keharmonisan bagian dan keseluruhan
Sia-sialah kita mencari dengan nafsu tak terjinakan
Untuk sampai pada visi Satu Jiwa Abadi
Cinta, hanya cinta yang dapat membunuh apa
Yang tampaknya telah mati, ular nafsu yang telah membeku
Hanya cinta, lewat air mata doa dan nyala rindu
Terungkaplah pengetahuan yang tak pernah dapat di sekolah
Para pecinta Tuhan belajar dari-Nya rahasia
Pemeliharaan, rencana alam semesta
Tinggal di dalam-Nya, mereka selalu menyenandungkan pujian-Nya
Yang menciptakan ribuan Waktu bagi manusia.
Kejahatan tak mereka kenal, karena di dalam-Nya sama sekali tidak ada
Namun tanpa kejahatan bagaimana kebaikan kan menampak
Cinta menyahut : “Mari merasa denganKu, jadilah satu bersamaKu
Dimana ada Aku, tak ada jarak yang bisa memisah
Ada tingkatan Cahaya surgawi dalam jiwa :
Para Nabi dan Orang Suci memperlihatkan jalan yang telah mereka lalui
Langkah awal dan tahap-tahapnya, tempat-tempat berhenti sejenak
Dan tujuan-tujuannya :
Semua menuju ke satu tujuan dalam Tuhan.
Cinta tak kan membiarkan hambanya yang setia lelah terkulai
Keindahan Abadi selalu menarik mereka
Dari kemuliaan menuju kemuliaan, datang kian mendekat
Pada setiap pemberhentian dan percintaan semakin lekat.
Ketika kebenaran bersinar, tiada kata dan cerita nan dapat terucap;
Kini dengarkan Suara di dalam hatimu.
Selamat berpisah

---ooo---
CATATAN PENULIS
Selamat berpisah sebagai ucapan selamat atas berpisahnya ruh dari jasad,
Mati sebelum mati atau mi’raj melalui cahaya demi cahaya








DZIKIR – MEDITASI
PEMBERSIH DAN PEMBUKA HATI

Sabda Rosululllah saw : Segala sesuatu ada pembersihnya dan pembersih Qolbu adalah dzikir dan dzikir adalah jalan terdekat menuju Allah…
Bila hati kita bersih jalan menuju Allah terbuka lebar, bebas hambatan…Berarti dzikir-meditasi itu sebagai pembersih hati serta pembuka jalan menuju Allah..

Cara berdzikir yang diajarkan Rosulullah saw kepada Sayidina Ali : Wahai Ali, pejamkan matamu dan rapatkan bibirmu, lipat lidahmu ke langit-langit mulutmu dan berdzikirlah Allah.. Allah.. Allah.. dalam hatimu  ( HR. THABRANI/BAIHAQI )

Yang dimaksud dengan hati dalam hal ini adalah kolbu, bukan organ liver dalam tubuh manusia. Mungkin kolbu ini berada di dalam JANTUNG, karena jantung berdenyut sendiri dan memiliki ENERGI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK yang paling tinggi.. Kolbu ini hanya dimiliki oleh manusia. Kolbu ini berlapis-lapis, dimana bagian yang terdalamnya disebut hati nurani atau hati nuraini, berasal dari kata Nur artinya cahaya dan Aini artinya melihat... 

Di dalam diri manusia ada Yang Maha Melihat ( AL QIYAMAH 75 : 14 )
Allah akan membimbing dengan Cahayanya kepada Cahayanya bagi siapa  yang Dia kehendaki (AN NUUR 24 : 35).
Barang siapa yang hatinya dibuka oleh Allah kepada Islam ( fitrah ), maka dia itu mendapat Nur dari Tuhan-nya ( AZ-ZUMAR 39 : 22 )

ALLAHU BATHINUL INSAN…  Allah adalah Al Bathin…
Perjalanan menuju Allah adalah perjalanan dari alam lahiriyah menuju alam bathiniyah, bukan perjalanan ke MEKAH…!!!

MENURUT HADITS QUDSI :
Dalam setiap rongga anak Adam, AKU ciptakan suatu mahligai yang disebut dada, dalam dada ada kolbu, dalam kolbu ada fuad, dalam fuad ada syagofa, dalam syafoga ada sir, dalam sir ada AKU, tempat AKU menyimpan rahasia.

Fuad artinya hati yang bersih dan syagofa artinya yang lebih dalam dari fuad, di dalamnya ada hati nuraini, dalam hati nuraini ada AKU, ada Allah, ada Cahaya Yang Maha Melihat ( AL QIYAMAH 75 : 14 ).  
Oleh karena itu menurut para sufi : Qolbu mukmin baitullah.  
Itulah RumahNya, itulah MasjidNya yang sejati, yang harus disucikan agar tidak menjadi sarang setan dan iblis. Di dalamnya Ruh bersujud, menyebut Namanya, bertasbih pagi dan petang ( AN NUUR 24 : 36 ) sejak hari pertama Ruh dihembuskan ke janin dalam kandungan ibu…

Setelah AKU sempurnakan kejadiannya AKU hembuskan Ruh-KU kepadanya
( AL HIJR 15 : 29  dan ASH-SHAD 38 : 72 )

RUHKU.. bukan RUH Ciptaan-KU.. berarti ESSENSI DZAT ALLAH bersemayam di dalam setiap ciptaanNYA.. termasuk di dalam jantung sehingga jantung bisa berdenyut sendiri karena di dalamnya ada ENERGI ALLAH..
Sabda Rosulullah saw : Manusia itu dalam keadaan tidur, ketika mati barulah dia bangkit.. Kita harus belajar mati sebelum mati…agar kesadaran Ruhnya bangkit. Kesadaran Ruh adalah KESADARAN SEJATI untuk berkomunikasi dengan Allah Yang Maha Suci.   Karena RUH berasal dari Dzat Allah… RUH berasal dari DZAT YANG MAHA SUCI yang bisa berkomunkasi dengan yang Maha Suci…

Sesungguhnya sejak di alam arwah semua umat manusia di dunia jiwanya-nafsnya sudah bersyahadat.  Semua jiwa-nafs umat manusia di dunia sudah bersaksi dihadapan Allah.. Semua jiwa-nafs sudah muslim…
Ketika Allah berfirman : bukankah Aku Tuhan-mu….??? Semua Jiwa-Nafs  (anfusihim) berkata : Benar kami bersaksi ( AL A’RAAF 7 : 172 )…

ANFUSIHIM adalah bentuk jamak dari NAFS.. Ada yang mengartikan NAFS sebagai JIWA dan ada juga yang mentafsirkannya sebagai RUH. Secara logika yang diberi amanah, yang bersyahadat, yang bersaksi, yang dibai’at itu NAFSNYA, jiwanya, agar NAFSNYA TERKENDALI, bukan jasmaninya dan bukan pula Ruhnya…!!!  Karena NAFS ini cenderung untuk berbuat jahat.  Ayat ini juga sebagai pernyataan bahwa Nafs-Ruh bisa berkomunikasi dengan Allah ketika masih di alam arwah…

Menurut Irmansyah Effendi Grand Master Reiki Tumo Yayasan Padma Jaya :
Hati Nuraini adalah percikan dari Sang Pencipta yang pada hakekatnya adalah Essensi Dzat Illahiah yang senantiasa jujur, selalu mengetahui kebenaran, selalu mengarahkan kita kepada Tuhan, selalu tegas menolak hal-hal yang menjauhkan kita dari Tuhan. Di dalam hati nurani inilah adanya ketenangan, kedamaian serta kebahagiaan sejati.

Pada umumnya, kebanyakan manusia Hati Nuraninya senantiasa tertutup NAFS karena didominasi oleh otak kiri yang selalu menampilkan ide-ide bagus namun ternyata menjauhkan kita dari Tuhan. Otak selalu menghasilkan kebahagiaan semu, tak pernah puas, selalu gelisah, bimbang dan ragu, benar dan salah dipengaruhi arus. Walaupun demikian otak masih diperlukan untuk kesungguhan dan kemantapan, untuk menyerap ilmu pengetahuan serta untuk mengendalikan tubuh fisik, dimana tubuh fisik adalah sebagai pelaksana yang akan mengerjakan perintah Tuhan.  Hati Nurani harus dibersihkan dari hawa Nafsu melaui Dzikir-meditasi… 

Tidak ada pelajaran khusus atau teknik khusus untuk membuka hati nurani ini. Semata-mata kita hanya mohon izin dan keridhoan Allah, mohon barokah Allah, mohon taufik dan hidayah Allah saja yang bisa kita lakukan, selanjutnya pasrahkan diri sepenuhnya kepada Allah, biarkan Tangan Allah yang bekerja, karena hanya Allah-lah yang bisa membuka Hati Nurani kita.   Berarti Irmansyah Effendi secara tidak langsung menganjurkan kita berdzikir atau bermeditasi agar terbuka hijab …

Pengertian dzikir dan meditasi itu sama saja, hanya berbeda bahasa…
Meditasi adalah mengosongkan pikiran sambil dalam hati mengulang-ngulang menyebut nama Tuhan.  Dzikir atau dzikrullah adalah mengingat Allah tanpa mengingat yang lain selain Allah.  

Dia Yang Maha Ghoib yang keberadaanNya tidak terjangkau oleh akal dan pikiran.  Dia yang Maha Rahman dan Rahim, Yang Maha Kuasa atas segalanya.  Tanda-tandanya di segenap penjuru dan di dalam diri mereka, di dalam dirimu dan di dalam diri kita semua, di dalam semua ciptaanNya,  Dzat Allah meliputi segala sesuatu.  Dia ada di mana-mana namun dalam Ke-Esa-anNya Dia tidak kemana-mana.  Dialah Allah Yang Maha Meliputi segala sesuatu. 

Kita boleh menyebut Nama Tuhan dengan Nama apa saja yang baik-baik dari Asma ul Husna.  Kita tidak tahu Tuhan itu laki-laki atau perempuan, karena itu kita boleh panggil Bapa atau Bunda.  Nama Tuhan yang sebenarnya kita tidak tahu, tidak bisa dituliskan dan tidak bisa disebutkan. Kita semua, berjumpa pun belum apalagi mengenal namaNya.

Mereka ( kita semua ) tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya.  Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa (AL HAJJ 22 : 74)

Kamu ( kita semua )tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya nama-nama yang kamu (kita) dan nenek moyang-m ( nenek moyang kita ) membuat-buatnya, Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu.  
(  YUSUF 12 : 40 )

Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu (kita) dan bapak-bapakmu ( bapak-bapak kita )mengada-adakannya, Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuknya, mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan dan hawa nafsunya ( AN NAJM 53 : 23 ).
Tuhan tidak pernah menyusahkan kita.  Tuhan tidak pernah mempermasalahkan nama-Nya.   Dia mengizinkan kita menyebut-Nya dengan nama apa saja yang kita suka, sesuai dengan sifat-sifat-Nya…Tuhan memperbolehkan kita memanggil NAMANYA berdasarkan SIFAT-SIFATNYA yang disebut ASMA’UL HUSNA dan ISMU AZOM… ITULAH SOLUSI DARI TUHAN…

Katakanlah : serulah ALLAH atau serulah AR-RAHMAN dengan nama yang mana saja kamu seru, dia mempunyai nama ASMA’UL HUSNA…(AL-ISRA 17:110)
Hanya milik ALLAH, ASMA’UL HUSNA, maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut ASMA’UL HUSNA itu… (AL-A’RAF 7:180)

Orang Budha menyebutNya Amitaba artinya : Cahaya tanpa batas… Orang Hindu menyebutNya : Rada Swami artinya Ruh Yang Maha Tinggi… Orang Arab menyebutNya Allah, dari kata AL ILLAH artinya yang disembah, bukan nama… Orang Sunda dan Jawa menyebutNya Gusti Pangeran…

SABDA ROSULULLAH SAW :
1.    Berpeganglah pada Al Qur’an dan Sunah…bukan Guru Mursid…!!!
2.    Tidak ada kewajiban bae’at bagi seorang muslim…!!!
3.    Urusan dunia engkau lebih tahu, tata cara beribadah ikuti cara-ku…!!!
4.    Segala sesuatu ada pembersihnya, pembersih hati adalah dzikir. 
5.    Jalan terdekat menuju kepada Allah adalah dzikir.
6.    Sesungguhnya manusia itu dalam keadaan tidur, ketika mati barulah dia bangun…kesadaran Ruhnya bangkit….
7.    Harus belajar mati sebelum mati… agar kesadaran Ruhnya bangkit..  

Hai orang-orang yang beriman bertakwa-lah kepada Allah, carilah jalan ( wasilah ) supaya dekat kepada-Nya dan berjihadlah di jalan Allah supaya kamu berjaya
( AL MAIDAH 5 : 35 )…

Wasilah-jalan yang bisa dijadikan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah itu bukan manusia, akan tetapi keimanan dan perilakunya yang sholeh.. Bukan guru mursid.   Tidak ada ketergantungan kepada guru mursid, karena guru mursid adalah juga manusia.  Sesama hamba Allah tidak bisa dijadikan sarana wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah… Saya pernah baca bahwa tidak ada kewajiban bae’at bagi seorang muslim setelah khalifah tidak ada..

Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya ( AL KAHFI 18:110 )

Dzikir adalah jalan tol menuju kepada Allah.  Bila hati kita bersih, jalan menuju Tuhan terbuka lebar, bebas hambatan.  Sebaik-baiknya dzikir adalah membaca Al Qur’an.  Telah AKU turunkan Adzikir (AL HIJR 15 : 9)… Adzikir adalah Al Qur’an.

DZIKIR MENURUT AL QUR’AN :
1.    Dzikir lebih utama dalam kehidupan. ( AL ANKABUT 29 : 45 ).
2.    Selesai sholat, cari karunia Allah, kerjakan dzikir sebanyak-banyaknya agar kamu sukses ( AL JUMU’AH 62 : 10 ). 
3.    Selesai haji dzikir lebih banyak lagi ( AL BAQARAH 2 : 200 ).  
4.    Allah akan memudahkan segala urusan, diberi kecukupan, diberi rizki yang tak terduga, diampuni segala kesalahan, pahalanya berlipat ganda
 ( AT THOLAK 65 : 2-3-4-5 ).  
5.    Dikeluarkan dari kegelapan ke tempat yang terang ( AL AHZAB 33 : 41-43 ). 
6.    Diberi kedudukan ( MUHAMMAD 47 : 7 ).
7.    Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah dia yang paling takwa diantara kalian ( AL HUJURAT 49 : 13 )
8.    Dengan Dzikir hati akan menjadi tenang dan tenteram  ( AR RAD 13 : 28 )
9.    Telah Aku turunkan Adz Dzikir ( AL HIJR 15 : 9 ).  Adz Dzikir adalah Al Qur’an.
10. Aku jadikan Al Qur’an itu Cahaya…( ASY- SYURA 42 : 52 )..
11. Allah adalah Cahaya…( AN NUUR 24 : 35 )… An Nuur adalah Allah…

Bila Surat Al Hijr 15 : 9, Asy Syura 42 : 52 dan Surat An Nuur 24 : 35 kita rangkum dan kita simpulkan maka : Adz-Dzikir adalah Allah…
Wajar bila ada sesepuh yang mengatakan : Dengan berdzikir Allah..Allah..Allah.. maka insya Allah, Tuhan akan memperlihatkan Cahayanya…
Amin..Amin..Ya Robbal alamin.. 

Laa ilaaha illallaah adalah statement,  pernyataan kita. Essensinya adalah Allah.  Bila kita mengucapkan ikrar laa illaha ilallah tanpa memahami essensinya, sama juga bohong.   

Menurut Rosulullah :
Urusan dunia engkau lebih tahu, tata cara beribadah ikutilah cara-ku, kita harus bisa mati sebelum mati. 
Sekarang yang harus kita renungkan dan yang harus kita kaji ulang adalah apakah yang dilakukan Muhammad di gua Hiro sebelum beliau menjadi Nabi, sebelum beliau dinobatkan menjadi Rosulullah ??? Pada saat itu belum ada Al Qur’an, belum ada tata cara sholat seperti sekarang, belum ada Sunnah Rosulullah saw sebagai pedoman hidup bagi umat Islam, namun beliau sangat berhasil mendekatkan diri dan berkomunikasi dengan Tuhan secara efektif.  Bagaimanakah caranya agar kita bisa dekat serta bisa berkomunikasi dengan Tuhan seperti beliau ???
KUNCINYA ADALAH DZIKIR-MEDITASI…!!!

HADITS QUSI :
Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, maka oleh sebab cinta, Aku ingin dikenal, maka Aku jadikan mahluk ( Nur Muhammad ) agar dia mengenal akan Aku.

Karena ingin dikenal, maka mulailah Dia menjadi Sang Pencipta ( AL KHALIQ ).
Bila Dia menghendaki sesuatu maka Dia berkata ( melalui sifat Kalamnya ) : Kun - Jadilah !!! maka Jadi ( YASIN 36 : 82 )…
Maka jadilah alam semesta beserta isinya termasuk umat manusia berbangsa-bangsa, bersuku-suku, beraneka bahasa dan warna kulit…untuk saling mengenal…

BEBERAPA HADITS ROSULULLAH SAW :
  1. Ana minuurillahi wa kholaq kulluhum minuuri : Aku berasal dari Cahaya Allah dan seluruh alam semesta berasal dari Cahaya-ku.
  2. Akulah Bapak dari segala Ruh dan Adam adalah Bapak dari segala jasad.
  3. Yang mula-mula dijadikan Allah adalah Nur Nabi-mu ya Jabir, dan Allah jadikan dari Nur itu segala sesuatu, dan engkau wahai Jabir termasuk sesuatu itu.

Segala sesuatu berasal dari Cahaya dan Cahaya adalah Energi… 
Allaahu nuurus samaawaati wal ardhi : Allah adalah sumber Cahaya langit dan bumi ( AN NUUR 24 : 35, AL A’RAAF 7 : 143 )

Apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya, Aku tiupkan Ruh-Ku kepadanya
( AL HIJR 15 : 29 dan ASH-SHAD 38 : 72 )

RUH-KU bukan RUH CIPTAAN-KU. RUH-KU berasal dari CAHAYA ALLAH.  RUH berasal dari DZAT YANG MAHA SUCI… Oleh karena itu RUH tetap SUCI tidak akan pernah kena polusi duniawi… Oleh karena Ruh tetap suci maka Ruh bisa berkomunikasi dengan Tuhan, bukan jasmaninya. Berarti Cahaya dengan Cahaya saling berkomunikasi… 
Sesuai dengan Hadits Rosulullah : Mengenal Tuhan harus melalui Tuhan.  

Ruh masuk kedalam jasmani manusia sambil membawa amanah :
Sesungguhnya telah kami tawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, akan tetapi mereka semua enggan memikulnya, karena takut menghianatinya, namun  manusia bersedia memikulnya, karena manusia sungguh zalim dan bodoh ( AL AHZAB 33 : 72 )

Semua Jiwa-Nafs sebelum dihembuskan kedalam jasmani Allah telah memberinya amanah. Jiwa-Nafs dibai’at dengan syahadat agar NAFS-nya terkendali.. Setelah di dunia amanah tersebut dilalaikan, karena ada nafsu yang tidak terkendali.  Oleh karena itu manusia disebut insan yang artinya lalai.

Wa iz akhaza Robbuka min bani adama min zuhurihim zurriyyatahum wa asyhadahum ala anfusihim alastu birobbikum, qolu bala syahidna…
Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu mengeluarkan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap  mereka ( dan  berfirman ) : Bukankah AKU TUHANMU…??? Semua jiwa-nafs ( ANFUSIHIM ) menjawab benar kami bersaksi  ( AL A’RAAF 7 : 172 )…

ANFUSIHIM bentuk jamak dari NAFS… dimana NAFS ini ada yang mengartikan NAFSU atau EGO, ada yang mentafsirkan JIWA dan ada juga yang mentafsirkan sebagai RUH… Kata NAFS ( ANFUSIHIM ) dalam Surat AL A’RAAF 7 : 172 akan lebih pas bila ditafsirkan sebagai NAFSU… Karena Ruh tetap suci, maka secara logika yang diberi amanah, yang dibai’at dengan syahadat itu NAFSUNYA, agar NAFSUNYA TERKENDALI, bukan jasmaninya dan bukan pula Ruhnya… 

Ketika masih di dalam kandungan, kita sudah hidup karena sudah diberi Ruh, tapi belum bernafas…nafsunya belum muncul.  Setelah lahir kedunia bayi menangis keras, baru kita bernafas yang keluar masuk melalui lubang hidung.  NAFAS berasal dari kata NAFS..artinya NAFSU yang bisa dikendalikan dengan cara MENGATUR PERNAFASAN melalui DZIKIR QOLBU. Harus belajar mati sebelum mati sehingga KESADARAN RUHNYA bangkit untuk mengendalikan NAFSU.

Kesadaran Ruh adalah kesadaran sejati… Agar kesadaran Ruh kita bangkit maka jasmani harus “dimatikan”, kerja otak harus dihentikan, otak harus berhenti berfikir.  Ego kita harus dimatikan sehingga kesadaran Ruhnya bangkit untuk berkomunikasi dengan Allah dengan cara DZIKIR-MEDITASI… Hening, tanpa suara, tanpa kata-kata, karena yang bisa berkomunikasi serta yang akan kembali kepada Tuhan adalah RuhOleh karena itu hati harus bersih dari segala macam nafsu… Petunjuk dari Allah datangnya ke hati, bukan ke otak…

Jangan terpesona pada suara-suara yang lewat telinga, itu bisikan syaetan.  Bila mendengar bisikan atau suara lewat telinga kita mohon di dalam hati kepada Allah : Yaa Allah hamba mohon mujizatnya dua kalimah syahadat… sambil menahan nafas baca dalam hati dua kalimah syahadat,  melalui imaginasi tiupkan ke telinga kita yang menerima bisikan.  

Pada saat Rosulullah pertama kali menerima Firman Allah, beliau menggigil ketakutan karena mendengar suara yang menakutkan, bumi terasa berguncang. Ketika menerima Firman-firman Allah berikutnya, beliau sudah terbiasa, suara yang terdengar pun bervariasi, suatu ketika berdengung seperti suara lebah, kadang-kadang seperti suara lonceng, suara seruling, musik surgawi yang merdu.  Setelah mendengar suara-suara tersebut Rosulullah merasa bahwa Firman itu sudah ada di dalam qolbunya.  Dengan demikian sesungguhnya Al Qur’an sudah terprogram dalam hati kita masing-masing.  Itulah Al Qur’an sejati yang ada di dalam diri.

BEBERAPA FIRMAN ALLAH DAN HADITS QUDSI :
1.    Dialah Jibril yang telah menurunkan Al Qur’an ke dalam qolbumu atas izin Allah  ( AL BAQARAH 2 : 97 )
2.    ( Al Qur’an ) ini adalah ayat-ayat yang nyata di dalam hati orang-orang yang diberi ilmu dan hanya orang-orang durjana yang mengingkari ayat-ayat Kami
           ( AL ANKABUT 29 : 49 .)
3.    Dia (Allah) akan memberi petunjuk kepada Hatinya ( AT-TAGABUN 64 : 11 )
4.    Sesungguhnya Al Qur’an yang mulia berada pada kitab yang terpelihara dan tidak tersentuh kecuali oleh mereka yang di sucikan
( AL WAQI’AH 56 : 77-78 )
5.    Barang siapa yang hatinya dibuka oleh Allah kepada Islam ( Fitrah ) maka ia itu mendapat Cahaya dari Tuhan-nya ( AZ-ZUMAR 39 : 22 )
6.    Yang pertama-tama Aku berikan kepada mereka yang beriman adalah Cahaya yang Aku taruh di hati mereka ( HADITS QUDSI )

Oleh karena itu Rosulullah bersabda :
Belajarlah sampai ke negeri CINA
Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam dirimu …

Apa yang dimaksud kitab yang kekal yang berada di dalam dirimu…???
Itulah Al Qur’an yang mulia, Al Qur’an sejati yang ada di dalam diri …

Kenapa Rosulullah saw menganjurkan belajar ke negeri Cina…???  Kenapa bukan ke negeri Arab…???  Ada apa di negeri Cina…???  Di negeri Cina ada tata cara dzikir-meditasi… Konon kabarnya Rosulullah saw.. pernah berniaga ke wilayah Timur dan membawa SUTRA dari Timur… Secara logika penghasil sutra di wilayah Timur adalah Negara CINA.  Bukan suatu hal yang mustahil bila Allah menghendaki, Rosulullah saw dipertemukan dengan TOKOH SPIRITUAL CINA yang mengajarkan meditasi kepada Rosulullah saw..,  kemudian beliau melakukannya di GUHA HIRO.  Konon kabarnya Rosulullah saw meditasi di Guha Hiro selama 40 malam berturut-turut selama bulan Romadhon dan 10 malam bulan Sawal.. sampai turun WAHYU pertama…di bulan Romadhon.

Menurut Al Ghazali dan Ibnu Arabi :
Barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal Tuhannya. Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa dirinya bodoh. Barang siapa mencari Tuhan keluar dari dirinya maka dia akan tersesat semakin jauh…   

Walaupun ini bukan Hadits Rosulullah…namun sangat populer di kalangan para sufi…!!!  Faktanya memang Allah tidak ada di Mekah…
Apakah Tuhan ada di Mekah ataukah di Cina …???  
Tidak ada satu ayatpun yang mengatakan Allah ada di Mekah atau di Cina...!!!  

Perhatikan firman-firman ALLAH :
Katakanlah bahwa Aku dekat ( AL BAQARAH 2 : 186 ). 
Lebih dekat Aku dari pada urat leher ( AL QAF 50 : 16 ). 
Akan Kami perlihatkan kepada mereka, tanda-tanda Kami disegenap penjuru dan pada diri mereka ( FUSHSHILAT 41 : 53 )
Dzat Allah meliputi segala sesuatu ( FUSHSHILAT 41 : 54 )
Dia bersamamu dimanapun kamu berada ( AL HADID 57 : 4 )
Kami telah mengutus seorang utusan dalam diri-mu ( AT TAUBAH 9 : 128 )
Di dalam dirimu apakah engkau tidak memperhatikan ( AZZARIYAT 51 : 21 )
Tuhan menempatkan diri antara manusia dengan kolbunya ( AL ANFAL 8:24 )

Sesuai Hadits Qudsi :
Dalam dada ada kolbu, di dalam kolbu ada fuad, di dalam fuad ada syagofa, di dalamnya ada Sir, di dalam Sir ada AKU…

Kata AL GHAZALI : Barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal Tuhannya. Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa dirinya bodoh. Barang siapa mencari Tuhan keluar dari dirinya maka dia akan tersesat semakin jauh…  

Kata AL GHAZALI : Tauhid murni adalah penglihatan atas Tuhan dalam semua benda.  Bila kita tidak menyadari adanya Unsur-Unsur Ketuhanan yang tersembunyi di dalam setiap ciptaan-Nya berarti islamnya islam semu.. Islam-islaman…
Itulah yang dikatakan oleh para Sufi sebagai TAUHID MURNI atau TAUHID DZAT…
Oleh karena itu wajarlah bila AL GHAZALI serta para sufi tidak menganjurkan mencari Tuhan ke Mekah, tapi mencari Tuhan ke dalam diri, agar tidak tersesat.

Kenyataannya memang benar bahwa perjalanan mencari dan mengenal Allah bukan perjalanan ke Masjidil Harom, bukan pula ke Mekah, namun perjalanan dari alam lahiriyah ke alam bathiniyah, menyelam ke dasar qolbu, memasuki FUAD, memasuki SYAGOFA, masuk kedalam SIR, di dalam SIR ADA AKU.. itulah MUTIARA SEJATI  yang akan memperlihhatkan CAHAYANYA... Perjalanan menuju Allah adalah perjalanan yang tidak masuk akal, perjalanan yang transendental, BUKAN PERJALANAN KE MEKAH...  

Ingat bahwa Hadist mulai dipermasalahkan  setelah 100 tahun Rosulullah wafat, melalui perdebatan panjang antar kelompok kepentingan, mungkin wajar bila ada Hadits yang sengaja dihilangkan…!!! Who know gitu loh…!!!???

Menurut Charan Singh yang beragama Hindu :
Untuk bertemu dengan Tuhan, kita harus bisa mati selagi hidup. Kita harus meditasi, yaitu hening,  mengosongkan pikiran, menghampakan tubuh dan membawa aliran Jiwa atau Ruh ke suatu titik diantara dan dibelakang mata, yang disebut mata ke tiga, sambil dalam hati mengulang-ngulang nama Tuhan.  

Dengan meditasi kita menyatukan Jiwa atau Ruh dengan kekuatan Cahaya dan Suara di dalam. Hanya dengan memusatkan perhatian kita ke mata ketiga itu sajalah kita bisa mendengar suara di dalam. Suara di dalam itulah yang akan menarik kita naik ke dalam cahaya. Yang dimaksud mata ketiga adalah pusat pikiran dan jiwa atau ruh dalam keadaan sadar, terletak ditengah-tengah dahi diantara kedua alis mata, lebih tepatnya lagi, kira-kira satu setengah inci dari pusat itu ke arah dalam.

Selama kita masih belum menarik kesadaran kita ke pusat mata ketiga dan menghubungkannya dengan Ruh, dengan Sumber Suara, Sumber Firman di dalam, kita tidak dapat mati selagi hidup.  Proses kematian pun seperti itu, Ruh kita akan tertarik naik mulai dari telapak kaki ke pusat mata ketiga.  Perbedaan penting adalah pada mati selagi hidup hubungan ruh dengan tubuh tidak terputus.  Setelah mencapai mata ketiga maka perjalanan ruh yang sesungguhnya akan dimulai.

Bila seluruh kesadaran telah meninggalkan tubuh bagian bawah dan kita telah melewati mata ke tiga, maka ruh kita akan keluar dari tubuh jasmani dan memasuki alam astral, Out Of Body Experience ( OOBE ). Tanpa mati selagi hidup, tanpa meditasi kita tidak bisa masuk ke dalam untuk berjumpa dengan Tuhan, Guru Sejati kita.  Satu-satunya jalan untuk mencapai Guru Sejati adalah melalui meditasi.  

Tujuan meditasi adalah untuk memperoleh ketenangan serta perasaan cinta kasih di dalam hati.  Ketenangan baru diperoleh bila semua penutup telah disingkirkan dari jiwa, maka jiwa pun menjadi bersinar dan menjadi murni, sehingga layak untuk bersatu dengan Tuhan.   

Meditasi adalah do’a tanpa kata-kata.  Do’a dengan kata-kata adalah sarana menuju meditasi.  Dengan meditasi kita berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan tanpa pamrih, berserah diri secara sempurna.   Meditasi adalah do’a yang sesungguhnya, do’a yang terbaik, yang amat sangat menyenangkan Tuhan, yang akan diterima Tuhan, karena Ruh kita ingin kembali bersatu dengan-Nya.

Pada puncak meditasi akan dicapai suatu kondisi “trance” mistik. Suatu tingkatan kenikmatan dimana kesadaran akan dunia materi hilang. Keheningan yang sangat dalam.  Kondisi seperti itulah yang disebut samadhi … akhirnya mencapai Yoga … artinya penyatuan, manunggal … dimana ruh kita memasuki alam ghoib.  

Istilah SAMADHI menurut AL GHAZALI adalah mencapai tahap fana dan kasyaf.  Fana artinya lebur dan larut.  Kata Al Hallaj bagaikan anggur tercampur air murni.  Sedangkan kasyaf artinya terbukanya hijab atau tabir.  Dalam hal ini pandangan mata bathin kita, mata hati kita, mata kebijaksanaan kita akan menjadi tajam.
Mulai hari ini Aku buka tabir yang menutupi matamu, maka pandangan matamu menjadi tajam ( AL QAAF 50 : 22 )   

Menurut Suma Ching Hai yang beragama Budha :
Walaupun pada awalnya berbeda-beda namun untuk mencapai puncak pencerahan Ruhani hanya ada satu jalan yaitu melalui kontemplasi pada Cahaya dan Shabda yaitu Getaran di dalam .  Sehingga kita bisa melakukan kontak dengan Ruh, dimana Ruh ini merupakan manifestasi dari Cahaya dan Getaran Suci.  Inilah yang disebut metode Kuan Yin.  Metode ini adalah metode pendengaran dan penglihatan ruhani, metode transendental ( tak terjangkau akal ) yang tidak dapat diuraikan melalui bahasa manusia.  Semua ditransmisikan dalam keheningan.

Shabda, Firman atau Logos tersebut merupakan musik surgawi, merupakan bahasa dari Cinta Kasih Universal dan Kecerdasan Agung.  Semua ajaran berasal dari Suara Hening ini, semua bahasa berasal dari bahasa Universal ini.  Melodi surgawi ini dapat menyembuhkan semua luka, serta dapat memenuhi dan memuaskan semua dahaga duniawi.  Suara inipun dapat membersihkan kita dari semua dosa-dosa dan membawa kita ke Sumber Asalnya.

Jalaluddin Rumi  Sufi besar dari Persia menulis sebagai berikut :
Bila makrifat kepada Dzat ingin kau dapat, lepas aksara, galilah makna.  Katupkan bibirmu, tutup matamu, sumbat telingamu.  Tertawakan aku manakala engkau tidak melihat Rahasia Yang Maha Benar.
Dengan demikian secara tidak langsung Rumi mengajak kita untuk bertafakur, mengajak kita untuk bermeditasi, mengajak kita untuk menyelam lebih dalam sampai ke dasar samudera makrifat, untuk mendapatkan mutiaranya.  Mencari Dia Yang Sejati.  Dia Yang Berdiri Dengan Sendirinya tanpa penolong. Belum ada apa-apa disampingnya.  Belum ada nada, belum ada suara yang bisa kita dengar, belum ada aksara,  belum ada Kitab apapun, belum ada Zabur, Taurat, Injil maupun Al Qur’an dan Hadits.  Dia wajib adanya, tapi bisa juga mungkin adanya.  Dia berada dalam kekosongan, kehampaan, kesunyatan, keheningan.
Tutup semua kitab, buka mata hati… Hening, dalam keheningan rasakan keberadaan-Nya dengan Nurani yang bening, dalam hening dengarkan Shabda-Nya, dengarkan Firman-Nya dengan telinga bathin …

Rumi mengisyaratkan agar kita tidak terpaku pada aksara.  Al Kitab ibarat perahu yang membawa kita ke tengah Samudera Ahadiyah, Samudera Ketuhanan, bila kita ingin mendapatkan mutiaranya maka mau tidak mau kita harus menyelam, menyelam ke dalam qolbu, mencari dan mengenal Rumah Tuhan yang sejati, mencari Dia Yang Sejati,

Rumi pun menulis sebagai berikut :
Salib dan Orang Kristen, dari ujung ke ujung ku periksa :
Dia tidak ada lagi di salib.
Aku pergi ke rumah berhala, ke pagoda tua; tiada tanda apapun di sana.
Aku pergi ke bukit Herat dan Kandahar; ku pandang :
Dia tidak ada di bukit maupun di lembahnya.
Dengan niat kuat ku beranikan diri ke puncak gunung Qaf;
Di tempat itu hanya ada tempat tinggal burung “Anqa”
Aku pun mengubah pencarianku ke Ka’bah;
Dia tidak berada di tempat kaum muda dan tua.
Aku bertanya kepada Ibnu Sina tentang-Nya;
Dia ternyata di luar jangkauannya.
Ku beranikan diri menuju ke “jarak dua busur”;
Dia pun tidak ada di ruang agung itu.
Aku menatap hatiku sendiri;  disana kulihat Dia…
Dia tidak berada di tempat lain.
Pada bagian lain Rumi menulis sebagai berikut :
Jauh di dalam qolbu ada Cahaya Surga
marak menerangi paras lautan tanpa suara yang tiada batas.
Oh, bahagianya mereka yang menemukannya dalam tawakal,
Rupa segala yang dipuja setiap insan.  …. Dst…
Sia-sialah kita mencari dengan nafsu tak terjinakan
untuk sampai pada visi Satu Jiwa Abadi
Cinta, hanya cinta yang dapat membunuh apa yang tampaknya telah mati,
ular nafsu yang telah membeku
Hanya cinta… lewat air mata doa dan nyala rindu
Terungkaplah pengetahuan yang tak pernah dapat di sekolah
Semua menuju ke satu tujuan dalam Tuhan…
Pada bagian akhir dari puisi ini Rumi menulis :
Ketika kebenaran bersinar, tiada kata dan cerita yang dapat terucap
Kini dengarkan Suara di dalam hatimu.
Selamat berpisah
Selamat berpisah adalah ucapan selamat atas berpisahnya ruh dari jasad…
Dengan demikian sesungguhnya Rumi pun mengisyaratkan kepada kita untuk bisa mati sebelum mati melalui meditasi Cahaya dan Shabda.  Meditasi untuk melihat Cahaya dan mendengarkan Shabda Tuhan di dalam kolbu.  
Karena di dalam kolbu ada AKU sebagai sumber Shabda, sebagai sumber Firman, sebagai Sumber Al Qur’an tanpa tulis. 
Ingat baik-baik, petunjuk dari Alah itu ke hati bukan melalui telinga…
Petunjuk itu dari AKU kepada AKU…

Perhatikan Firman-firman Allah :
Jibril itu telah menurunkan Al Qur’an ke dalam qolbumu ( AL BAQARAH 2 : 97 ).
Dia (Allah) akan memberi petunjuk kepada hatinya ( AT-TAGABUN 64 : 11 )
( Al Qur’an ) ini adalah ayat-ayat yang nyata di dalam hati orang-orang yang diberi ilmu dan hanya orang-orang durjana yang mengingkari ayat-ayat Kami
( AL ANKABUT 29 : 49 )
Sesungguhnya telah datang kepadamu dari Allah Cahaya dan Kitab yang terang
( AL MAIDAH  5 : 15 )
Mari kita simak juga Surat Yaassiin 36 : 82 : Bila Tuhan menghendaki, maka Dia bersabda : KUN … FAYAKUN. Berarti semua kejadian, seluruh keberadaan alam semesta ini diawali dengan Shabda, Firman, Kalam atau Logos : KUN … JADILAH
Menurut Al Kitab : Pada mulanya adalah Shabda, Shabda adalah Tuhan, kemudian Shabda bersama Tuhan. Ibarat biji berasal dari pohon dan pohon berada dalam biji, karena di dalam biji ada benih, ada potensi, ada Shabda : KUN…Jadilah, maka jadi.

Pada awalnya Tuhan bersabda KUN. Kemudian muncul titik Cahaya Pertama yang disebut Nur Muhammad, sebagai sumber penciptaan seluruh keberadaan.
Nur Muhammad disebut juga sebagai Jauhar Awal – Jauhar Akhir..

Hadits Qudsi :
Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, oleh sebab cinta, Aku ingin dikenal, maka Aku jadikan makhluk ( Nur Muhammad ) agar ia mengenal akan Aku.

Hadits Rosulullah SAW  :
Aku adalah bapak dari segala ruh.
Aku berasal dari Cahaya Allah, semua yang ada di alam ini berasal dari cahaya ku.
Yang mula-mula dijadikan Allah adalah Nur Nabimu ya Jabir dan Allah jadikan dari Nur itu segala sesuatu dan engkau wahai Jabir adalah termasuk sesuatu itu.

Wajar bila ada sesepuh yang mengatakan bahwa Ruh berasal dari Nur Muhammad, dimana Nur Muhammad itu disebut juga sebagai Ruh Idhofi atau Wujud Idhofi.  

Setelah Aku sempurnakan kejadiannya, Aku hembuskan Ruh-Ku kedalamnya
( Al Hijr 15 : 29 dan ASH-SHAD 38 : 72 ).  

Ruh-Ku atau Ruh Idhofi ini merupakan essensi Dzat Ilahiyah yang berada di dalam setiap ciptaanNya, dalam patung, dalam batu, debu bahkan dalam atom sekalipun.
Essensi Dzat Allah berada di dalam inti setiap sel, berada di dalam inti setiap atom, berada di dalam inti setiap ciptaanNya, sebagai Sumber Energi Tersembunyi Yang Maha Dasyat… telah terbukti secara ilmiah … bila inti atom itu bergetar, Energi itu bisa menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang…
Bila kita bisa menggetarkan essensi Dzat Ilahiyah di dalam setiap atom yang berada di dalam diri kita,… itu luar biasa.  Secara minimal kita akan merasakan bergetar hatinya ( AL ANFAL 8 : 2 ),, merinding kulitnya ( AZ-ZUMAR 39 : 23 ), kemudian akan  menyungkur dan menangis ( MARYAM 19 : 58 ) yang disebut sujud iman…
Kata Rosulullah, manusia itu dalam keadaan tidur, ketika mati baru dia terbangun.  Harus bisa mati sebelum mati, agar kesadaran Ruhnya bangkit… Energinya bangkit.
Wajar bila Al Ghazali mengatakan bahwa tauhid murni adalah penglihatan atas Tuhan dalam semua ciptaanNya, bila kita tidak menyadari keberadaan Tuhan di dalam setiap ciptaanNya maka islamnya adalah islam semu.

Kata Ibn Arabi, itulah yang disebut Wahdatul Wujud.  Lalu apakah Ibn Arabi, Al Ghazali, Jalaluddin Rumi, Al Hallaj serta para sufi lainnya yang menganut paham Wahdatul Wujud itu sesat…!!!???  Apakah Rosulullahpun sesat bila beliau mengatakan : Aku Ahmad tanpa mim, berarti Aku Ahad..  Aku Arab tanpa ain, berati Aku Rab…!!!  Lu pikirin aja sendiri Bro…!!! Cape deh…

Dia bersamamu dimanapun kamu berada ( AL HADID 57 : 4 . )
Tanda-tanda Kami disegenap penjuru, dan didalam diri mereka sendiri
( FUSHSHILAT 41 : 53 )

di dalam dirimu, apakah engkau tidak memperhatikan ( ADZ-DZARIYAT 51 : 21 ).  
Kami telah mengutus seorang utusan dalam diri-mu ( AT-TAUBAH 9 : 128)
Tuhan menempatkan diri antara manusia dengan kolbunya ( AL-ANFAL 8:24 )

Perhatikan Surat AN NUUR 24 : 35 :
Allah adalah Cahaya langit dan bumi. Cahaya di atas Cahaya, Tuhan akan membimbing dengan Cahaya-Nya kepada yang Dia kehendaki. ( AN NUUR 24:35 )
Kemana ??? Tentu saja kepada Cahayanya.  Tanpa cahaya kita akan seperti orang buta yang berjalan sambil meraba-raba, tanpa arah dan tujuan.   

Cahaya itu menerangi rumah-rumah, di dalamnya Allah berkenan untuk dijumpai dan dimuliakan Namanya serta bertasbih pagi dan petang.. ( AN NUUR 24 : 36 )  

SUCIKANLAH RUMAHKU bagi mereka yang thowaf, itikaf, yang ruku dan sujud
( AL BAQARAH 2 : 125 ).
JANGANLAH kamu MEMPERSEKUTUKAN AKU dengan apapun, SUCIKANLAH RUMAHKU bagi mereka yang thowaf, mendirikan dan ruku bersujud
( AL HAJJ 22 : 26 )
IKHLAS kepada Allah, jangan mempersekutukan DIA dengan apapun
( AL HAJJ 22:31 )

PERINTAH ALLAH SANGAT JELAS : SUCIKANLAH RUMAHKU dan JANGAN MEMPERSEKUTUKAN AKU dengan apapun.  RumahKu yang mana yang harus disucikan…???  Tidak dikatakan RumahKu yang ada di MEKAH.. Bila Rumah Tuhan dibuat dari batu dan beton, lalu Tuhannya seperti apa…???  Apakah ini tidak mempersekutukan Tuhan…???
Di dalam diri manusia ada Yang Maha Melihat  ( AL QIYAMAH 75 : 14 )

Di dalam setiap rongga anak Adam Aku ciptakan suatu mahligai yang disebut dada, dalam dada ada kolbu, dalam kolbu ada fuad ( hati yang bersih ), dalam fuad ada syagofa, di dalam syagofa ada Sir, di dalam Sir ada AKU..( HADITS QUDSI )
Fuad adalah hati yang bersih.   Syagofa artinya yang lebih dalam…
Jadi beralasan bila para sufi mengatakan : KOLBU MUKMIN BAITULLAH…

AKU tidak ada di bumi, AKU tidak ada dilangit tapi AKU berada di dalam hati orang-orang mukmin yang benar…( HADITS QUDSI )

Jadi wajar bila para sufi mengatakan : KOLBU MUKMIN BAITULLAH…
Itulah Baitullah yang sejati, Itulah RumahNya, yang harus disucikan.. agar tidak menjadi sarang syaeton dan iblis…

Di dalamnya ruh bersujud, memuliakan NamaNya serta bertasbih pagi dan petang…
di dalamnya Allah berkenan untuk DIJUMPAI, dimuliakan dan disebut Namanya serta bertasbih pagi dan petang… ( AN NUUR 24 : 36 )

Karena sesungguhnya semua RUH dan Jiwa-Nafs manusia sudah muslim, sudah berserah diri sejak di alam arwah, sejak hari pertama dihembuskan ke dalam kandungan ibu, sejak hari pertama dilahirkan…
Tuhan berfirman : Bukankah aku Tuhanmu. Semua Jiwa-nafs menjawab : Benar kami bersaksi ( AL A’RAF 7 : 172 ).   

Rumah Allah tidak dibuat dari batu bata, tapi dari kesucian, kedamaian, keselamatan, kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan serta berserah diri kepada Allah melalui keimanan dan ketakwaan.  Itulah Fitrah… Itulah Islam sejati, bukan Islam Arabi… Itulah AGAMA FITRAH sebagai ATURAN DAN JALAN YANG TERANG dari Allah yang diturunkan melalui para Rosul untuk seluruh umat manusia di dunia… tidak hanya di Arab…

Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu BERBANGSA-BANGSA dan BERSUKU-SUKU agar kamu saling kenal-mengenal.  Sesungguhnya orang YANG PALING MULIA  diantara kamu di sisi Allah dialah ORANG YANG PALING TAQWA diantara kamu.  Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (AL HUJURAT 49 : 13)

UNTUK SETIAP UMAT diantara kamu, Kami berikan ATURAN dan JALAN YANG TERANG... Bila Allah menghendaki, pasti kamu dijadikan satu umat (saja), tetapi Allah hendak m enguji kamu terhadap karunia yang diberikan-Nya kepada kamu, maka berlomba lombalah berbuat kebajikan ( AL MAIDAH 5 : 48 )

Hadapkan wajahmu pada Agama Fitrah, Allah yang telah menciptakan manusia menurut Fitrah itu, tidak ada perubahan pada Fitrah Allah ( AR-RUM 30:30 )..

Allah mengajarkan tentang AGAMA FITRAH kepada semua umatnya di seluruh dunia sebagai ATURAN dan JALAN YANG TERANG bagi kehidupan umat manusia di dunia dan akhirat… AGAMA FITRAH adalah AGAMA yang mengajarkan tentang kesucian, kedamaian, keselamatan, kasih-sayang, kesabaran, keikhlasan serta berserah diri kepada Tuhan melalui keimanan dan ketaqwaan.  Apapun yang DIAJARKAN ALLAH pasti SEMPURNA, tidak mungkin manusia bisa merubahnya..

FITRAH itulah RUH ISLAMI sebagai ATURAN dan JALAN YANG TERANG apapun nama agamanya…!!!  Itulah ISLAM SEJATI yang diajarkan Allah melalui para Rosul kepada semua umatnya di dunia sesuai bahasa kaumnya, dalam pengertian bahasa lisan dan bahasa kearifan lokal.  HINDU-BUDHA-NASRANI-ISLAM…SUNDA WIWITAN, KEJAWEN…dll…

Bagi setiap umat ada Rosul, ( YUNUS 10 : 47 ). Setiap umat di seluruh dunia…
Bagi tiap-tiap masa ada kitab ( AR RAD 13 : 38 ).. Sejak zaman purba…
Kami tidak mengutus seorang Rosulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberikan penjelasan dengan terang kepada mereka
( IBRAHIM 14 : 4 ).. Bahasa LISAN dan KEARIFAN LOKAL…
Di ibaratkan Allah memberi kita beras, supaya mudah dicerna dan enak rasanya, maka kita olah jadi nasi kebuli, jadi nasi goreng, jadi nasi rames, jadi nasi padang itu semua bagi yang sehat, untuk yang sakit kita buatkan bubur ayam.... Setelah dioalah namanya jadi berbeda.  HINDU-BUDHA-NASRANI-ISLAM. namun bahan dasarnya tetap BERAS tetap FITRAH. Allah akan murka bila otak kita ngga di pake.
Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya  ( YUNUS 10 : 100 )
Demikian juga agama Fitrah...setelah diolah ada yang menyebutnya PEPAYA,  ada yang bilang KATES, ada yang bilang GEDANG... setelah dikupas isinya sama, ketika dimakan rasanya sama dan hasil akhirnya juga sama. karena untuk mencapai puncak spiritual tata caranya juga sama, yaitu harus melalui DZIKIR-MEDITASI sehingga bisa mencapai tingkat IKHSAN dan menjadi INSAN KAMIL....

Orang JAWA menyebutnya.. ILMU SEJATI SANGKAN PARANING DUMADI
Orang SUNDA menyebutnya.. AGAMA SUNDA WIWITAN…

Wajar bila kang Aqil S. dan tokoh-tokoh NU menutup buku mengenai masalah perbedaan agama… tidak perlu diperdebatkan lagi…
Walaupun beda bahasa...namun ESSENSI dan SUBSTANSINYA tetap sama, tidak pernah berubah... KARENA AGAMA DI MUKA BUMI CUMA SATU …YAITU AGAMA FITRAH Hadapkan wajahmu pada Agama Fitrah, karena Fitrah Allah tidak pernah berubah.  KENAPA KITA HARUS BERTENGKAR…???

Sesungguhnya agama kamu ini satu ( AL ANBIYA 21 : 92 )
Agama di sisi Allah adalah Islam-Fitrah ( ALI IMRON 3: 19 )

Dan telah Aku ridhoi Islam ( FITRAH ) menjadi agamamu (AL MAIDAH 5 : 3)
Sesungguhnya agama kamu itu satu saja, dan Aku adalah Tuhan-mu, oleh karena itu sembahlah Aku ( Al ANBIYA 21 : 92 )

Hadapkan wajahmu pada Agama Fitrah, Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah ( AR-RUM 30:30 )..

Sesungguhnya ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan AKU adalah Tuham-mu, maka bertaqwalah kepada-KU  ( AL MU’MINUN 23 : 52 )
Kemudian mereka menjadikan agama mereka terpecah-belah menjadi beberapa pecahan.  Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka ( masing-masing ). Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu ( AL MU’MINUN 23 : 53-54 )

Kemudian Rosulullah saw sebagai nabi terakhir mengajarkan tentang ISLAM…
Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu, telah Aku cukupkan nikmatKU dan  Aku ridhoi Islam ( FITRAH ) sebagai agama bagimu  ( AL MAIDAH 5 : 3 )

Sesungguhnya agama kamu itu satu saja, dan Aku adalah Tuhan-mu, oleh karena itu sembahlah Aku Al Anbiya 21 : 92 )

Semua agama mengajarkan tentang Fitrah… termasuk agama Islam ajaran Rosulullah saw.
Agama FITRAH adalah Islam yang hakiki yang sudah terprogram dalam hati nurani kita masing-masing… Tanpa kita sadari itulah Islam Sejati yang dianut semua umat… Itulah Islam yang diridhoi Allah…!!!  

PERINTAH ALLAH SANGAT JELAS...
Hadapkan wajahmu pada Agama Fitrah, Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah ( AR-RUM 30:30 )..
Bukan hadapkan wajahmu pada agama Islam ARABI, SUNI, WAHABI, SYI’AH…dll...!!!  Kita tidak hidup di zaman Rosulullah saw, tapi hidup di zaman now, dimana Islam akan terpecah menjadi 73 golongan…Dari yang 73 golongan itu, kita tidak tahu Islam apa yang diridhoi Allah…

Semua Rosul sudah muslim, sudah berserah diri kepada Allah. Bahkan semua umat di dunia sudah muslim, sudah bersyahadat :
Tuhan berfirman : Bukankah aku Tuhanmu. Semua Jiwa-nafs menjawab : Benar kami bersaksi ( AL A’RAF 7 : 172 ).   

Semua Rosul mengajarkan tentang Fitrah.  Karena sesungguhnya agama di dunia itu satu… yaitu agama Fitrah… Hadapkan wajahmu pada agama Fitrah, karena Fitrah Allah tidak pernah berubah, yang berubah adalah zamannya, peradabannya, budayanya dan ilmu pengetahuan umatnya dari zaman purba sampai sekarang zaman IPTEK… Dari zaman Animisme sampai Islam ajaran Rosulullah saw…
ITULAH EVOLUSI BUDAYA DAN AGAMA…

Bagaimana menurut Al Ghazali ???
Dalam Myskat Al Anwar,  beliau membahas Surat An Nuur 24 : 35  :  Allah adalah Cahaya langit dan bumi, Cahaya di atas Cahaya, Allah akan membimbing dengan Cahayanya kepada yang Dia kehendaki.

Menurut Al Ghazali, Cahaya Yang Sejati adalah Allah, yang lainnya hanya sekedar mayaz, kiasan, sekedar “pinjaman” dari CahayaNya. Melalui Cahaya Sejati inilah orang-orang arif “mi’raj”, melakukan pendakian dari mayaz ke puncak hakikat, sehingga mereka melihat dengan musyahadah, penyaksian secara langsung.

Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat  ( AL INSIQAAQ 84 : 19 )

Menurut Al Ghazali tiada jalan lain kecuali melalui jalan yang telah ditempuh para sufi, yaitu orang-orang yang telah mendapat Hidayah Allah serta telah mencapai pencerahan sempurna.  Jalan yang dimaksud adalah Tasawuf.  
Menurut Hadi, tasawuf adalah jalan untuk mencapai makna hakiki ajaran Islam.  
Menurut Simuh, tasawuf adalah ajaran atau kepercayaan tentang hakikat atau Tuhan yang bisa didapatkan melalui tanggapan kejiwaan yang terlepas dari tanggapan akal, pikiran dan panca indera.  Ciri khas tasawuf adalah fana dan kasyaf.  Tanpa fana dan kasyaf itu bukan tasawuf.  

Secara garis besarnya, tasawuf adalah pelajaran tentang tata cara mensucikan jasmani dan ruhani, mensucikan lahir dan bathin agar bisa menjadi manusia mulia (insan kamil) yang mendapatkan keridhoan Allah melalui proses fana dan kasyaf. Rahasia tasawuf berada dalam kandungan Al Qur’an dan Sunah.
Oleh karena itu, tasawuf disebut juga sebagai mistikisme Islam.  Kata mistik sendiri berasal dari kata myen dalam bahasa Yunani, ada kaitannya dengan kata misteri yang artinya “menutup mata” atau terlindung di dalam rahasia.  Tersirat di dalamnya ada suasana, kekudusan dan kekhusuan dalam upaya menangkap Rahasia Tuhan melalui disiplin spiritual yang ketat dan sunguh-sungguh (Schimmel, 1981).

Menurut Al Ghazali untuk bisa makripat kepada Dzat ada tiga tahap :
  1. Bersihkan Hati … Yaitu : mohon ampunan dan kasih sayang Allah, sabar, ikhlas dan pasrah. Hati harus bersih, karena hati merupakan pintu masuk ke alam ghoib.  Pintu hati akan terbuka bila sudah bersih.
  2. Istirahatkan pikiran … Yaitu melalui kontemplasi, melalui dzikirullah.
  3. Mencapai fana dan kasyaf… melalui iluminasi.  Mencapai fana, ego kita lebur, larut, menyatu dengan alam, terbebas dari ruang dan waktu, terbebas dari pengkotakkan duniawi, baqo dalam Tuhan, akhirnya mencapai kasyaf yaitu terbukanya tabir…

Yang disebut meditasi itu apa??? Meditasi adalah dzikirullah… Meditasi adalah hening, mengosongkan pikiran sambil dalam hati mengulang-ngulang nama Tuhan.  Saat meditasi-dzikir ada Cahaya dalam bathin. Tuhan memperlihatkan Cahayanya.

Menurut Khrisnamurti :
Essensi meditasi adalah berakhirnya pikiran.  Otak berhenti berpikir sepenuhnya.  Bathin yang meditatif adalah hening, suasana bathin yang sangat religius. Pada saat itu muncul letupan gelora kasih sayang yang luar biasa, kasih sayang universal tanpa syarat, penyerahan total kepada Allah.  

Kondisi seperti itulah yang disebut samadhi, tidak ada lagi pemisahan dan pengkotakan duniawi.  Di dalam kasih sayang ini semua pemisahan dan pengkotakan duniawi berakhir, terbebas dari ruang dan waktu.  Otak terbebas dari pikiran mesjid, gereja, kuil, pagoda, doa-doa maupun lagu-lagu pujian lainnya. Otak tidak lagi berfikir hitam-putih, coklat-kuning, mata belo mata sipit.  Karena kita telah sadar dan telah mengenal rumah Tuhan Yang Sejati, Kuil Tuhan Yang Sejati, Masjid Tuhan Yang Sejati, buatan Tuhan sendiri, tidak dibuat dari batu bata,  tapi dari kesucian, kedamaian, keselamatan, kasih - sayang, kesabaran dan keikhlasan serta berserah diri kepadaNya melalui keimanan, ketakwaan…Itulah agama FITRAH..
Itulah Islam Fitrah yang diridhoi Allah yang dianut semua umat….


Kita sadar bahwa Tuhan tidak berada di bumi, tidak berada di langit, akan tetapi Dia bersemayam dalam hati orang-orang yang beriman.  Kata para Sufi : Kolbu mukmin baitullah.  Di dalamnya Ruh bersujud sejak hari pertama Ruh dihembuskan ke dalam janin dalam kandungan ibu.  Kita sadar bahwa Allah tidak beragama, karena Dia-lah pemilik semua agama.  Allah tidak bersyahadat, karena Dia-lah yang memerintahkan umat manusia untuk bersyahadat kepada-Nya. 

12 komentar:

  1. QS 7:172, yg bersaksi itu ruh ataukah jiwa?

    Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS 7:172)

    Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (QS 13:19)

    (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, (QS 13:20)

    Dan sesungguhnya mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah: "Mereka tidak akan berbalik ke belakang (mundur)". Dan adalah perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS 33:15)

    BalasHapus
  2. Asyhadu an-laa ilaaha illallaah

    "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali ALLAH".

    Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah". Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". (QS 13:16)

    Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa`at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia.Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (QS 10:3)

    Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS 20:14)

    Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan (QS 28:70)

    Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS 2:255)

    Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS 59:22)

    Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS 59:23)

    Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS 59:24)

    (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS 6:102-103)

    Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS 112:1-4)

    Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (QS 39:3)

    BalasHapus
  3. Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci. (As-Saff: 9)

    Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (Al-Fath: 28)

    Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (At-Tawba: 33)

    Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. (Al-Jaathiya: 18)

    (Rasul itu) berkata: "Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya". (Az-Zukhruf: 24)

    Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih. (Ash-Shura: 21)

    Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus. (Az-Zukhruf: 43)

    Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (Ar-Room: 30)

    Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Aal-i-Imraan: 19)

    Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Aal-i-Imraan: 85)

    Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. (Aal-i-Imraan: 83)

    Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak (kedatangannya): pada hari itu mereka terpisah-pisah.

    Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (Al-An'aam: 70)

    BalasHapus
  4. Terimakasih atas tambahan, semoga blog saya lebih sempurna...dan bermanfaat bagi sesama umat baik yg muslim maupun yg non muslim

    Islam itu lembut serta pemaaf, iman itu indah dan hidup itu sekedar senda gurau (guyonan)

    By :
    DR.MAMAN SW

    BalasHapus
  5. terimakasih tuan guru yg telah memaparkan secara detil dan sangat ilmiah . semoga saya bisa melakukan nya dg baik.

    BalasHapus
  6. terima kasih semoga blognya terus berlanjut, Tasawuf ruhul Islam

    BalasHapus
  7. saya tertarik dengan kutipan dari Jalaludin Rumi dan Khalil Gibran. Kupasan hakikat didalam al Qurannya pun menarik. Pada akhirnya manusia bergelut dengan diri terdalam yaitu mencapai penerangan hati. Walau dengan itu pun belum dapat tuntaskan penerangan jalan hidup manusia. Mungkin manusia keinginan atau bahasa tasawufnya nafsun dan masih terbagi lagi. Tentang meditasi diartikan adalah zikir atau berdoa dengan diam sesuatu yang baru, bagi saya ini perkembangan penafsiran yang sampai kapan pun akan terus berkembang. Saya teringat kisah nabi Muhammad mendapat wahyu dan Sidharta Gautama mendapatkan pencerahan. Keduanya mendapatkan dengan cara kontemplasi diri. Saya yakin kedua berjuang untuk benar kearah spiritual yang memang mendengar entah petunjuk dari pengetahuan awalnya dan berakhir pada dalam dirinya. Kontemplasi dengan cara apa dan bagaimana merupakan percobaan tiada henti. Ada yang mengajurkan berzikir atau berdoa, sampai pada kondisi pengosongan pikiran dan hati. Itu adalah metode yang bisa jadi percobaan menuju pencerahan. Saya senang berbagi dan membaca artikel ini setidaknya manusia tidak dikaburkan menjadi manusia materialis selalu. Kita punya jiwa, kita punya hati, kita punya ruh.

    Semoga semua makhluk berbahagia

    BalasHapus
  8. Subhanallah....Ijin menyimak...

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah, Assalamualaikum , mohon ijin share

    BalasHapus
  10. Subhanalloh... Begitu dlm dan terasa skali... penjelasannya sangat lugas n logis.. Smua mengarah pd penyempurnaan dlm mencari ridlo Illahi.. Intinya mengembalikan Kebersihan Hati.. Spy dpt berkomunikasi dg Illahi robbi spt dlm kandungan ibu...

    BalasHapus

  11. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.net
    arena-domino.org
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus