Translate

tema 1

tema 1
tema

Kamis, 13 Agustus 2015

ISLAMISASI 13-DESEMBER-2015












ISLAMISASI
13-DESEMBER-2015




Dr H MAMAN SW SpOG
http://www.drmamanspot.blogspot.com




APA SIH ISLAMISASI…???



Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu BERBANGSA-BANGSA dan BERSUKU-SUKU agar kamu saling kenal-mengenal.  Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah dialah orang yang paling takwa diantara kamu.  Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal ( AL HUJURAT 49 : 13 )

UNTUK SETIAP UMAT diantara kamu, Kami berikan ATURAN ( SYARIAT ) dan JALAN YANG TERANG (JALAN SPIRITUAL) .. Bila Allah menghendaki, pasti kamu dijadikan satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang diberikan-Nya kepada kamu, maka berlomba lombalah berbuat kebajikan ( AL MAIDAH 5 : 48 )

Allah menciptakan bermacam-macam umat, berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.. Tentu saja Allah tidak akan pilih kasih terhadap umat yang Dia ciptakan.  Oleh karena itu untuk setiap umat Allahpun telah menurunkan seorang Rosul serta KitabNYA dalam bahasa kaumnya.   Semua Rosul itu sudah muslim, sudah berserah diri kepada Allah…Para Rosul itu mengajarkan ATURAN dan JALAN YANG TERANG dari Allah bagi kehidupan lahir dan bathin umatnya…

Allah mengajarkan tentang AGAMA FITRAH melalui Rosul-Rosul-NYA  kepada semua umatnya di seluruh dunia sebagai ATURAN dan JALAN YANG TERANG bagi kehidupan umat manusia di dunia dan akhirat… Agama FITRAH itulah yang mengajarkan tentang kesucian, kedamaian, keselamatan, kasih saying, kesabaran, keikhlasan serta berserah diri kepada Tuhan melalui keimanan dan ketakwaan..  Semua agama HINDU, BUDHA, NASRANI DAN ISLAM mengajarkan tentang FITRAH karena FIRAH ALLAH TIDAK PERNAH BERUBAH…apapun nama agamanya disesuaikan dengan bahasa kaumnya…

Bagi setiap umat ada Rosul, ( YUNUS 10 : 47 ).
Bagi tiap-tiap masa ada kitab ( AR RAD 13 : 38 )
Kami tidak mengutus seorang Rosulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberikan penjelasan dengan terang kepada mereka ( IBRAHIM 14 : 4 ).

Hadapkan wajahmu pada Agama Fitrah, Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah ( AR-RUM 30:30 )..

Sesungguhnya ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan AKU adalah Tuham-mu, maka bertaqwalah kepada-KU  ( AL MU’MINUN 23 : 52 )
Kemudian mereka menjadikan agama mereka terpecah-belah menjadi beberapa pecahan.  Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka ( masing-masing ). Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu ( AL MU’MINUN 23 : 53-54 )

Kata Qur’an :
Sesungguhnya telah kami mudahkan Al Aqur’an ( KITAB ALLAH ) dalam bahasa-mu…
( MARYAM 19 : 97 , AD-DUKHAN 44 : 58 )
Pada saat pertama kali Islam masuk ke wilayah Indonesia, para wali mengajarkan tentang Islam melalui bahasa dan budaya kaumnya.. agar mudah dicerna, jadi tidak pake bahasa Arab..
Di Aceh melalui bahasa dan budaya Aceh… Di SumBar melalui bahasa dan budaya minang … Di pulau Jawa melalui bahasa dan budaya Jawa-Sunda...

Ketika para Wali menyebarkan agama Islam di pulau Jawa tentu saja memakai bahasa Jawa atau bahasa Sunda agar mudah dicerna, agar mudah dipahami sambil diselaraskan dengan budaya Jawa-Sunda.. Kemudian muncul tembang-tembang Jawa-Sunda yang di dalamnya berisikan ajaran-ajaran dari Rosulullah saw…seperti halnya kita mengaji dilagukan dengan langgam Timur Tengah… Allah adalah Tuhan alam semesta, bukan milik orang Arab…

Secara minimal mungkin itulah yang disebut Islamisasi…hanya ESSENSI dan SUBSTANSI ISLAM saja yang disosialisasikan oleh para wali.  Ajaran Islam melebur, berassimilasi dan bersinergi dengan kearifan local, namun Ruh Islami tetap hidup di dalamnya.. Rosulullah saw pun tidak mengharamkan kearifan local. 

Ketika Rosulullah saw mengajarkan Islam di Mekah, beliaupun merangkul kearifan local.   Beliau tidak mengharamkan kearifan local.   Hal ini bisa kita lihat dalam Rukun Islam.  Masalah Haji sudah ada sejak jaman Nabi Ibrahim, puasa, sholat dan zakat pun sudah ada sejak sebelum Rosulullah saw dilahirkan… Dari Rosulullah saw hanya dua kalimah Syahadat…
Kita semua tidak mengetahui tata cara berpuasa dan tata cara sholat sebelum Rosulullah dilahirkan itu seperti apa... Apakah seperti puasa Nabi Daud as..??? Sholatnya bagaimana..???
…diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu … ( AL BAQARAH 2 : 183 )...
Nabi Isa berkata : Dia ( Allah ) memerintahkan aku sholat dan ( menunaikan ) zakat selama aku hidup ( MARYAM 19 : 31 )
Tidak Kami rubah jiwa hukum dari suatu ayat atau Kami lenyapkan dari ingatan Rasul, melainkan kami ganti dengan yang lebih baik dari itu atau yang sepadan dengan itu … (AL BAQARAH 2 : 106)
Demikian juga ketika Islam keluar dari Jajirah Arab memasuki Spanyol. Turki, India, Pakistan dan Indonesia melebur, berassimilasi, bersinergi dengan kearifan local, namun RUH ISLAMI yaitu ESSENSI dan SUBSTANSI-nya tetap hidup di dalamnya…
ITULAH ISLAMISASI.. BUKAN ARABISASI BUDAYA ARAB…!!!
Para Wali serta para sesepuh kita juga melakukan ISLAMISASI bukan melakukan ARABISASI budaya Arab…ESSENSI DAN SUBSTANSI ajaran Rosulullah saw larut, lebur, membaur, berasimilasi dan bersinergi dengan kearifan lokal Nusantara...
Mata hari terbit dari Timur.  Awal mula kehidupan mulai dari Timur… Peradababan dan kebudayaan  serta keberagamaan umat manusia dimulai dari timur… Untuk setiap masa ada kitab, disesuaikan dengan situasi dan kondisi umatnya saat itu.  Sesungguhnya Al Qur’an ( KITAB ALLAH ) benar-benar dalam kitab-kitab orang-orang terdahulu. ( ASY SYUARA 26 : 196 )… di seluruh dunia tidak hanya sekedar di Arab….
Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putera Maryam, …Dan Kami menurunkan Injil kepada Isa …Yang membenarkan-mengoreksi Kitab sebelumnya , yaitu Taurat sebagai petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa ( AL MAIDAH 5 : 46 )

Kami turunkan Al Qur’an kepadamu dengan membawa kebenaran untuk mengoreksi-membenarkan kitab-kitab sebelumnya ( AL MAIDAH 5 : 48 )…

Demikian pula masalah keberagamaan muncul mulai dari Timur, menyebar ke wilayah Barat disertai revisi dan koreksi, ada proses penyempurnaan,  disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi saat itu.  Setelah disempurnakan,  ISLAM-FITRAH yang diajarkan Rosulullah saw menjadi lebih jelas dan gamblang serta mudah dipahami oleh setiap umat dimanapun,  terutama bagi umat yang sudah memiliki dasar-dasar Agama Fitrah di wilayah Nusantara… yang sekarang disebut ISLAM NUSANTARA…

Setelah disempurnakan maka AGAMA FITRAH menyebar kembali ke Timur tanpa pertumpahan darah, karena dasar-dasar Agama Fitrah di wilayah Timur sudah ada sejak dahulu.  Kata orang Sunda : Kebo pulang kandang.   Itu sebagai bukti Allah Maha Adil, tidak mungkin Allah membiarkan umatnya yang diwilayah timur menjadi terbelakang. 

Contohnya bisa kita lihat dari cara sesepuh Cirebon menjelaskan ajaran Rosulullah saw :
Asyhadu syahadat geseng. Kat malekat komala urip Ingsun sadurunge ana jagat. Kat malekat komala urip Ingsun sadurunge ana Allah… Laa ilaha ilallah.. YA INGSUN SEJATINE DEWEK…

ALLAH berasal dari kata AL-ILAH.. menurut bahasa Arab artinya yang disembah, apapun yang disembahnya.  Jadi Allah itu bukan nama.  Kemudian muncul kata Allah.. sejak zaman sebelum Rosulullah saw dilahirkan… Contohnya ayahnya Rosulullah saw bernama ABDULLAH…

Nama Tuhan yang sebenarnya tidak bisa kita ucapkan dan tidak bisa kita tuliskan, karena berjumpa pun belum apalagi kenal namanya… Orang Jawa dan Sunda menyebut nama Tuhannya GUSTI PANGERAN.  Orang Hindu menyebutnya RADHA SWAMI.. Radha artinya RUH dan Swami artinya YANG MAHA TINGGI..  Orang Budha menyebutnya AMITABA artinya CAHAYA TANPA BATAS…

Aku adalah Yang Disembah (ALLAH) dan tiada Tuhan selain AKU, karena itu sembahlah AKU dan dirikan sholat untuk mengingat-KU ( THAHA 20 : 14 )

Mereka (KITA SEMUA) TIDAK MENGENAL Allah dengan sebenar-benarnya.  Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa  ( ALHAJJ 22 : 74 )

Kamu (KITA SEMUA) tidak menyembah yang selain Allah KECUALI HANYA NAMA-NAMA yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya, Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu (  YUSUF 12 : 40 )
Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu ( KITA SEMUA ) dan bapak-bapakmu ( BAPAK-BAPAK KITA SEMUA ) mengada-adakannya, Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuknya (nama-namanya),  mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan dan hawa nafsunya ( AN NAJM 53 : 23 ).

Kata ALLAH menurut gramatika Arab bentuknya maskulin, laki-laki, BAPA..sedangkan kata AL DZAT menurut gramatika Arab bentuknya feminine, perempuan, BUNDA… Berarti kita boleh memanggil nama Tuhan dengan sebutan BAPA atau BUNDA… Tuhan engga akan marah… Ngga masalah…Mungkin masalah buat lo bro…!!!
NGGA USAH SEWOT COY… GITU AJA KO REPOT…!!!

Tuhan tidak pernah menyusahkan kita.  Tuhan tidak pernah mempermasalahkan nama-Nya.   Dia mengizinkan kita menyebut-Nya dengan nama apa saja yang kita suka.  Tuhan memperbolehkan kita memanggil NAMANYA berdasarkan SIFAT-SIFATNYA yang disebut ASMA’UL HUSNA dan ISMU AZOM…
 Itu solusi dari Tuhan …

Katakanlah : serulah ALLAH atau serulah AR-RAHMAN dengan nama yang mana saja kamu seru, dia mempunyai nama ASMA’UL HUSNA…(AL-ISRA 17:110)
milik ALLAH, ASMA’UL HUSNA, maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut ASMA’UL HUSNA itu..(AL-A’RAF 7:180)

Syahadat Geseng Itu adalah cara orang Jawa Cirebon menjelaskan keberadaan Tuhan ketika segalanya masih geseng-gelap,  ketika jagat raya belum ada, sebelum ada kata Allah… namun INGSUN ( AKU ) YANG SEJATI SUDAH ADA…Tiada Tuhan selain Allah..( Yang Disembah )… Ya AKU-lah DIA..yang sejati…

Bandingkan dengan Hadits Qudsi :
Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, maka oleh sebab cinta maka AKU ciptakan mahluk ( NUR MUHAMMAD ) agar ia mengenal akan AKU..
Dari Nur Muhammad ini alam semesta dan segala isinya diciptakan…

Kata AL GHAZALI :
Barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal Tuhannya
Barang siap mengenal Tuhannya maka dia merasa dirinya bodoh.
Barang siapa mencari Tuhan keluar dari dirinya maka dia akan tersesat semakin jauh…

Kata para sufi awal mula beragama adalah mengenal Allah. 
Tak jumpa maka tak kenal.  Tak kenal maka tak iman
Bandingkan dengan ajaran sesepuh Sunda dalam rangka mengenal jati diri…disajikan dalam tembang Sunda diiiringi KECAPI-SULING, KECAPI ( SETIAP UCAPAN ) DI SUSUL ELING.. Oleh karena itu lubang suling ada 6 sebagai symbol dari Rukun Iman…
Narangtang nyawang waruga.  Nilik titis tulis diri….Kita menukik ke dalam diri  
Ebreh sapangreretan, atra raga kanti sukma… sekilas tampak jelas raga dan sukma
Jung nangtung wawuh ka kujur, ajeg tenget ka pangadeg… bangkit-sadar mengenali jatidiri..
Hurip Insun hurip ing wong.. keberadaan AKU (Allah ) dalam diri manusia…
jirim jisim pangancikan Roh… raga-jasmani tempat bersemayam RUH
Hurip nyawa lan sukma gumulung sabudeur awun…Nyawa-jiwa dan Sukma manunggal
Gelar patarema .. rasa sampurna.. jatining sunda…sempurna RASA SEJATI di dalam DZAT.
( Ya Ingsun Ya Anda… manunggal ) 

Tembang berikutnya… dengan irama yang penuh semangat…
Bray siang alam padang narawangan tatapakan pangapungan .. ajeg…
Alam ieu anu KULA… ANU KULA  MATA HOLANG Raga Sukma..
Surya medal kula datang.. surya surup kula mulang…
Datang ti dieu mulang ka dieu.. ( inna lillahi wa inna ilaihi rojiun )
Kula Sunda keur Ki Sunda..Kula Sunda keur Ki Sunda…

Pada saat dzikir meditasi terjadi out of body, mi’raj melalui Cahaya, melesat menembus Arasy..
Apa yang ada di alam semesta milik KULA-AKU-ALLAH..
Termasuk ESSENSI DZAT ( MATA HOLANG ) di dalam raga-sukma…
Di dalam diri manusia ada YANG MAHA MELIHAT ( AL QIYAMAH 75 : 14 )
Pagi-pagi pergi ke ladang… petang pulang… itulah kehidupan kita didunia…akhirnya..
Dari Allah kembali kepada Allah..  manunggal YA INGSUN .. YA ANDA…

Manunggal,  bukan kembali ke sisiNYA.. karena Allah tidak memiliki ruang dan waktu..
Dari Cahaya kembali kepada CahayaNYA…mencapai SWARGA…
SWAR artinya Cahaya… Dan GA artinya kembali…kepada CahayaNYA… Sesuai theory EINSTAIN bahwa setiap benda di dunia berasal dari ENERGI QUWANTA ( CAHAYA ) yang akan lebur kembali menjadi cahaya…

Setelah Aku sempurnakan kejadiannya, Aku tiupkan Ruh-Ku kepadanya ( Al Hijr 15 : 29 )
Berarti Ruh adalah ESSENSI Dzat Illahiah yang bersemayam di dalam setiap ciptaanNYA.. Sebagai MATA HOLANG.. DIA berada dimana-mana, di dalam diri manusia, di dalam debu, di dalam atom sekalipun sebagai RUH, sebagai Essensi, sebagai sumber Energi…di alam semesta…Namun dalam Ke-ESA-annya DIA tidak kemana-mana.  Bila inti atom bergetar… bisa meledak.. Hirosima dan Nagasaki pun hancur…

Tanda-tanda Kami disegenap penjuru, dan didalam diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa Al Qur’an itu benar... (  FUSHSHILAT 41 : 53 ) …
...di dalam dirimu, apakah engkau tidak memperhatikan ( ADZ-DZARIYAT 51 : 21 ).  
Kami telah mengutus seorang utusan dalam diri-mu ( AT-TAUBAH 9 : 128)
Tuhan menempatkan diri antara manusia dengan kolbunya ( AL-ANFAL 8:24 )

Kata Al GHAZALI …
          Tauhid murni adalah penglihatan atas Tuhan dalam semua benda …Bila kita tidak menyadari adanya Unsur-Unsur Ketuhanan yang tersembunyi di dalam setiap ciptaan-Nya berarti islamnya adalah islam semu…

AS SYIBLI berkata : Aku tidak melihat segala sesuatu kecuali Allah…
MUHAMMAD BIN WASI berkata : Aku tidak melihat segala sesuatu tanpa Allah di dalamnya…

Oleh karena itulah sesepuh kita tempo dulu bila bangun pagi sebelum menginjak bumi, atau sebelum menebang pohon, minta izin dan berdo’a untuk bumi dan pohon itu..  Karena beliau-beliau itu menyadari bahwa semua itu mahluk Allah yang di dalamnya ada Ruh Allah….
Apakah para sesepuh kita sesat…???
Justru para sesepuh kita itu sangat islami…Islamnya bukan Islam semu seperti kita-kita ini…

Kebiasaan acara sukuran bagi wanita hamil 4 bulan, hamil 7 bulan atau acara tahlilan bila ada yang meninggal hari 1 sampai hari ke 7, kemudian acara tahlilan 40 hari, 100 hari, acara mendak tahun…mungkin  itu budaya Hindu yang dikemas dengan do’a cara islami…

Mungkin itulah yang disebut Islamisasi… tidak sekedar budaya Arabnya yang diserap…
Tapi merealisaskan essensi dan substansi Islam…di dalam kehidupan kita sehari-hari…
Islam yang lembut, damai, sabar dan ikhlas, penuh rasa kasih-sayang serta berserah diri kepada Allah melalui keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt .. Itulah agama fitrah …

Hadapkan wajahmu pada Agama Fitrah, Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah ( Ar-RUM 30:30 )..

Sesungguhnya ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan AKU adalah Tuham-mu, maka bertaqwalah kepada-KU  ( AL MU’MINUN 23 : 52 )
Kemudian mereka menjadikan agama mereka terpecah-belah menjadi beberapa pecahan.  Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka ( masing-masing ). Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu ( AL MU’MINUN 23 : 53-54 )

FITRAH itulah RUH ISLAMI apapun nama agamanya…!!!  Itulah ISLAM SEJATI yang diajarkan Allah melalui para Rosul kepada semua umatnya di dunia sesuai bahasa kaumnya HINDU-BUDHA-NASRANI-ISLAM…Orang JAWA menyebutnya.. ILMU SEJATI SANGKAN PARANING DUMADI…  Orang SUNDA menyebutnya.. AGAMA SUNDA WIWITAN… Ada yang mengatakan ISLAM NUSANTARA namun apapun namanya ESSENSI dan SUBSTANSINYA  tetap sama, TENTANG FITRAH… tidak pernah berubah...
KENAPA KITA HARUS BERTENGKAR…???

Di ibaratkan Allah memberi kita beras, supaya mudah dicerna dan enak dimakannya, maka kita olah jadi nasi kebuli, jadi nasi goreng, jadi nasi rames, jadi nasi padang itu semua bagi yang sehat, untuk yang sakit kita buatkan bubur ayam.... Setelah dioalah namanya jadi berbeda, namun bahan dasarnya TETAP BERAS... Allah akan murka bila  kita ngga pake otak….
Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya
( YUNUS 10 : 100 )
Untuk mencapai puncak spiritual yaitu mencapai Tingkat IKHSAN  - menjadi INSAN KAMIL ternyata tata caranya juga sama, yaitu harus melalui DZIKIR-MEDITASI 

Agama Fitrah sudah ada di wilayah Nusantara jauh sebelum Islam-Fitrah ajaran Rosulullah saw muncul… Mungkin itulah yang dimaksud ISLAM NUSANTARA sebagai Agama Fitrah yang tidak pernah berubah… Hanya GANTI CASING…!!!
Agama Fitrah yang diajarkan Rosulullah saw telah mengalami proses penyempurnaan sehingga lebih jelas dan gamblang sehingga mudah dicerna serta mudah dipahami oleh siapapun, terutama bagi masyarakat yang sudah memiliki dasar-dasar Agama Fitrah… sehingga cepat berkembang tanpa pertumpahan darah… Begitulah proses Islamisasi di Indonesia..  Bukan Arabisasi budaya Arab….!!!
BUDAYA adalah symbol JATI DIRI suatu bangsa…sebagai kekuatan suatu bangsa…

Untuk menghancurkan, menguasai, menjajah suatu bangsa tidak harus pakai senjata..  Cukup dengan menghancurkan budayanya saja dengan mengatasnamakan agama… maka pola pikir jadi terpasung….tanpa sadar kita sudah terjajah…
BUDAYA berasal dari kata BUDI dan DAYA…
BUDI diolah melalui RASA dalam qolbu-fuad dan otak kanan maka muncullah PERILAKU.
DAYA diolah melalui KARSA didominasi otak kiri… muncul KARYA… dan PANGAWASA..
Bila kerja otak kiri terlalu dominan, maka akan muncul EGO.. Perilaku menjadi tidak terkendali.
BUDI tidak BERDAYA hanya NAFSU yang ada.  

Silahkan nonton film Jepang : THE LAST SAMURAI…
Bagaimana Jepang mempertahankan budayanya…
Apa daya Budaya Indonesia sudah tergerus … sehingga tidak memiliki jatidiri…
MELAS PISAN CUNG… WIS BENERAN DADI KACUNG…
REVOLUSI MENTAL … DIDIKANE PETRUK…
NAFSU bisa dikendalikan dengan cara PENGATURAN NAFAS melalui DZIKIR-MEDITASI…

INGAT :
  • Hadapkan wajahmu pada agama FITRAH…
  • FITRAH ALLAH TIDAK PERNAH BERUBAH..
  • Semua  agama mengajarkan tentang FITRAH
  • ISLAM FITRAH yang DIRIDHOI ALLAH
  • EGO penyebab umat beragama TERPECAH-BELAH

Sesungguhnya  ISLAMISASI ITU TIDAK ADA, karena semua JIWA-RUH sudah MUSLIM… SUDAH BERSYAHADAT… Ketika Allah berfirman : Bukankah AKU Tuhan-mu…???  Semua Jiwa-Ruh menjawab : Benar Kami bersaksi  ( AL A’RAAF 7 : 172 )…

7 komentar:

  1. Berarti Ruh adalah ESSENSI Dzat Illahiah yang bersemayam di dalam setiap ciptaanNYA..
    Pada hakikatnya semua ciptaan adalah tidak wujud.Yang wujud hanyalah Zat Allah yang terzahir menjadi ciptaan termasuklah Ruh.Ciptaan mesti berasal daripada unsur atau zat Allah itu sendiri,kalau tidak, ciptaan berasal daripada mana.Apakah bahan yang digunakan untk menjadikan ciptaan kalau bukan yang dinamakan unsur atau zat daripada Allah?Ini persoalan yang sangat berat..kalau bisa diungkaikan maka kelak mudah untuk memecah kebuntuan: siapa yang berbuat.. Allah atau ciptaan?siapakah yang mencetuskan perbuatan manusia, Allah atau manusia itu sendiri?Fahaman bahawa Allah menjadikan semua ciptaan daripada ZatNya perlu dibuktikan dengan Al quraan dan hadis..mudah-mudahan paradigma berfikir kita bisa berubah dan bisa maju kedepan lagi dalam memperkatakan hal Allah dan ciptaanNYa.
    Pada permulaan yang ada hanya Allah.Tidak ada apa-apa pun bersamaNya.
    Rasulullah s.a.w. bersabda:"Sesungguhnya Allah s.w.t. itu wujud, dan tiada yang wujud bersamaNya. Allah s.w.t. itu wujud dalam keesaan, tanpa bersama dengan selainNya" (Hadith riwayat Al-Bukhari).

    Jadi apabila Allah swt berfirman “Kun” semua ciptaan terjadi daripada ZatNya.

    Allah pencipta langit dan bumi,dan bila Dia berkehendak(untuk menciptakan)sesuatu maka(cukuplah)Dia hanya mengatakan kepadaNya “KUN” .lalu jadilah ia. Al Baqarah 2:117

    Bila Allah berfirman KUN..Dia hanya mengatakan kepada NYA”.NYA itu siapa?Kalau Allah sahaja yang ada,sedangkan Dia Tunggal..jadi KUN itu ditujukan kepada siapa?Oleh kerana tidak ada selain Allah disampingNya...”TIADA” pun tidak ada.atau APA-APA pun tidak ada selainNya maka KUN itu ditujukan kepada DIRI Allah itu sendiri.Memang ada bukti Allah berfirman kepada DiriNya Sendiri.
    Seperti mana Rasulullah (saw) ada bersabda yang bermaksud:

    Sesungguhnya Allah ketika mencipta makhluk,Dia menulis dengan tanganNya atas ZatNya sendiri bahawa RahmatKu mengalahkan KemurkaanKU Sunan At Termidzi Bk 5, 484.Sahih Muslim Bk 4 685

    Kalau ada sesuatu yang lain disamping Allah semasa Dia berfirman KUN maka sudah ada dua wujud.Allah wujud dan entiti kedua pun wujud..maka Tauhid akan runtuh.

    Sekiranya ada di langit dan bumi tuhan-tuhan selain Allah tentulah keduanya itu telah rosak binasa Al Anbiya 21:22)


    (bersambung)

    BalasHapus
  2. Siapakah Allah?

    (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu maka sembahlah Dia… Yunos (10):3.
    Maka (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu yang sebenarnya, maka tidak ada sesudah itu melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?Yunos (10):33
    Allah adalah nama khas bagi Dzat Tuhan Yang Wajibul Wujud.
    Nabi Muhammad saw ada bersabda yang bermaksud:
    Demi Dzat yang tiada Tuhan selain Dia. Terjemahan Sahih Muslim Bk.1, 95 (1994).
    Sesungguhnya Allah itu Dzat yang Maha Indah. Terjemahan Sahih Muslim Bk. 4, 570 (1994).


    Bolehkah Allah swt dilihat?


    Bukan sahaja Allah SWT tidak siapa yang tahu,Dia juga tidak boleh dilihat dengan kedua mata kita di dunia ini kerana:
    1.Dia Maha Besar,Maha Tinggi lagi Maha Luas
    2.ZatNya ditirai oleh tirai nur menyebabkan ZatNya terlindung daripada pandangan.
    Rasullallah SAW bersabda(menjawab soalan Abu Zar)yang bermaksud:..Ada nur bagaimana aku dapat melihatNya. Sahih Muslim

    Rasulullah Bersabda “Tirai-Nya adalah Nur dan seandainya terangkat pasti keagungan ZAT AKAN MEMBAKAR makhluk yang terpandang oleh-Nya. ( Sahih Muslim Bk.1,228 (1994) ).

    Rasulullah bersabda:” Malaikat Jibril (as) berkata bahawa 70 tirai Nur yang meniraikan Zat dan sekiranya dia mendekati Tirai Nur yang pertama sahaja, dia akan BINASA” ( Al Hadis (Miskatul Masabih) Vol 4, 226 (1994) ).

    Begitu juga dengan peristiwa Nabi Musa yang pengsan apabila melihat tirai nur

    Allah berfirman :Dan tatkala Musa datang untuk pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan(Tirai Nur yang meniraikan) DiriNyA kepada gunung itu, dijadikan gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pengsan. (Al-A'raf 7:143).


    Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahawa Allah berkata dengannya kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau mengutus utusan (malaikat): Asy Syura (42):51.

    Saidina Abu Bakar As Sidiq berkata "Maha Suci Dzat tidak mewujudkan jalan untuk mengenali-Nya." ( Abu Al Wafa Al Ghanimi A Taftazani, Perkembangan Tasawwuf Islam, 131 (1996) ).

    Kesimpulannya:kerana ZatNya tidak boleh dilihat oleh mata kasar,dengan itu kita tidak boleh merupakan atau mengumpamakanNya dengan apa-apa pun

    Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia As Syura 42:11
    Tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia Al Ikhlas 112:4
    Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata Al Anaam 6:103

    Melihat Allah hanya dapat dilakukan dengan menggunakn mata hati..melihat dengan pandangan mata hati bersandarkan ilmu yang yakin


    (Bersambung)

    BalasHapus
  3. Adakah semua Zat Allah digunakan untk menjadikan ciptaan?

    Hanya sedikit sahaja Zat Dia digunakan untuk menjadi ciptaan semuanya.
    Mengikut sains ianya lebih kecil daripada atom.

    Mengikut teori “the Big Bang”, kesemua ciptaan terjadi dari sesuatu yang kecil malahan lebih kecil daripada sebiji atom (zarrah): Reader’s digest Knowledge Quest: Planet Earth and the Universe, 40 (?).

    Mengikut Nabi Isa (as) ZatNya yang digunakan untuk mencipta segala yang ada adalah lebih kecil daripada sebiji pasir dan di hari kemudian kita akan melihat ZatNya ini seperti setitik air masin daripada lautan.

    “Segala sesuatu tidaklah sebesar daripada sebutir pasir kepada Tuhan”.

    “Di akhirat kelak kamu akan melihat Tuhan seperti kamu tahu setitik air masin itu datangnya dari lautan”. Gospel of Barnabas 132 (?).

    Mengikut Rasullallah (saw) di hari kemudian kita akan melihat ZatNya seperti bulan purnama di langit (yang boleh ditutup dengan ibu jari) tetapi Allah swt adalah lebih besar dari itu.

    “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa melainkan Zat Allah” Al Qashash (28):

    Abu Razin al Uqail bertanya Rasulullah (saw), “Adakah setiap kami akan melihat Allah swt.” Baginda menjawab, “Abu Razin, adakah kamu semua melihat bulan purnama?” Saya menjawab, “Benar”. Baginda berkata, “Kamu semua tidak akan ada masalah melihatNya seperti bulan purnama tetapi itu hanya kecil sahaja Allah lebih Mulia dan lebih Besar daripada itu.” :Translation of Sunan Abu Dawud Vol 3, 1324 (1990)

    Kesimpulannya, ZatNya yang digunakan untuk menjadi unsur atau pati kepada semua ciptaan (termasuk ruang dan masa) adalah sangat kecil. Oleh yang demikian, ciptaan tidak boleh menjadi Allah swt. Sebiji pasir tidak boleh menjadi Padang Pasir ataupun setitik air tidak boleh menjadi lautan.

    BalasHapus
  4. (Sambungan)


    Terbukanya pintu makrifatullah


    Dengan meyakini bahawa sedikit daripada ZatNya sahaja digunakan untuk menjadi unsur kepada semua ciptaan maka ia merupakan pembukaan “Pintu Makrifatullah” yang dicari-cari oleh mereka yang ingin mendekati Allah sebenar-benarnya.Terurailah segala permasalahan…..


    1.ZatNya adalah Wajibul Wujud (Wujud yang wajib) untuk semua ciptaan. Iaitu, tanpa ZatNya tidak akan wujud semua ciptaan termasuk ruang dan masa. Contoh, tanpa air tidak akan ada air batu maka air adalah wujud yang wajib kepada air batu.

    “Kesimpulannya bahawa segala sesuatu yang maujud pasti bergantung dan bersandar pada zat yang Wajibul Wujud”. (Muhammad Said Ramadhan Al Buti, Keyakinan Hakiki, 117 (1996).

    2.Kerana tanpa ZatNya ciptaan tidak akan wujud, maka ZatNya adalah permulaan bagi semua citpaan.Allah berfirman: “Dia-lah Yang Awal” (Al Hadid 57:3.)


    3.Kerana ZatNya adalah permulaan kepada kesemua ciptaan, ini bererti kesemua ciptaan terjadi ataupun terzahir daripada ZatNya. Contoh, air batu terjadi ataupun terzahir daripada air.Allah berfirman: “ Dia-lah Yang Zahir” (Al Hadid 57:3.)


    4.Sesudah terzahir menjadi ciptaan, ZatNya tersembunyi disebalik penzahiran dan menjadi batin ciptaanNya itu. Contoh, sesudah air terzahir menjadi air batu, air tersembunyi menjadi batin air batu itu.Allah berfirman: “Dia-lah Yang Batin”. (Al Hadid 57:3.)


    5.Kerana ZatNya adalah permulaan dan penzahiran bagi kesemua ciptaan maka apabila ciptaan binasa yang tinggal adalah ZatNya. Contoh, apabila air batu cair, yang tinggal adalah air.

    Rasullallah SAW bersabda:…Dzat yang mengakhirkan. (Terjemahan Sunan At Tirmidzi Bk. 5, 342 (1993).

    Allah berfirman:”Dia-lah Yang Akhir”. (Al Hadid 57:3.)
    “Segala yang ada di muka bumi itu akan binasa dan kekallah Dzat Tuhanmu yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan”. (Ar Rahman 55:26-27)
    Tiap-tiap sesuatu pasti binasa melainkan Zat Allah. (Al Qashash 28:88)

    Namun begitu, Allah swt tidak berawal dan berakhir. Contoh, sama ada air batu di atas Lautan itu ada ataupun tidak lautan tetap begitu juga.

    Nabi Isa (as) ada bersabda yang bermaksud:
    “Dia tidak berawal dan berakhir tetapi kepada semua Dia berikan awal dan akhir”. Gospel of Barnabas, 17, 105 (?)



    6.Kerana ZatNya adalah penzahiran dan batin kepada semua ciptaan maka ini bererti ZatNya adalah meliputi semua ciptaan. Contoh, air meliputi kesemua air batu.

    “Allah Maha Meliputi segala sesuatu”. (An Nisa 4:126.)

    Segala hakikat di alam semesta yang anda lihat dan anda saksikan kesemuanya adalah limpahan daripada satu hakikat teragung iaitu hakikat Zat Azza Wajalla. (Muhammad Said Ramadhan Al Buti,Keyakinan Hakiki, 67 (1996).
    Sifat wujud ini tidak lain selain Zat-Nya. (Muhammad Said Ramadhan Al Buti, Keyakinan Hakiki, 67 (1996).


    BalasHapus
  5. (Sambungan)

    7.Kerana ZatNya adalah meliputi semua ciptaan maka di mana ada ciptaan di situ ada ZatNya.

    “Dan Dia bersama kamu di mana sahaja kamu berada”.( Al Hadid 57:4.)
    “Kami lebih dekat kepadanya dari urat nyawanya”. (Qaaf 50:16.)



    8.Kerana di mana ada ciptaan di situ ada ZatNya (Yang Wajibul Wujud) maka dengan itu, Dia Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui dan Maha Mengawasi segala lakuan ciptaan yang dizahirkan atau pun tidak.

    “Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (Al Mukmin 40:56.)
    “Dia-lah… Maha Mengetahui”. (Al Hijr 15:25.)
    “Allah Maha Mengawasi segala sesuatu”. (Al Mujadilah 58:7.)
    “Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit”. (Yunus 10:61.)
    “Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati”. (Lukman 31:23.)



    9.Kerana hanya sedikit ZatNya yang menjadi unsur kepada semua ciptaan maka Allah swt tentulah Maha Besar, Maha Luas lagi Maha Tinggi.

    “(Allah) yang Maha Besar”.(Ar Rad 13:9; Al Hajj 22:62; Al Mukmin 40:12)
    “Allah Maha Luas”. (Ali Imran 3:73.)
    “(Allah) Maha Tinggi”. (Ar Rad 13:9; An Nisa 4:34; Al Hajj 22:62; Al Mukmin 40:12)



    10.Kerana ZatNya adalah Yang Zahir dan Batin kepada semua ciptaan (termasuk ruang dan masa) maka tidak menjadi masalah bagi Allah swt untuk mengizinkan sesuatu itu berlaku:
    “Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui (bagaimana buruknya akibat) orang-orang di antara kamu yang melanggar (larangan) pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina”. (Al Baqarah 2:65)
    [Di sini DzatNya yang ada pada orang-orang yang dimurkai memainkan peranan]

    “Lalu Kami wahyukan kepada Nabi Musa: Pukullah laut itu dengan tongkatmu. (Setelah dipukul) maka terbelahlah laut itu (kepada beberapa bahagian), lalu menjadilah air tiap-tiap bahagian yang terbelah itu terangkat seperti gunung yang besar”.:( Asy Syuaraa 26:44-47)
    [ Di sini DzatNya yang di laut memainkan peranan]

    “Hai kaumku inilah unta betina daripada Allah sebagai mukjizat kebenaran untukmu” (Hud 11:64.)
    [Di sini ZatNya di batu itu memainkan peranan]

    “Dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah” (Ali Imran 3:49)
    [Di sini ZatNya di jasad mayat itu memainkan peranan]


    BalasHapus
  6. (Sambungan)


    11.Kerana ZatNya adalah Yang Zahir dan Batin kesemua ciptaan (termasuk ruang dan masa) maka kesemua lakonan ciptaan sebenarnya adalah lakuan ZatNya.

    Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah yang membunuh mereka, akan tetapi bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar tetapi Allah yang melempar: (Al Anfaal 8:17.)
    Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan: (Al Israa 17:70.)
    Tidakkah kamu melihat Allah mengerak awan: (Al Israa 17):70.



    12.Kalau ZatNya adalah Yang Zahir dan Batin kesemua ciptaan (termasuk ruang dan masa) dan semua lakonan ciptaan sebenarnya adalah lakuan DzatNya maka dari sudut pandangan mereka yang sudah bermakrifatullah, kewujudan ciptaan adalah TIDAK WUJUD

    Prof. Muhammad Ramadhan Al Buti ada berkata:Sifat wujud ini tidak lain selain Zat Nya: Muhammad Said Ramadhan Al Buti, Keyakinan Hakiki, 110(1996).

    Imam Ghazali berkata:Orang yang mengenal dirinya dan mengenal Tuhannya niscaya sudah pasti ia mengenal bahawa ia tiada mempunyai wujud bagi dirinya: Imam Ghazali, Ihya Ulumiddin Bk. 7, 427 (1981).

    Rasulullah (saw) bersetuju dengan syair Labid yang berbunyi:
    Sesungguhnya segala sesuatu selain daripada Allah, adalah bathil: Ibnu Taymiyyah, Fiqh Tasawwuf, 341 (2005).

    Allah swt berfirman yang bermaksud:
    Dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali: (Mariam 19:9.)
    Kepunyaan Allahlah semua yang ada di langit dan di bumi: (Ali Imran 3:109, 129; Al Baqarah 2:255; 284.)



    13.Kerana ZatNya adalah batin kepada semua ciptaan maka ini juga bererti ZatNya adalah hakikat kepada kesemua ciptaan.

    Akhirnya tentu bertemulah dengan hakikat. Mulanya tercapailah kasyaf iaitu terbuka rahsia yang senantiasa menyelubungi di antara kita dengan Dia. Terhindarlah hijab, iaitu dinding. Dinding tebal yang memisahkan di antara kita dengan Dia. (Hamka, Perkembangan Tasauf Dari Abad Ke Abad, 113 (1976)

    Sesudah kita kenal bahawa hakikat kepada semua ciptaan adalah ZatDia dan kita pun tahu bahawa Zat itu datang daripada Allah swt maka dengan yang demikian kita sudah mencapai Makrifatullah.

    Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri. (Asy Syuura 42:53.)
    Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang yakin dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan? (Adz Dzariyat 51:20.)

    Ilmu ini kepunyaan Arifbillah Tn Hj Hussein B.Abdul latif.sesiapa yang mau mendalamkan lagi ilmu ini sila hubungi: : http://www.gnosticman.org/ Atau You tube Farhan4u2C atau www.yamasindonesia.org.
    Ilmu ini sangat berguna untuk melengkapkan ilmu makrifatullah yang sedia ada.




    BalasHapus
  7. Kalau Aku tidak Wujud

    Adakah aku ini wujud?
    Ini soalan yang sangat penting. ini soalan yang tak boleh diabaikan bagi orang yang sudah bermakrifat bila awak sudah bermakrifat dimana awak memandang awak nampak apa yang meliputi?

    Dan Allah jualah yang memiliki timur dan barat,maka kemana sahaja kamu menghadap disitu ada wajah(zat)Allah (Al Baqarah 2:115)

    awak pandang dengan mata kasar ? ke mata hati? .dimana kita memandang disitu zat Dia. kita menafikan sifat yang wujud itu,dan kita mengisbatkan zat disebalik semua sifat tu. mesti ada zat. kerana zat itu apa? wajibul wujud. mesti ada .

    Telah pun sabit dengan bukti yang yakin ,yang tidak mengandungi keraguan sedikit pun bahawa kewujudan segala yang mungkin ini bersandar pada Zat yang wajib wujudnya (wajibul wujud) (Muhammad Said Ramadhan Al Buti,keyakinan hakiki,112(1996)

    jadi bagi orang makrifat, ini mesti dipahatkan di dalam jiwa. jangan lupa. bila anda lupa mesti bergaduh bila anda lupa .anda sudah wujud bila anda sudah wujud jadi sudah ada dua wujud. Allah wujud dan awak wujud. bila kita wujud sudah ada milik .jadi kita bermilik, bermaruah, dan macam-macam lagi yang melekat pada aku .dan itu juga buat kita sentiasa tidak boleh menerima apa juga yang melanggar hak kita.fasal kita wujud. jadi kalau kita dah makrifat, kita tau kalau kita kenal diri kita,kita kenal Tuhan kita, kita tidak wujud.sapa kata.Imam ghazali .

    Orang yang mengenal dirinya dan mengenal Tuhannya niscaya sudah pasti ia mengenal bahawa ia tiada mempunyai wujud bagi dirinya.Imam Ghazali,ihya Ulumiddin Bk7 427(1981

    ingat tu. yang wujud zat Dia. ini mau simpan di dalam kita punya minda .itu bila kita sedar kita nak potong pokok pisang pun mengeletar. apa yang kita nampak dipokok pisang itu. zat Dia. itu yang kita nak pukul anak isteri kita. kita dah tak berani. apa yang kita nampak pada mereka .apa dia?.Zat Dia. itu buat kita lemah. itu buat kita tak berani. fasal kita sudah nampak Allah berfirman: mata kamu sudah tajam. dimana kamu memandang disitu zat Dia. Maha halus lagi Maha meliputi. walaupun ruang dan masa Dia punya zat meliputi.. tapi selagi kita wujud .fakta ini tersembunyi ..jadi kita jadi bengis. pukul, bantai tendang, terajang,pecahkan ini, pecahkan itu, tebas pokok sesuka hati, fasal kita buta. belakang hari Allah akan bertanya ,kenapa kau pukul aku.. bila masa.. ya Allah aku pukul Kau.. yang kau tempeleng isteri kau tu.. itu bukan zat aku.. wah abis cerita. mau jaga ini. kalau sudah makrifat mau jaga. sejauh mata memandang itu zat Dia.


    Bila kita buka pintu jendela,tengok diluar,sejauh mata memandang .kita nampak zat Dia meliputi.Kita tengok pesawat yang bawa penumpang,kita nafikan sifat pesawat tu. Kita nampak zat Dia yang bawa.kita nafikan segala sifat pokok-pokok yang kita nampak. zat Dia. itu buat hati kita lembut .setiap kali kita sedar nangis. sedar nangis .sedar nangis .kerana kita tau kita tidak boleh lari daripada Allah SWT.. ada tempat kosong yang tak ada zat?.kalau ada tempat kosong kita boleh main kitab 52 atau minum arak.tak boleh.. Dia meliputi semua.. walaupun satu hama pun Dia meliputi.
    jadi ini yang kita betul-betul faham. kau kenal diri engkau kenal Tuhan engkau engkau tidak wujud .yang wujud tu siapa .Zat Dia. bila kita sedar ini. kita akan berubah .berubah tidak macam dulu lagi. tidak bengis lagi. nak bengis dengan mana lagi. semua ini zat Dia. nak bengis macam mana. nak kejam macam mana. Zat Dia.

    (seduan kuliah Tn Hj Hussein B Abdul Latif)

    BalasHapus