DO’A DAN DONGENG
BODONG…???
20-Oktober-2013
Dr.
H MAMAN SW SpOG
http:
//www.slideshare.net/drmaman
DO’A DAN DONGENG BODONG…???
Sesuai kebiasaan umat Islam
di Indonesia, setelah jenazah dikubur kita berdo’a… tahlil… dilanjutkan do’a …talqin
mayit :
Maka ketika dua malaikat Munkar dan Nakir yang ditugaskan Allah
mendatangi kamu, janganlah kamu menjadi terkejut atau gentar, karena keduanya
adalah makhluk biasa seperti kamu, ketika mereka berdua bertanya kepada kamu :
Siapakah Tuhan kamu ?
Siapakah Nabi kamu ? Apakah agama kamu ? Apa kiblat kamu? Siapa pemimpin
kamu? Dan siapakah saudaramu?
Maka jawablah dengan tegas dan jelas serta meyakinkan :
Allah adalah Tuhanku, Muhammad adalah Nabiku, Islam adalah
agamaku, Ka’bah kiblatku, Al Qur’an adalah pemimpinku, dan kaum
muslimin-muslimat, mukminin-mukminat adalah saudaraku..
Dan jika wanita jawablah : Aku
rela Allah sebagai Tuhan, aku rela Islam
agamaku, aku rela Muhammad Nabiku dan Rosul Allah…
Selanjutnya
berdo’a agar orang yang meninggal dunia itu masuk ke dalam surga….
Do’a talqin mayit ini sangat tidak
pas karena :
Semua umat mengatakan bahwa Tuhan Maha Mengetahui Segalanya, kenapa harus menugaskan malaikat untuk bertanya
kepada mayat… jasad yang sudah mati. Bukankah
di qur’an dikatakan bahwa tangan dan kaki mereka bahkan lidah mereka panca
indera mereka memberikan kesaksian…
Lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi terhadap apa yang mereka
kerjakan. ( AN NUR 24 : 24 )
Berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah
kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan (
YAASSIIN 36 : 65 )
Pendengaran, penglihatan dan hati masing – masing akan dimintai
tanggung jawabnya ( Al Isra 17 : 36 )
Kenapa jawaban bagi wanita berbeda …??? Yang menjawab pertanyaan ini mayat, jasmani
yang mati atau Ruhnya…??? Bila mayat, tangan dan kaki mereka bersaksi… Bila Ruh yang menjawab maka … Apakah Ruh ada
kelaminnya…???
Do’a ini sangat melecehkan Tuhan Yang Maha Mengetahui Atas
Segalanya… Do’a ini menganggap Allah itu
bego banget… sehingga menugaskan malaikat Munkar dan Nakir bertanya kepada
mayat … SUBHANALLAH…..!!!??? Lalu apakah
malaikat Rokib dan Atid tidak tersinggung… karena catatan hasil jerih payah
mereka yang berisi rekaman jejak perilaku manusia tidak digubris…??? Apakah tidak ada koordinasi diantara para
malaikat …???
Menurut lo gimana Bro…??? Bagaimana riwayatnya do’a seperti ini bisa
muncul …??? Ada
sesepuh yang berpendapat bahwa jin,setan dan iblis akan berusaha menghambat
perjalanan ruh manusia menuju kepada Allah… Oleh karena itu yang harus
dibacakan adalah Surat Pengusiran yaitu Surat Al Hasyr 59 : 21-22-23-24 lalu ditiupkan dari arah kiri
kearah kanan, agar semua jin setan dan iblis yang menghalangi jalan
disingkirkan. Kemudian dibacakan Surat At Taubah 9 : 128-129 agar utusan Allah yang asli datang
menjemput Ruh dan mengantarkannya kepada Allah… Siapakah Utusan yang asli ??? Subbuhun Kuddusun
Robbuna wa Robbul malaikatu wa Ruh…
Itulah Dia Utusan yang asli…
Cahaya diatas
Cahaya, Allah akan membimbing dengan Cahayanya untuk menuju kepadaNya…( An Nuur 24 : 35 ).
Semoga si sakit atau almarhum-almarhumah mendapatkan nikmat Islam dan
keridho’an Allah…Amin…
Surat Al Hasyr 59 : 21-22-23-24
:
Kalau sekiranya
Kami menurunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya
tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah. Dan Kami buat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar mereka berpikir.
Dialah Allah,
tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghoib dan yang nyata. Dia Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dia Allah,
tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Maha Penyelamat, Maha Pemberi
Keamanan, Maha Pemelihara, Maha Perkasa, Maha Kuasa, Maha Agung, Maha Suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Dialah Allah
Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Memiliki Asma ul
Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang ada
di langit dan di bumi. Dia Maha Perkasa
dan Maha Bijaksana.
Surat At Taubah 9 : 128-129
:
Telah datang
kepadamu seorang utusan dari kaum-mu sendiri, yang sangat merasakan
penderitaan-mu, yang sangat menginginkan ( keimanan dan keselamatan ) bagimu,
amat belas kasih
dan
penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Jika mereka
berpaling, maka katakanlah : Cukup Allah bagiku, tiada Tuhan selain Dia, hanya kepadaNya
aku bertawakal, dan Dia Tuhan Pemilik Arsy Yang Agung.
Sebagaimana biasa do’a
diakhiri dengan harapan agar si mayit masuk surga… Beribadah
kepada Allah dasarnya ikhlas semata-mata kepada Allah, jangan mengharapkan
surga, jangan mengharapkan apapun, kecuali mengharapkan keridoan Allah.
Dari Allah akan kembali kepada Allah… Dari Sang Pencipta kembali
kepada Sang Pencipta … Semua ciptaanNya disebutnya makhluk … Surga pun ciptaan Allah … Jadi Surga itu pun
makhluk… kita harus kembali kepada Allah bukan kembali ke pada makhluk
ciptaanNya. Dari Cahaya kembali kepada
Cahaya. Sesuai penelitian Einstain bahwa semua benda di dunia berasal dari Cahaya
yang disebut Energi Quanta Kemudian … Energi Quanta bergabung, quanta 1-
quanta2 – quanta 3 dst membentuk atom … membentuk molekul … akhirnya membentuk manusia… Bila kita mati, jasmaninya dikubur, membusuk
dan bisa terurai kembali menjadi energy Quanta …. kemudian … kembali kepada Cahaya Semula … disebutnya
SWARGA … SWAR : Cahaya dan GA : kembali… Dari Cahaya Allah akan kembali kepada
Cahaya Allah … dengan penuh keikhlasan berserah diri kepada Allah …
Firman Allah :
- Hai
orang-orang yang beriman bertakwalah dengan sungguh-sungguh dan janganlah
engkau mati kecuali dalam keadaan berserah diri … ( Al Imran 3 : 102 )
Do,a :
- Ya Allah
wafatkanlah aku sebagai orang yang
berserah diri kepada Mu… ( Al
A’raf 7 : 126. Yusuf 12 : 101 )
Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku
disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang muslim. (
YUNUS 10 : 72 )
Atau kamu meminta upah kepada mereka, maka upah dari
Tuhan-mu adalah lebih baik dan Dia pemberi rizki yang paling baik ( AL MU’MINUN 23 : 72 )
Dan aku sekali-kali tidak meminta upah kepadamu atas ajakan itu,
upahku tidak lain hanya dari Tuhan Semesta Alam (
ASY-SYU’ARA 26 : 180 )
Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk
mengharapkan keridhoan Allah, kami tidak
mengharapkan balasan dan tidak pula
terima kasih dari kamu ( AL INSAN 76 : 9 ).
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhoan dari
Tuhan-nya, mendirikan sholat dan menafkahkan rizki yang Kami berikan kepada
mereka secara sembunyi atau terang-terangan serta menukar kejahatan dengan
kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat akhir ( yang baik ) (
AR- RAD 13 : 22 )
Janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari
keridhoan Allah ( AL BAQARAH 2 : 272 )
Dan keridhoan Allah adalah lebih besar, itu adalah
keberuntungan yang besar ( AT TAUBAH 9 : 72 )
Ikhlas kepada Allah ( semata ) dan tiada mempersekutukan-Nya ( AL HAJJ 22 : 31 )
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan (mukhlis)
ketaatan kepada-Nya
Katakanlah : “sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam ( menjalankan ) agama” (AZ-ZUMAR
39 : 2, 11, 14 )
Mereka tidak diperintahkan melainkan agar beribadah kepada Allah
dengan memurnikan (mukhlis) ketaatan kepada-Nya dalam agama ( AL BAYYINAH 98 : 5 )
… Tuhan menyuruh menjalankan keadilan, dan luruskanlah wajahmu
di setiap sholat dan sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya…
( AL A’RAF 7 : 29
).
Sesungguhnya sholatku, ibadatku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam ( AL AN’AM 6 : 162 )
Bukan untuk mendapatkan surga, jangan mengharap
apapun, biarkan Allah yang ngatur..
Wahai nafsu mutmainah ( jiwa yang tenang ), datanglah kepada
Tuhan-mu dengan rasa suka cita dan penuh keridhoan, masuklah ke dalam golongan
hamba-hamba-Ku dan masuklah kedalam surga-Ku
( Al Fajr 89 : 27 – 30 )
Ucapan selamat dari Tuhan. Salaamun qaulam mirobbirahiim ( YAASSIIN 36 : 58 )
Bila kita membaca buku : RAIHLAH HAKIKAT, JANGAN ABAIKAN SYARIAT,
Adab-adab Perjalanan Spiritual, terjemahan Wahyuddin dari Syeikh Abdul Qodir
Jaelani : Adab as-Suluk wa at-Tawashshul ila Manazil al Muluk, pada halaman terakhir, dikatakan bahwa pada
saat Syeikh Abdul Qodir Jaelani menjelang maut, lidah beliau dilipat keatas
menyentuh langit-langit menyebut Asma Allah…
Allah… Kemudian beliau pun wafat …
Beliau wafat sebagai muslim…
Muslim artinya berserah diri…
pasti wajah beliau bercahaya…
Pada hari itu wajah mereka ( yang beriman ) berseri-seri, karena
melihat wajah Tuhan-nya. Wajah-wajah (
orang kafir ) muram, karena akan
ditimpakan kepadanya malapetaka yang dasyat
( AL QIYAAMAH 75
: 22-23-24-25 )
Lalu bagaimana dengan Rosulullah ….???
Beliau sangat mencintai umatnya … itu pasti … kita semua tidak ada
yang meragukan Rosulullah … Rosulullah saw yang berakhlak mulia, jujur, tablig, amanah, fatonah…
Namun tentang dongeng yang beredar sampai saat ini, bahkan di SCTV
dalam sintron USTAD FOTO COPY, Safe’i berceramah
tentang Rosulullah yang sangat mencintai umatnya … saat menjelang maut pun
beliau masih memikirkan umatnya …. Sehingga
yang terucap dari bibir beliau justru … UMATI … UMATI … bukan mengucapkan ASMA
ALLAH …. SUBHANALLAH …. Dongeng ini sangat menghina Rosulullah … karena dongeng
ini melukiskan seolah-olah Rosulullah
wafat dalam keadaan tidak ikhlas … tidak berserah diri kepada Allah … pada saat-saat
terakhir masih memikirkan umatnya … masih memikirkan duniawi… Ini suatu hal yang tidak mungkin terjadi
pada diri seorang Rosulullah … Mustahil Rosulullah wafat dalam keadaan tidak
berserah diri kepada Allah… Subhanallah…
Menurut lu gimana Bro…??? Mulai
kapan dongeng ini beredar …??? Apakah
dari para pendampingnya pada saat-saat terakhir beliau …??? Siapa saja yang
mendampingi beliau pada saat-saat terakhir…??? Apakah berdasarkan Hadits …???
Siapa yang bertanggung jawab atas dongeng tersebut …??? Pegangan kita Al Qur’an dan Sunah. Apakah boleh, saat kita membimbing orang yang
sedang sakaratul maut, kita berbisik di
telinganya… umati.. umati… uu.. mati.. uu... mati.. mati… lu mati... mati deh
lu...!!!??? Lu mampus…mampus… modddarrr…!!!
Bukan Allah..Allah..Allah..!!! Ini luarrrr biasa…
Masalah Hadits, mulai
diperdebatkan 100 tahun setelah Rosulullah wafat … dan buku hadits pertama kali
muncul konon kabarnya setelah 200 tahun Rosulullah wafat… berarti melalui proses panjang, melalui
perdebatan sengit antara kelompok yang berkepentingan … Mungkin ada yang diberi bumbu atau ada yang
disembunyikan bahkan ada yang dibuang … Kita tidak tau…
Apakah dongeng saat-saat terakhir dari Rosulullah itu bisa kita
percaya …???
Apakah kita tidak sadar dongeng itu sangat , sangat merendahkan martabat
Rosulullah saw…???
Lu pikirin sendiri aja Bro …!!!
Gue bingung …!!!
Cape deh …!!!